Kamis, 24 Desember 2015

Pemerintahan Islam pada Masa Umar Ibnu Khotob





BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Umar Bin Khattab merupakan khalifah kedua dan mungkin yang terbesar dari khalifah yang ada. Aslinya umar adalah musuh paling keras yang menentang Nabi Muhammad SAW, dan agama barunya. Tetapi mendadak, umar berbalik dan masuk Islam, dan kemudian menjadi pendukungnya yang paling kuat. Umar menjadi penasihat paling dekat Nabi Muhammad SAW dalam sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW[1].
Dalam perjalanan kepemimpinanya, Umar memberikan begitu besar pengaruhnya terhadap agama Islam serta kebesaran menjadi seorang pemimpin umat. Dengan melaui berbagai dinamika, Umar berhasil menorehkan kontribusi besar bagi agama Islam dan Pengembanganya.  
Sebagai salah satu khalifah islam, yang notabene adalah penerus tampuk kepemimpinan nabi, banyak sekali hal yang dapat menjadi suatu pelajaran dalam rentetan sejarah yang dimiliki oleh Umar Bin Khaththab. Mulai dari dalam militer, politik, dan juga agama yang menjadi dasar kepemimpinanya. Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian mendalam akan kepemimpinan Umar Bin Khoththob sebagai khalifah Islam. Sehingga dapat dipahami secara mendalam mengenai kepemimpinanya memimpin umat maupun dalam kepemimpinanya dalam agama Islam.



1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1)      Bagaimanakah seorang tokoh Umar Bin Khoththob itu?
2)      Bagaimana keadaan Islam menjelang kepemimpinan Umar Bin Khoththob?
3)      Bagaimana perjalanan kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob?
4)      Bagaimana akhir dari kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob?

1.3  Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1)      Mengetahui dan memahami seorang tokoh Umar Bin Khoththob;
2)      Menggambarkan keadaan Islam menjelang kepemimpinan Umar Bin Khoththob;
3)      Menganalisis perjalanan kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob;
4)      Mengevaluasi akhir dari kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1)      Mengetahui dan memahami lebih mendalam akan seorang tokoh Umar Bin Khoththob;
2)      Mengambarkan secara jelas mengenai keadaan Islam menjelang kepemimpinan Umar Bin Khoththob;
3)      Menganalisis secara mendalam akan perjalanan kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob;
4)      Mengevaluasi secara mendalam mengenai akhir dari kepemimpinan kekalifahan Umar Bin Khoththob.




BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Umar Bin Khaththab
Umar adalah salah satu yang paling kuat dan berpengaruh dalam penerus khalifah Muslim dalam sejarah. Ia adalah Sahabat senior Islam Nabi Muhammad. Setelah kekalifahan Abu Bakar (632-634) sebagai khalifah kedua dari Kekhalifahan Rasyidin pada tanggal 23 Agustus 634. Dia adalah seorang ahli hukum Islam ahli terkenal saleh dan hanya sifatnya, yang membuatnya mendapatkan julukan Al-Farooq ("salah satu yang membedakan antara benar dan salah "). Menurut aliran Sunni, Umar adalah yang terbesar kedua dari Sahabat setelah Abu Bakar[2].
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang mulia. Umar dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi. Ayahnya adalah Khattab bin Nufayl dan ibunya adalah Hantama binti Hisyam, dari suku Bani Makhzum. la adalah seorang yang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani. la ikut memelihara ternak ayahnya, dan berdagang hingga ke Syiria. la juga dipercaya oleh suku bangsanya, Quraisy untuk berunding dan mewakilinya jika ada persoalan dengan suku-suku yang lain. Umar masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi serta dijadikan seba ai tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal yang penting a dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasulullah E. Dengan memilih dan membaiat Abu Bakar sebagai khalifah Rasulullah sehingga ia mendapat penghormatan yang tinggi dan dimintai nasihatnya serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu. Sebelum meninggal dunia, Abu Bakar telah menunjuk Umar bin Khaththab menjadi penerusnya. Rupanya masa dua tahun bagi Khalifah Abu Bakar belumlah cukup menjamin stabilitas keamanan terkendali, maka penunjukkan ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam. Ketika Umar telah menjadi khalifah, ia berkata kepada umatnya: "Orang-orang Arab seperti halnya seekor unta yang keras kepala dan ini akan bertalian dengan pengendara di mana jalan yang akan dilalui, dengan nama Allah, begitulah aku akan menunjukkan kepada kamu ke jalan yang harus engkau lalu”[3].
Meskipun keaksaraan menjadi jarang di Arab pra-Islam, Umar belajar membaca dan menulis di masa mudanya. Meskipun bukan penyair sendiri, ia mengembangkan cinta untuk puisi dan sastra. Menurut tradisi Quraish, sementara masih dalam masa remajanya, Umar belajar seni bela diri, berkuda dan gulat. Dia tinggi, kuat secara fisik dan pegulat terkenal. Ia juga seorang orator berbakat yang menggantikan ayahnya sebagai arbiter antara suku-suku.
Umar menjadi pedagang dan membuat beberapa perjalanan ke Roma dan Persia, di mana ia dikatakan telah bertemu dengan berbagai akademisi dan dianalisis Romawi dan Persia masyarakat. Sebagai pedagang ia tidak berhasil. Seperti orang lain di sekitarnya, Umar gemar minum di hari pra-Islam-nya.
2.2 Keadaan Islam Menjelang Kepemimpinan Umar Bin Khaththab
Abu Bakr, seorang pendukung dan teman setia Muhammad paling awal, yang percaya kepadanya dan memimpin shalat jamaah selama sakit terakhir yang diderita Nabi, ditunjuk sebagai penerus Muhammad (8 Juni 632) melalui pemilihan yang melibatkan para pemimpin masyarakat Islam yang berkumpul di Madinah. Ia melaksanakan semua tugas dan melandasi semua keistimewaan Nabi, kecuali hal-hal yang terkait dengan kenabianya, karena kenabianya berakhir seiring dengan wafatnya Muhammad.
Istilah Khalifah Rasul Allah (penerus Rasul Allah), yang dalam hal ini dinisbahkan kepada abu bakar, tidak ia gunakan untuk gelarnya. Istilah khalifah hanya muncul dua kali dalam Al-Qur’an (Q.S. 2: 30; 38; 26); dalam keduanya tersebut istilah itu tampaknya tidak memiliki signifikansi teknis atau tidak mengindikasikan bahwa ia dimaksudkan untuk diterapkan terus menerus Muhammad.
Selama masa pemerintahan singkat Abu Bakar sebagai khalifah, Umar menjabat sebagai kepala sekretaris dan penasihat; dan selama perang riddah, Umar (bersama dengan Khalid ibn Al-Walid) menjabat khalifah sebagai strategi militer dan penasihat. Karena situasi politik halus di Saudi, Umar awalnya menentang operasi militer terhadap pemberontak suku di Saudi, berharap untuk mendapatkan dukungan mereka dalam hal invasi oleh orang Romawi atau Persia. Kemudian, ia datang untuk setuju dengan strategi Abu Bakar untuk menghancurkan pemberontakan dengan kekerasan. Pada akhir 632 M, Khalid ibn Walid telah berhasil bersatu Saudi setelah kemenangan berturut-turut melawan pemberontak.
Selama pemerintahannya sendiri, Umar sebagian besar akan mengadopsi kebijakan menghindari perang dan mengkonsolidasikan kekuasaannya di tanah dimasukkan daripada memperluas kerajaannya melalui peperangan terus menerus. Umar menyarankan Abu Bakar untuk mengkompilasi Qur’an dalam bentuk buku setelah 300 huffāẓ (memorizers) dari Qur’an meninggal dalam Pertempuran Yamamah[4].
Umar, Kandidat khalifah setelah Abu Bakr, ditunjuk oleh Abu Bakar sebagai penerusnya dan diriwayatkan pernah menggunakan gelar khalifah khalifah (penerus-penerus) Rasul Allah. Tapi karena terlalu panjang, akhirnya dipendekkan. Khalifah kedua (634-644) itu dinobatkan sebagai khalifah pertama yang sekaligus memangku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam, dengan gelar khusus amir al-mu’minin (panglima orang-orang beriman)[5].
Di bawah Umar, khalifah diperluas pada tingkat belum pernah terjadi sebelumnya, yang berkuasa Kekaisaran Sasania dan lebih dari dua pertiga dari Kekaisaran Bizantium. serangan-Nya melawan Kekaisaran Sasania mengakibatkan penaklukan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun (642-644 ) Menurut tradisi Yahudi, Umar mengatur. mengesampingkan larangan Kristen pada orang-orang Yahudi dan memungkinkan mereka ke Yerusalem dan untuk beribadah.
2.3 Perjalanan Kepemimpinan Kekalifahan Umar Bin Khaththab
2.3.1 Penunjukan sebagai Khalifah
Meskipun peristiwa diangkatnya Umar sebagai khalifah itu merupakan fenomena yang baru, tetapi haruslah dicatat bahwa proses peralihan kepemimpinan tetap dalam bentuk musyawarah, yaitu  berupa usulan atau rekomendasi dari Abu Bakar yang diserahkan kepada persetujuan umat Islam. Untuk menjajagi pendapat umum, Khalifah Abu Bakar melakukan serangkaian konsultasi terlebih dahulu  dengan beberapa orang sahabat, antara lain Abdurrahman bin Auf  dan Usman bin Affan. 
Pada awalnya terdapat berbagai keberatan mengenai rencana pengangkatan Umar, sahabat Thalhah misalnya, segera menemui Abu Bakar untuk menyampaikan rasa kecewanya[6] Namun, karena Umar adalah orang yang paling tepat untuk menduduki kursi kekhalifahan, maka pengangkatan Umar mendapat persetujuan dan baiat dari semua anggota masyarakat Islam. Umar bin Khaththab menyebut dirinya "Khalifah Khalifati Rasulillah" (pengganti dari pengganti Rasulullah). la juga mendapat gelar Amir Al-Ivlukminin (komandan orang-orang beriman)  sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung pada masa pemerintahannya.[7]
Karena sifat yang ketat dan otokratis, Umar bukanlah sosok yang sangat populer di kalangan tokoh-tokoh dari Madinah dan anggota Majlis al Syura, sesuai suksesi Umar awalnya dianjurkan oleh sahabat tinggi dari Abu Bakar. Namun demikian , Abu Bakar memutuskan untuk membuat Umar penggantinya. Umar, masih terkenal karena luar biasa akan kekuasaan, kecerdasan, kecerdasan politik, ketidakberpihakan, keadilan dan merawat orang-orang miskin dan kurang mampu. Abu Bakr dilaporkan telah mengatakan kepada penasihat tinggi: “Nya teliti (Umar) ada di sana karena kelembutan saya ketika berat Khilafah akan di bahunya ia akan tetap tidak lagi ketat. Jika saya akan diminta oleh Allah untuk siapa saya telah ditunjuk pengganti saya, saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya telah menunjuk orang terbaik di antara manusia Anda”.
Abu Bakar adalah sepenuhnya menyadari kekuatan Umar dan kemampuan untuk menggantikannya. Suksesi Umar demikian tidak merepotkan sebagai salah satu dari yang lain. Nya adalah mungkin salah satu transisi halus kekuasaan dari satu otoritas lain di negeri-negeri Muslim. Abu Bakar sebelum kematiannya disebut Usman menulis wasiat di mana ia menyatakan Umar penggantinya. Dalam wasiatnya dia memerintahkan Umar untuk melanjutkan penaklukan di front Irak dan Suriah. Keputusan Abu Bakar akan terbukti menjadi penting dalam penguatan kerajaan Islam yang baru lahir[8].
2.3.2 Memerintah sebagai khalifah
Ketika para pembangkang di dalam negeri telah dikikis habis oleh Khalifah Abu Bakar, dan era penaklukan militer telah dimulai maka Khalifah Umar mengganggap bahwa tugasnya yang pertama ialah mensukseskan ekspedisi yang dirintis oleh pendahulunya. Belum lagi genap satu tahun memerintah, Umar telah menorehkan tinta 'emas dalam sejarah perluasan wilayah kekuasaan ini. Pada tahun 635 M, Damaskus yang merupakan ibu kota Syiria ditundukkan, setahun kemudian seluruh wilayah Syiria jatuh ke tangan kaum muslimin, setelah pertempuran hebat di lembah Yarmuk di sebelah timur anak sungai Yordania, pasukan Romawi yang terkenal kuat itu tunduk kepada pasukan-pasukan Islam. 
            Keberhasilan pasukan Islam dalam penaklukan Suriah di masa Khalifah Umar tidak lepas dari rentetan penaklukan pada masa Sebelumnya. Khalifah Abu Bakar telah mengirim pasukan besar di Bawah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ke Front Syiria. Ketika pasukan Itu terdesak, Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid yang sedang dikirim untuk memimpin pasukan ke Front Irak untuk membantu di Syiria, Dengan gerakan secepat kilat Khalid menyeberangi gurun pasir luas ke arah Syiria. la bersama Abu Ubaidah bin Jarrah mendesak pasukan Romawi, Dalam keadaan genting itu wafatlah Chalifah Abu Bakar, dan diganti dengan Umar bin Khaththab. Khalifah yang baru itu mempunyai kebijaksanaan lain. Khalid yang dipercaya untuk memimpin pasukan di masa Abu Bakar diberhentikan oleh umar dan diganti oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Hal itu tidak diberitahukan kepada pasukan hingga selesai perang, dengan maksud agar tidak merusak konsentrasi dalam menghadapi musuh. Damaskus jatuh ke tangan kaum muslimin setelah dikepung selama tujuh hari. pasukan muslim yang dipimpin oleh Abu Ubaidah melanjutkan penaklukan ke Hamah, Qinnisrin, Laziqiyah dan Aleppo. Surahbil dan 'Amr bersama pasukannya meneruskan penaklukan atas Baysan dan Yerusalem[9].
Pada tanggal 22 Agustus khalifah Abu Bakar meninggal. Umar diasumsikan kantor khalifah pada hari yang sama. Dia kemudian membahas Muslim: “Hai orang beriman! Abu Bakar tidak lebih di antara kita. Dia memiliki kepuasan bahwa ia telah berhasil diujicobakan kapal dari negara Muslim untuk keselamatan setelah negosiasi laut badai. Dia berhasil mengobarkan perang murtad, dan berkat dia, Islam sekarang tertinggi di Saudi. Setelah Abu Bakar, jubah kekhalifahan telah jatuh di pundak saya. Saya bersumpah di hadapan Allah bahwa saya tidak pernah didambakan kantor ini. Saya berharap bahwa itu akan diserahkan pada beberapa orang lain yang lebih layak dari saya. Tapi sekarang bahwa kepentingan nasional, tanggung jawab untuk memimpin umat Islam telah datang untuk rompi di saya, saya meyakinkan Anda bahwa saya tidak akan lari dari posting saya, dan akan melakukan upaya sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas berat dari kantor ke terbaik dari kapasitas saya sesuai dengan perintah Islam. Allah telah memeriksa saya dari Anda dan Anda dari saya, Dalam melaksanakan tugas saya, saya akan mencari petunjuk dari Kitab Suci, dan akan mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Nabi saw dan Abu Bakar. Dalam tugas ini saya meminta bantuan Anda. Jika saya mengikuti jalan yang benar, ikuti saya. Jika saya menyimpang dari jalan yang benar, benar saya sehingga kita tidak tersesat.
a.      Tantangan awal
Meskipun hampir semua umat Islam telah memberikan janji mereka kesetiaan kepada Umar, ia agak lebih ditakuti daripada dicintai. Menurut Muhammad Husain Haekal, tantangan pertama bagi Umar adalah untuk menang atas subyek dan anggota Majlis Syura al-Nya.
Umar adalah seorang orator berbakat, dan dia akan menggunakan kemampuannya untuk mendapatkan sudut lembut di hati orang-orang.
Muhammad Husain Haekal menulis bahwa stres Umar adalah pada kesejahteraan masyarakat miskin dan kurang mampu. Selain Umar ini, dalam rangka meningkatkan reputasi dan hubungan dengan Bani Hasyim, suku Ali, disampaikan kepadanya sengketa nya perkebunan di Khayber. Dia mengikuti keputusan Abu Bakar atas tanah yang disengketakan Fidak, dan terus statusnya sebagai milik negara. Dalam perang Ridda, ribuan tahanan dari pemberontak dan suku murtad dibawa pergi sebagai budak selama ekspedisi. Umar memerintahkan amnesti umum untuk para tahanan, dan emansipasi langsung mereka. Hal ini membuat Umar cukup populer di kalangan suku-suku Badui. Dengan dukungan publik yang diperlukan dengan dia, Umar mengambil keputusan berani mengambil Khalid ibn Walid dari komando tertinggi di depan Romawi.
Administrasi politik dan sipil.
Pemerintah Umar lebih atau kurang sebuah pemerintahan kesatuan, di mana otoritas politik yang berdaulat adalah khalifah. Kerajaan Umar dibagi menjadi provinsi dan beberapa wilayah otonom seperti di beberapa daerah Azerbaijan dan Armenia, yang telah menerima kedaulatan kekhalifahan. Provinsi diberikan oleh gubernur atau Wali, seleksi yang dibuat secara pribadi oleh Umar, yang sangat rewel di dalamnya. Provinsi dibagi lagi menjadi kabupaten, ada sekitar 100 kabupaten di kekaisaran. Setiap kabupaten atau kota utama berada di bawah biaya dari gubernur junior atau Amil, biasanya ditunjuk oleh Umar sendiri, tapi kadang-kadang mereka juga ditunjuk oleh gubernur provinsi. Petugas lainnya di tingkat provinsi adalah:
o   Katib, Sekretaris Chief;
o   Katib-ud-Diwan, Sekretaris Militer;
o   Sahib-ul-Kharaj, Kolektor Pendapatan;
o   Sahib-ul-Ahdath, Kapolda;
o   Sahib-Bait-ul-Mal, Treasury Officer;
o   Kadi, Hakim Ketua.
Di beberapa kabupaten ada perwira militer yang terpisah, meskipun Gubernur (Wali) adalah dalam banyak kasus Komandan-in-chief dari tentara bermarkas di provinsi ini. Setiap janji yang dibuat secara tertulis. Pada saat pengangkatan instrumen instruksi dikeluarkan dengan maksud untuk mengatur perilaku Gubernur. Pada asumsi kantor, Gubernur diminta untuk merakit orang-orang di masjid utama, dan membaca instrumen instruksi sebelum mereka.
Petunjuk umum Umar kepada petugas polisi itu adalah: “Ingat, saya belum ditunjuk sebagai komandan dan Anda tiran atas orang-orang. Saya telah mengirim Anda sebagai pemimpin bukan, sehingga orang mungkin mengikuti contoh Anda. Memberikan Muslim hak-hak mereka dan tidak mengalahkan mereka supaya mereka menjadi disalahgunakan. Jangan memuji mereka terlalu, jangan sampai mereka jatuh ke dalam kesalahan kesombongan. Jangan menjaga pintu Anda menutup di wajah mereka, jangan sampai lebih kuat dari mereka memakan yang lemah. Dan tidak berperilaku seolah-olah Anda lebih unggul dari mereka, untuk itu adalah tirani atas mereka”.
Berbagai kode yang ketat lainnya etik yang harus ditaati oleh para gubernur dan pejabat negara. Para petugas pokok yang diperlukan untuk melakukan perjalanan ke Mekkah pada kesempatan haji, di mana orang bebas untuk menyajikan keluhan terhadap mereka. Untuk meminimalkan kemungkinan korupsi, Umar membuat sebuah titik untuk membayar gaji tinggi kepada staf. Gubernur Provinsi menerima sebanyak 5-7000 dirham per tahun selain saham mereka dari rampasan perang (jika mereka juga Panglima tentara sektor mereka). Di bawah Umar kekaisaran dibagi menjadi provinsi berikut:
o   Saudi dibagi menjadi dua provinsi, Mekkah dan Madinah;
o   Irak dibagi menjadi dua provinsi, Basra dan Kufah;
o   Di hulu sungai Tigris dan Efrat, Jazira adalah provinsi;
o   Suriah adalah provinsi;
o   Umar membagi Palestina menjadi dua provinsi Iliya, dan Ramlah;
o   Mesir dibagi menjadi dua provinsi, Mesir Hulu dan Hilir Mesir;
o   Persia dibagi menjadi tiga provinsi, Khorasan; Azarbaijan dan Fars.
Umar adalah pertama yang mendirikan sebuah departemen khusus untuk penyelidikan keluhan terhadap petugas negara. Departemen ini bertindak sebagai pengadilan administratif, di mana proses hukum secara pribadi dipimpin oleh Umar. Departemen berada di bawah tuduhan Muhammad ibn Maslamah, salah satu orang paling terpercaya Umar. Dalam kasus penting Muhammad ibn Maslamah yang diutus oleh Umar untuk melanjutkan ke tempat, menyelidiki tuduhan dan mengambil tindakan. Kadang-kadang Komisi Penyelidikan dibentuk untuk menyelidiki tuduhan. Pada kesempatan petugas terhadap siapa keluhan diterima dipanggil ke Madinah, dan didakwa di pengadilan administratif Umar. Umar dikenal untuk layanan intelijen ini melalui mana ia membuat pihaknya jawab. Layanan ini juga dikatakan telah mengilhami rasa takut dalam mata pelajaran nya.
Umar adalah seorang pelopor dalam beberapa urusan:
o   Umar adalah orang pertama yang memperkenalkan sistem pelayanan publik, di mana catatan pejabat dan tentara terus. Dia juga terus sistem record yang memiliki pesan yang dikirim ke Gubernur dan kepala negara.
o   Dia adalah yang pertama untuk menunjuk pasukan polisi untuk menjaga ketertiban sipil.
o   Dia adalah yang pertama untuk mendisiplinkan orang-orang ketika mereka menjadi tidak teratur.
o   Aspek penting lain dari aturan Umar adalah bahwa ia melarang setiap gubernur dan agen-agennya dari terlibat dalam perdagangan atau apapun urusan bisnis sementara berada di posisi kekuasaan. Agen Umar dengan nama Al Harits bin K'ab bin Wahab pernah ditemukan memiliki uang tambahan di luar gaji dan Umar bertanya tentang kekayaannya. Al Harits menjawab bahwa ia punya uang dan ia terlibat dalam perdagangan dengan itu. Umar berkata: Demi Allah, kami tidak mengirim Anda untuk terlibat dalam perdagangan! dan ia mengambil darinya keuntungan yang telah dibuat
o   Kanal
Ketika Basra didirikan pada masa pemerintahan Umar, ia mulai membangun kanal untuk menyampaikan air minum dan irigasi. Al-Tabari melaporkan bahwa 'Utba bin Ghazwan dibangun kanal pertama dari Sungai Tigris ke lokasi Basra ketika kota itu dalam tahap perencanaan. Setelah kota itu dibangun, Umar ditunjuk Abu Musa Al-Asy'ari sebagai gubernur pertama Abu Musa Al-Asy'ari diatur selama periode 17-29 / 638 -. 650. Dia mulai membangun dua kanal penting yang menghubungkan Basra dengan Sungai Tigris. Ini adalah al-Ubulla Sungai dan Sungai Ma'qil. Dua kanal adalah dasar untuk pengembangan pertanian untuk wilayah Basra utuh dan digunakan untuk air minum. Umar juga merancang kebijakan budidaya lahan tandus dengan menetapkan lahan tersebut kepada orang-orang yang melakukan untuk membudidayakannya. Kebijakan ini terus selama periode Umayyah dan mengakibatkan budidaya daerah yang luas lahan tandus melalui pembangunan saluran irigasi oleh negara dan oleh individu.
b.      Reformasi
Sementara di bawah kepemimpinannya, kekaisaran diperluas pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dia juga mulai membangun struktur politik yang akan terus bersama-sama kekaisaran yang luas. Ia melakukan banyak reformasi administrasi dan erat mengawasi kebijakan publik. Dia mendirikan sebuah administrasi lanjutan untuk lahan baru ditaklukkan, termasuk beberapa kementerian baru dan birokrasi, dan memerintahkan sensus semua wilayah Muslim. Selama pemerintahannya, kota-kota garnisun (Amsar) dari Basra dan Kufah didirikan atau diperluas. Pada 638, ia diperpanjang dan merenovasi Masjid al-Haram (Grand Mosque) di Mekah dan Al-Masjid al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah.
Umar juga memerintahkan pengusiran ke Suriah dan Irak Kristen dan komunitas Yahudi dari Najran dan Khaybar. Ia juga diizinkan keluarga Yahudi bermukim kembali di Yerusalem, yang sebelumnya telah dilarang dari semua orang Yahudi. Ia mengeluarkan perintah bahwa Kristen dan Yahudi harus diperlakukan dengan baik dan diberikan mereka jumlah yang setara dengan tanah di permukiman baru mereka. Umar juga melarang non-Muslim untuk tinggal di Hijaz selama lebih dari tiga hari. Ia pertama untuk membangun tentara sebagai departemen negara.
Umar adalah pendiri Fiqh, hukum Islam. Ia dianggap oleh Muslim Sunni menjadi salah satu Faqih terbesar. Umar sebagai ahli hukum mulai proses kodifikasi hukum Islam.
Pada 641, ia mendirikan Bayt al-mal, lembaga keuangan dan mulai tunjangan tahunan bagi umat Islam. Setahun kemudian ia juga mulai penyisihan warga non-Muslim miskin, kurang mampu dan lama kekaisaran. Sebagai seorang pemimpin, 'Umar dikenal karena sederhana, gaya hidup yang keras itu. Daripada mengadopsi kemegahan dan tampilan dipengaruhi oleh penguasa saat itu, ia terus hidup sebanyak yang ia miliki ketika umat Islam yang miskin dan dianiaya. Pada 638, tahun keempat sebagai khalifah dan tahun ketujuh belas 17 sejak Hijrah, ia memutuskan bahwa kalender Islam harus dihitung dari tahun Hijrah Muhammad dari Mekkah ke Madinah.
c.       Kunjungan ke Yerusalem pada 637
Kunjungan Umar ke Yerusalem didokumentasikan dalam beberapa sumber Sebuah teks Yahudi-Arab baru ditemukan telah diungkapkan anekdot berikut:
"Umar memerintahkan bangsa-bangsa lain dan sekelompok orang Yahudi untuk menyapu area Temple Mount. Umar mengawasi pekerjaan. Orang-orang Yahudi yang datang surat yang dikirim ke seluruh orang Yahudi di Palestina dan memberitahu mereka bahwa Umar telah diizinkan pemukiman Yerusalem oleh orang-orang Yahudi . Umar, setelah beberapa konsultasi, diizinkan tujuh puluh rumah tangga Yahudi untuk kembali. Mereka kembali untuk tinggal di bagian selatan kota, yaitu, Pasar orang Yahudi. (Tujuan mereka adalah untuk berada di dekat air Silwan dan Temple Mount dan gerbang). Kemudian Komandan Umar diberikan mereka permintaan ini. Keluarga tujuh pindah ke Yerusalem dari Tiberias dan daerah sekitarnya dengan istri dan anak-anak mereka. "
Hal ini juga dilaporkan dalam nama Aleksandria Uskup Eutychius (932-940 M) bahwa batu yang dikenal sebagai Temple Mount telah menjadi tempat reruntuhan sejauh zaman Ratu Helena, ibu dari Konstantinus Agung, yang gereja dibangun di Yerusalem. "The Bizantium," katanya, "telah sengaja meninggalkan situs kuno Kuil seperti itu, dan bahkan telah dilemparkan sampah di atasnya, sehingga tumpukan besar puing terbentuk." Itu hanya ketika Umar berbaris ke Yerusalem dengan tentara yang ia bertanya Kaab, seorang Yahudi sebelum ia masuk Islam, "Di mana Anda menyarankan saya untuk membangun tempat ibadah?" Kaab menunjukkan Temple Rock, sekarang tumpukan raksasa reruntuhan dari kuil Jupiter. [71] Orang-orang Yahudi, Kaab menjelaskan, telah sebentar memenangkan kembali modal lama mereka seperempat abad sebelum (ketika Persia menguasai Suriah dan Palestina), tetapi mereka tidak punya waktu untuk membersihkan situs dari Temple, untuk Rum (Bizantium) telah merebut kembali kota. Saat itulah Umar memerintahkan sampah pada Sakhra (rock) untuk dihapus oleh Nabataeans, dan setelah tiga kamar mandi hujan lebat telah dibersihkan Rock, ia dilembagakan doa di sana. Untuk hari ini, tempat ini dikenal sebagai ḳubbat es Sakhra, Dome of the Rock[10].
d.      Ekspansi militer
Keberhasilan pasukan Islam dalam penaklukan Suriah di masa Khalifah Umar tidak lepas dari rentetan penaklukan pada masa Sebelumnya. Khalifah Abu Bakar telah mengirim pasukan besar di Bawah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ke Front Syiria. Ketika pasukan Itu terdesak, Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid yang sedang dikirim untuk memimpin pasukan ke Front Irak untuk membantu di Syiria, Dengan gerakan secepat kilat Khalid menyeberangi gurun pasir luas ke arah Syiria. la bersama Abu Ubaidah bin Jarrah mendesak pasukan Romawi, Dalam keadaan genting itu wafatlah Chalifah Abu Bakar, dan diganti dengan Umar bin Khaththab. Khalifah yang baru itu mempunyai kebijaksanaan lain. Khalid yang dipercaya untuk memimpin pasukan di masa Abu Bakar diberhentikan oleh umar dan diganti oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Hal itu tidak diberitahukan kepada pasukan hingga selesai perang, dengan maksud agar tidak merusak konsentrasi dalam menghadapi musuh. Damaskus jatuh ke tangan kaum muslimin setelah dikepung selama tujuh hari. pasukan muslim yang dipimpin oleh Abu Ubaidah melanjutkan penaklukan ke Hamah, Qinnisrin, Laziqiyah dan Aleppo. Surahbil dan 'Amr bersama pasukannya meneruskan penaklukan atas Baysan dan Yerusalem, kota itu dikepung oleh pasukan muslim selama empat bulan. Sehingga akhirnya dapat ditaklukkan dengan syarat harus halifah Umar sendiri yang menerima "kunci" kota itu, karena kekhawatiran mereka terhadap pasukan muslim yang akan menghancurkan gereja-gereja.
Dari Syiria, pasukan .kaum muslim melanjutkan langkah ke Mesir dan membuat kemenangan-kemenangan di wilayah Afrika bagian utara. Bangsa Romawi telah menguasai Mesir sejak tahun 30 sebelum Masehi, dan menjadikan wilayah subur itu sebagai sumber pemasok gandum terpenting bagi Romawi. Berbagai macam pajak naik sehingga menimbulkan kekacauan di negeri yang pernah diperintah oleh Raja Fir'aun itu. 'Amr bin Ash meminta izin Khalifah Umar untuk menyerang wilayah itu, tetapi khalifah masih ragu-ragu karena pasukan Islam masih terpencar di beberapa front pertempuran.Akhirnya permintaan itu dikabulkan juga oleh khalifah dengan mengirim 4.000 tentara ke Mesir untuk membantu ekspedisi tersebut. Tahun 18 H pasukan muslimin mencapai kota Aris dan mendudukinya tanpa perlawanan. Kemudian menundukkan Pelusium (Al-Farama), pelabuhan di pantai Laut Tengah yang merupakan pintu gerbang ke
Mesir. Satu bulan kota itu dikepung oleh pasukan muslimin dan dapat ditaklukkan pada tahun 19 H. Satu demi satu kota-kota di Mesir ditaklukkan oleh pasukan muslimin. Kota Babilon juga dapat ditundukkan pada tahun 20 H setelah 7 bulan terkepung. Cyrus, pemimpin Romawi di Mesir mengajak damai dengan pasukan Islam pimpinan 'Amr setelah melihat kebesaran dan kesungguhan pasukan muslimin untuk menguasai Mesir.
Iskandariah, ibu kota Mesir dikepung selama empat bulan sebelum ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Ubadah bin Samit yang dikirim oleh khalifah di front peperangan Mesir. Cyrus menandatangani perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian tersebut berisi beberapa hal sebagai berikut :
1.      Setiap warga negara diminta untuk membayar pajak perorangan sebanyak 2 dinar setiap tahun.
2.      Gencatan senjata akan berlangsung selama 7 bulan. 
3.      Bangsa Arab akan tinggal markasnya selama gencatan senjata dan pasukan Yunani tidak akan menyerang Iskandariah dan harus menjauhkan diri dari permusuhan.
4.      Umat Islam tidak akan menghancurkan gereja-gereja dan tidak boleh mencampuri urusan umat Kristen. 
5.      Pasukan tetap Yunani harus meninggalkan Iskandariah dengan membaWa harta benda dan uang, mereka akan membayar paja perseorangan selama satu bulan. 
6.      Umat Yunani harus tetap tinggal di Iskandariah.
7.      Umat Islam harus menjaga 150 tentara Yunani dan 50 orang sipil sebagai sandera sampai batas waktu dari perjanjian ini dilaksanakan[11]
Dengan jatuhnya Iskandariah maka sempurnalah penaklukan atas Mesir. Ibu kota negeri itu dipindahkan ke kota baru yang bernama Fustat yang dibangun oleh 'Amr bin Ash pada tahun 20 El. Masjid 'Amr masih berdiri tegak di pinggiran kota Kairo hingga kini sebagai saksi sejarah yang tidak dapat dihilangkan. 
Dengan Syiria sebagai basis, gerak maju pasukan ke Armenia Mesopotamia Utara, Georgia dan Azerbaijan menjadi terbuka Demikian juga serangan-serangan kilat terhadap Asia Kecil dilakuka selama bertahun-tahun setelah itu. Seperti halnya Yarmuk yang menentukan nasib Syiria, perang Qadisiah pada tahun 637 M menentukan masa depan Persia. Khalifah Umar mengirim pasukan di bawah Sa'ad bin Abi Waqqas untuk menundukkan kota itu.Kemenangan yang diraih di wilayah itu membuka jalan bagi gerak maju tentara muslim ke dataran Eufrat dan Tigris. Ibu kota Persia,Ctesiphon (Madain) yang letaknya di tepi sungai Tigris pada tahun itu juga dapat dikuasai. Setelah dikepung selama dua bulan, Yazdagrid Ill, raja Persia itu melarikan diri. Pasukan Islam kemudian mengepung Nahawan dan menundukkan Ahwaz pada tahun 22 H. Tahun 641M/ 22 H seluruh wilayah Persia sempurna dikuasai. Isfahan juga ditaklukkan, demikian pula Jurjan/Georgia dan Tabristan. Azerbaijan tidak luput dari kepungan pasukan muslim. Orang-orang Persia yang jumlahnya jauh lebih besar daripada tentara Islam, yaitu 6 dibanding 1 dapat dikalahkan sehingga menyebabkan mereka menderita kerugian besar. Kaum muslimin menyebut sukses ini dengan "Kemenangan dari segala kemenangan" (Fathul Futuh).
Perebutan atas kekuatan yang strategis tersebut berlangsung dengan cepat dan memberi prestise di mata dunia. Suatu tenaga yang tidak diperkirakan seakan-akan digerakkan oleh kekuatan gaib telah meluluhlantakkan Kerajaan Persia dan Romawi. Operasi-operasi militer yang dilakukan oleh Khalid bin Walid, 'Amr bin Ash dan lain-lain di Irak, Syiria, dan Mesir termasuk yang paling gemilang dalam sejarah ilmu siasat perang dan tidak kalah jika dibandingkan dengan Napoleon, Hanibal atau Iskandar Zulkarnain[12].
e.       Kelaparan besar
Pada 638, Saudi jatuh ke kekeringan parah diikuti oleh kelaparan. Orang Badui mulai mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Segera cadangan makanan di Madinah mulai habis, dan Umar menulis surat kepada gubernur provinsi Suriah, Palestina, dan Irak untuk bantuan. Keadaan darurat dinyatakan di Madinah dan Saudi. Bantuan yang tepat waktu dari gubernur Umar menyelamatkan nyawa ribuan orang di seluruh Arabia. Gubernur pertama yang merespon adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah, gubernur Syria dan panglima tertinggi tentara Rasyidin. Dia mengirim surat bersejarah untuk Umar mengatakan “Aku mengutus kamu yang Karavan yang salah satu ujung akan berada di sini di Suriah dan yang lain akan berada di Madinah”.
Kemudian, Abu Ubaidah melakukan kunjungan pribadi ke Madinah dan bertindak sebagai perwira sel manajemen bencana, yang dipimpin langsung oleh Umar. Setelah cukup pasokan jatah mencapai Madinah, Umar mengirim anak buahnya untuk rute dari Irak, Palestina, dan Suriah untuk mengambil kafilah pasokan ke pemukiman padang pasir lebih dalam Arabia, yang pada gilirannya, menyelamatkan jutaan Karena kelaparan. Bagi orang-orang terlantar, Umar host makan malam setiap malam di Madinah, yang menurut salah satu perkiraan, memiliki kehadiran lebih dari seratus ribu orang. Pada awal 639, kondisi mulai membaik. Hujan di Saudi dan segera setelah bencana kelaparan berakhir, Umar pribadi mengawasi rehabilitasi pengungsi. Mereka diberi jumlah yang cukup ransum dan dibebaskan dari pembayaran zakat untuk tahun itu dan tahun depan.
f.       Wabah Besar
Sementara kelaparan berakhir di Saudi, banyak kabupaten di Suriah dan Palestina yang hancur oleh wabah. Sementara Umar sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi Suriah, di Elat, ia diterima oleh Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Gubernur Suriah, yang memberitahu dia tentang wabah dan intensitasnya, dan menyarankan Umar kembali ke Madinah. Umar mencoba membujuk Abu Ubaidah datang bersamanya ke Madinah, tapi ia menolak untuk meninggalkan pasukannya dalam situasi kritis. Abu Ubaidah meninggal pada 639 karena wabah, yang juga menelan korban 25.000 Muslim di Suriah. Setelah wabah telah melemah di akhir 639, Umar mengunjungi Suriah untuk re-organisasi politik dan administratif, karena sebagian besar komandan veteran dan gubernur telah meninggal dari wabah.
g.      Negara Kesejahteraan
Menjadi dekat dengan orang miskin, Umar tinggal di sebuah gubuk lumpur sederhana tanpa pintu dan berjalan-jalan setiap malam. Setelah berkonsultasi dengan orang miskin, Umar mendirikan negara kesejahteraan pertama, Bayt al-mal. The Bayt al-mal dibantu Muslim dan non-Muslim yang miskin, membutuhkan, orang tua, anak yatim, janda, dan orang cacat. Bayt al-mal berlari selama ratusan tahun di bawah Kekhalifahan Rasyidin di abad ke-7 dan terus melalui periode Umayyah (661-750) dan baik ke era Abbasiyah. Umar juga memperkenalkan tunjangan anak dan pensiun untuk anak-anak dan orang tua. Perluasan negara sebagian dihentikan antara 638-639 selama tahun kelaparan yang besar dan wabah di Saudi dan di Levant masing-masing. Al-Qur'an adalah standar selama ini.
Perdagangan bebas
Populasi lokal dari orang-orang Yahudi dan Kristen pribumi, dianiaya sebagai minoritas agama dan pajak berat untuk membiayai Bizantium-Sassanid Wars, sering dibantu Muslim untuk mengambil alih tanah mereka dari Bizantium dan Persia, mengakibatkan penaklukan sangat cepat. Sebagai daerah baru bergabung dengan Negara Islam, mereka juga mendapatkan keuntungan dari perdagangan bebas, sementara perdagangan dengan daerah lain di Negara Islam, sehingga mendorong perdagangan, dalam perdagangan Islam tidak dikenai pajak, kekayaan dikenakan pajak. Muslim dibayar zakat pada mereka kekayaan kepada orang miskin. Sejak Konstitusi Madinah, dirancang oleh Islam Nabi Muhammad Yahudi dan Kristen terus menggunakan hukum mereka sendiri di Negara Islam dan memiliki hakim sendiri. Oleh karena itu, mereka hanya dibayar untuk kepolisian untuk perlindungan hak milik mereka. Untuk membantu dalam ekspansi cepat dari negara, Bizantium dan sistem pengumpulan pajak Persia yang dipertahankan dan orang-orang membayar pajak jajak pendapat lebih rendah dari yang dikenakan berdasarkan Bizantium dan Persia[13].
2.4 Akhir dari Kepemimpinan Kekalifahan Umar Bin Khaththab
2.4.1 Pembunuhan Umar Bin Khoththob
Dalam 644, Umar dibunuh oleh Persia dalam menanggapi penaklukan Muslim Persia. pembunuhan itu direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Pada bulan Oktober 644, Umar melakukan haji ke Mekah, di mana para pembunuh diucapkan kematian dekat Umar tahun itu, dan kerumunan besar jemaat digunakan oleh para konspirator sebagai tabir untuk menyembunyikan diri. Diriwayatkan bahwa ketika Umar berdiri di Gunung Arafat ia mendengar suara yang mengatakan: "O Khalifah, tidak pernah lagi akan Anda berdiri di Bukit Arafat".
Sebuah pendamping dari Umar, Jubair bin Mutim dilaporkan telah mengatakan: “Kami melihat seorang pria berdiri di puncak bukit dan menangis 'Sesungguhnya itu adalah Haji terakhir Umar. Dia tidak akan pernah datang ke sini lagi”.
Dalam salah satu ritual haji, yang Ramy al-Jamarat (rajam dari Iblis), seseorang melemparkan batu pada Umar yang terluka kepalanya, terdengar suara yang Umar tidak akan menghadiri haji lagi.
Budak Persia, Piruz Nahavandi (juga dikenal sebagai Abu Lulu), membawa keluhan ke Umar tentang pajak yang tinggi dibebankan kepadanya oleh tuannya Mughirah. Umar menulis kepada Mughirah dan bertanya tentang pajak; Balasan Mughirah adalah memuaskan, tapi Umar menyatakan bahwa pajak dikenakan dari Abu Lulu itu wajar, karena pendapatan sehari-hari. Umar kemudian dilaporkan telah meminta Abu Lulu: "Saya mendengar bahwa Anda membuat kincir angin, membuat satu untuk saya juga." Dalam suasana hati yang cemberut, Piruz berkata, "Sesungguhnya Aku akan membuat pabrik tersebut untuk Anda, bahwa seluruh dunia akan mengingatnya".
Itu Piruz yang ditugaskan misi membunuh Umar. Menurut rencana, sebelum shalat Subuh (doa pagi sebelum fajar) Piruz akan memasuki Al-Masjid al-Nabawi, Masjid utama Medina di mana Umar memimpin doa dan akan menyerang Umar selama doa, dan kemudian melarikan diri atau campuran dengan jemaat di masjid.
Pada tanggal 31 Oktober 644, Piruz menyerang Umar ketika ia memimpin doa pagi, menusuk dia sebanyak enam kali di perut dan terakhir di pusar, yang terbukti fatal. Umar ditinggalkan deras berdarah saat Piruz mencoba melarikan diri, tapi orang-orang dari semua sisi bergegas untuk menangkap dia; dalam usahanya untuk melarikan diri ia dilaporkan telah melukai dua belas orang lainnya, enam atau sembilan di antaranya kemudian meninggal sebelum menebas dirinya dengan pedangnya sendiri untuk bunuh diri.
Umar meninggal dari luka tiga hari kemudian pada Rabu 3 November 644 (26 Dhu al-Hijja 23) Umar dilaporkan telah meninggalkan bukti berikut: “Jadilah baik dan murah hati kepada Muhajirin dan Ansar. Mereka keluar dari mereka yang baik, baik untuk mereka; mereka yang buruk mengabaikan penyimpangan mereka. Jadilah baik untuk orang-orang dari tanah yang ditaklukkan. Mereka adalah garis luar dari pertahanan kami; mereka adalah target kemarahan dan penderitaan musuh-musuh kita. Mereka berkontribusi pendapatan kami. Mereka harus dikenakan pajak hanya pada kekayaan surplus mereka. Jadilah murah hati dengan Badui karena mereka adalah tulang punggung bangsa Arab. Saya menginstruksikan Anda untuk menjadi baik dengan Dhimmi karena mereka adalah tanggung jawab Anda. Jangan pajak mereka di luar kapasitas mereka. Memastikan bahwa mereka membayar Jizya tanpa ketidaknyamanan yang tidak semestinya. Takut akan Allah, dan di semua yang Anda lakukan tetap kesenangan-Nya dalam pandangan. Dalam hal orang takut Tuhan, dan dalam hal Allah jangan takut orang-orang. Berkenaan dengan orang, saya memerintahkan kepada Anda untuk menegakkan keadilan dengan bahkan tangan. Melihat bahwa semua persyaratan sah rakyat terpenuhi. Khawatir untuk kesejahteraan mereka. Menjamin keamanan orang dan harta benda mereka. Lihat bahwa batas domain kami tidak dilanggar. Mengambil langkah-langkah yang kuat untuk menjaga perbatasan. Dalam hal administrasi tidak memilih orang kaya kepada orang miskin. Sulit melawan mereka yang melanggar hukum. Tunjukkan pada mereka tanpa ampun. Jangan beristirahat konten sampai Anda telah membawa penjahat untuk memesan. Memperlakukan semua orang sebagai sama. Menjadi pilar kekuatan bagi mereka yang lemah dan tertindas. Mereka yang kuat tapi jangan salah, membuat mereka membayar untuk mereka yang salah-perbuatan. Dalam pembagian rampasan dan hal-hal lainnya berada di atas nepotisme. Mari tidak ada pertimbangan dari hubungan atau kepentingan egois berat dengan Anda. Setan adalah pada umumnya; mungkin menggoda Anda. Naik di atas semua godaan dan melakukan tugas Anda sesuai dengan perintah Islam. Dapatkan bimbingan dari Al-Qur'an dan Sunnah. Bebas berkonsultasi dengan orang bijak di sekitar Anda. Terapkan pikiran Anda sendiri pada kasus yang sulit, dan mencari cahaya dari Allah. Sederhana dalam hidup Anda dan kebiasaan Anda. Janganlah ada acara atau kesombongan tentang Anda. Kehidupan memimpin sebagai model Muslim. Ketika Anda adalah pemimpin Muslim, membenarkan kepemimpinan Anda dengan menjadi yang terbaik di antara mereka semua. Semoga Tuhan memberkatimu”.
Sesuai kehendak Umar, ia dimakamkan di samping Al-Masjid al-Nabawi bersama Muhammad dan khalifah Abu Bakar dengan izin Aisha[14].
2.4.2 Peninggalan Pemerintahan Umar Bin Khoththob
Pusat kekuasaan Islam di Madinah mengalami perkembangan yang sangat pesat, bersamaan dengan keberhasilan ekspansi di atas. Khalifah Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji, mengangkat para hakim dan menyelenggarakan "hisbah".[15]
Khalifah Umar juga meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna. Kekuasaan Umar menjamin hak yang sama bagi setiap warga negara. Kekhalifahan bagi Umar tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tiada istana atau pakaian kebesaran, baik untuk Umar sendiri maupun untuk bawahannya sehingga tidak ada perbedaan antara penguasa dan rakyat, dan mereka setiap waktu dapat dihubungi oleh rakyat. Kehidupan khalifah memang merupakan penjelmaan yang hidup dari prinsip-prinsip egaliter dan demokratis yang harus dimiliki oleh seorang kepala negara. 
Khalifah Umar dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu diperlukan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam. Misalnya mengenai kepemilikan tanah-tanah yang diperoleh dari suatu peperangan (ghanimah). Khalifah Umar membiarkan tanah digarap oleh pemiliknya sendiri di negeri yang telah ia taklukkan dan melarang kaum muslimin memilikinya karena mereka menerima tunjangan dari baitul mal atau gaji bagi prajurit yang masih aktif. Sebagai gantinya, atas tanah itu dikenakan pajak (Al-Kharaj)[16]
Begitu pula Umar meninjau kembali bagian-bagian zakat yang diperuntukkan kepada 'orang yang dijinakkan hatinya' (Al-Muallafat Qulubuhum) mengenai syarat-syarat pemberiannya. Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiannya sangat tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairuz atau Abu Lu'lu'ah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam ke arah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh yang telah ditunggu oleh jama'ahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah terluka parah,dari pembaringanya ia mengangkat “syura” (komisi pemilihan yang akan memilih penerus tongkat kekhalifannya. Khalifah umar wafat tiga hari setelah peristiwa penikaman atas dirinya,yakni 1 Muharam 23 H/644 M[17]
·         Warisan Politik
Umar dianggap sebagai jenius politik, sebagai arsitek dari Kekaisaran Islam ia dianggap sebagai 52 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah. Umar tetap politik stagnan selama era Muhammad, namun setelah kematiannya, itu kecemerlangan Umar bahwa Abu Bakr terpilih khalifah, meskipun konfrontasi awal besar di Saqifah. Umar berhasil mematahkan aliansi dari suku Medina yang mengklaim kekhalifahan menjadi hak mereka, membuka jalan bagi suksesi Abu Bakar. Selama era Abu Bakar, ia aktif berpartisipasi sebagai sekretaris dan penasehat utama. Setelah berhasil Abu Bakar sebagai khalifah, Umar memenangkan lebih hati suku Badui oleh emancipating semua tahanan dan budak-budak mereka diambil selama perang Ridda, keterampilan yang sangat baik pidatonya membantunya untuk meningkatkan grafik popularitas, sebagian besar di antara orang-orang miskin dan kurang mampu. Ia membuktikan dirinya sebagai seorang manajer yang sangat baik selama tahun dari Kelaparan besar ketika kemampuan yang dinamis menyelamatkan jutaan dari kelaparan. Ia terkenal untuk membangun struktur administrasi yang efisien dari kekaisaran, yang diselenggarakan bersama-sama wilayah kekuasaannya yang luas . Ia mengorganisir sebuah jaringan yang efektif intelijen, sebagian alasan untuk pegangan yang kuat di birokrasi nya. reformasi peradilan Nya yang cukup modern dan canggih di alam bila dibandingkan dengan sistem kontemporer di jamannya. Ia menentang pembangunan hari ini Terusan Suez, karena menjadi ancaman bagi keamanan Madinah. Salah satu alasan untuk kekompakan kekuasaan politik di tanah yang ditaklukkan terkenal sebagai kebijakannya toleransi terhadap keyakinan agama mereka dan pengenaan pajak jauh lebih rendah pada mereka dibandingkan dengan kekaisaran Sassanid Persia dan Kekaisaran Bizantium. administrasi lokal mereka disimpan tersentuh dan beberapa mantan pejabat Bizantium dan Persia dipertahankan pada layanan mereka di bawah gubernur Umar.
Umar tidak pernah ditunjuk gubernur selama lebih dari dua tahun, karena mereka mungkin mendapatkan pengaruh di daerah mereka. Dia diberhentikan umum paling sukses Khalid ibn Walid, karena popularitas besar dan tumbuh pengaruh bahwa ia melihat sebagai ancaman bagi kekuasaannya. Daripada ulet penaklukan ia lebih menekankan pada konsolidasi kekuasaannya di tanah ditaklukkan, sebuah fakta yang disimpan kekaisaran Byzantine dari hilangnya lengkap. Umar dilaporkan telah berharap tur resmi di domain-nya secara pribadi memeriksa kondisi rakyatnya Pada 641, sebelum penaklukan kekaisaran Persia, Umar dilaporkan telah mengatakan: “Jika saya akan hidup beberapa tahun lagi, saya ingin mengunjungi Suriah tahun depan, maka selanjutnya Irak dan kemudian tahun depan Mesir untuk secara pribadi memeriksa kondisi mata pelajaran dan menanyakan apakah mandat saya diikuti atau tidak”.
Pada saat Umar membuat pernyataan ini, Persia belum ditaklukkan (penaklukan Persia dimulai pada 642). Dia akan berjalan-jalan di Madinah dengan cambuk di tangannya, dan dikatakan bahwa cambuk Umar dikhawatirkan lebih dari pedang pria lain. Ia terkenal untuk malam tur rahasia dari kota untuk mengetahui rahasia hidup domain-nya, tradisi diikuti oleh beberapa khalifah Abbasiyah dan penguasa bahkan Mughul dari anak benua India.
Menanamkan cepat Umar keadilan terhadap gubernur nya untuk setiap kelakuan buruk mereka komit dibuat bahkan gubernur kuat terkenal seperti Muawiyah takut padanya. Ali bin Abu Thalib pada masa pemerintahan kemudian Utsman bin Affan ingin Utsman menjadi lebih ketat dengan gubernur nya mengatakan, Aku menyumpahi kamu demi Allah, apakah Anda tahu bahwa Mu'awiyah lebih takut Umar dari itu budak Umar sendiri Yarfa?.
·         Warisan Militer
Sa'ad bin Abi Waqqas memimpin tentara dari Kekhalifahan Rasyidin selama Pertempuran Qadisiyyah dari naskah Shahnameh.
Umar adalah seorang pegulat juara, dan, meskipun tidak dibedakan sebagai pemain pedang, ia adalah seorang ahli strategi yang efektif. Seiring dengan Khalid bin Walid, ia berpengaruh dalam perang Ridda.
Salah satu keajaiban strategis terbesarnya adalah fisi brilian dari aliansi Persio-Romawi di 636, ketika Kaisar Heraclius dan Kaisar Yazdegerd III bersekutu melawan musuh bersama mereka Umar. Dia beruntung bahwa Kaisar Persia Yazdegerd III tidak bisa melakukan sinkronisasi dengan Heraclius seperti yang direncanakan. Umar sepenuhnya dicairkan dirinya dari peluang dan berhasil ditangani ranjau dengan tegang Bizantium untuk melompat dalam pertempuran. Ini adalah bertentangan dengan perintah Kaisar Heraclius, yang mungkin ingin serangan terkoordinasi bersama dengan Persia. Umar melakukan ini dengan mengirimkan bala bantuan ke depan Romawi dalam Pertempuran Yarmouk dengan instruksi bahwa mereka akan muncul dalam bentuk band kecil, satu demi satu, memberikan kesan aliran kontinu bala bantuan yang akhirnya terpikat Bizantium ke waktunya pertempuran. Di sisi lain, Yazdegerd III dari Persia terlibat dalam negosiasi yang lebih memberi Umar waktu untuk mentransfer pasukannya dari Suriah ke Irak. Pasukan ini terbukti sangat menentukan dalam Pertempuran Qadisiyyah. Kedua pertempuran sehingga berjuang terbukti menentukan dan dicatat sebagai dua dari pertempuran yang paling menentukan dalam sejarah.
Dimensi strategisnya adalah alasan utama untuk kemenangan Muslim di Pertempuran Kedua Emesa di 638, di mana orang Kristen Arab pro-Bizantium dari Jazira, dibantu oleh Kaisar Bizantium, membuat gerakan mengapit tak terduga dan mengepung Emesa (Homs). Kecemerlangan Umar berada di balik kemenangan Muslim ini dan itu dicapai tanpa menembakkan satu tembakan.
Umar mengeluarkan perintah untuk menyerang sangat tanah air dari pasukan Arab Kristen mengepung Emesa, yang Jazirah. Tiga serangan terhadap cabang Jazirah diluncurkan dari Irak. Untuk lebih menekan pasukan Arab Kristen, Umar memerintahkan Saad bin Abi Waqqas, komandan pasukan Muslim di Irak, untuk mengirim bala bantuan ke Emesa. Umar sendiri memimpin penguatan dari Madinah dan berbaris menuju Emesa. Di bawah ini belum pernah terjadi sebelumnya tekan-geng, Kristen Arab mundur dari Emesa sebelum bala bantuan Muslim bisa mencapai Emesa. Serangan ini dari Bizantium Namun, mengakibatkan pencaplokan Muslim dari Mesopotamia dan bagian dari Bizantium Armenia.
Meskipun demikian, kemenangan terbesar dari Umar tetap penaklukan kekaisaran Persia. Setelah bertahun-tahun kebijakan non-ofensif yang menurut Umar berharap Pegunungan Zagros menjadi perbatasan antara Muslim dan Persia, setelah Pertempuran Nahavand, Umar melancarkan invasi fullscale dari Sassanid Persia Kekaisaran. Invasi itu serangkaian serangan terkoordinasi dengan baik multi-cabang yang berdasarkan pada prinsip mengisolasi dan kemudian menghancurkan target. Umar meluncurkan invasi dengan menyerang jantung Persia, bertujuan untuk mengisolasi Azerbaijan dan Persia timur. Itu segera diikuti oleh serangan simultan di Azerbaijan dan Fars. Dalam pemisahan akhir Sistan dan Kirman ditangkap sehingga mengisolasi kubu Persia, yang Khurasan. Ekspedisi akhir diluncurkan terhadap Khurasan di mana setelah Pertempuran Oxus River, kekaisaran Persia tidak ada lagi, dan Kaisar Yazdegerd III melarikan diri ke Asia Tengah. Dia menaklukkan 36.000 kota atau istana, dan dibangun 1.400 masjid di tanah dia menaklukkan.
·         Warisan Agama
1)      Pandangan Sunni
Umar dikenang sebagai seorang Muslim yang kaku dari suara dan hanya disposisi dalam hal agama Allah, orang yang mereka gelar Farooq, yang berarti "pemimpin, ahli hukum dan negarawan", dan yang kedua dari para khalifah mendapat petunjuk. Dia ditambal pakaiannya dengan kulit, mengambil ember pada dua bahunya, selalu mengendarai keledai tanpa pelana, jarang tertawa dan bercanda dengan siapa pun tidak pernah. Pada cincinnya tertulis kata-kata "Cukup Kematian sebagai pengingat untuk Anda O '' Umar". Dia tidak mencari kemajuan untuk keluarganya sendiri, melainkan berusaha untuk memajukan kepentingan komunitas Muslim, ummah. Sentimen Sunni umum untuk Umar diringkas oleh salah satu sahabat Muhammad, Abd Allah ibn Mas'ud: “Pengajuan Umar Islam adalah penaklukan, migrasi nya adalah kemenangan, Imamah nya (masa pemerintahan) itu berkah, saya telah melihat ketika kita tidak dapat berdoa di Ka'bah sampai Umar disampaikan, ketika ia diserahkan kepada Islam, ia berjuang mereka (orang-orang kafir) sampai mereka meninggalkan kami sendiri dan kami berdoa.
2)      Pandangan Syiah
Umar dipandang sangat negatif di Dua Belas Syiah sastra dan sering dianggap sebagai pengkhianat Muhammad, seorang perampas hak Ali, dan, oleh beberapa, seorang pembunuh. Beberapa penulis Dua Belas Syiah percaya dia dibunuh putri Muhammad Fatimah. Menurut mayoritas ulama tulisan Dua Belas, Fatimah, istri Ali, secara fisik diserang oleh dia. Sumber-sumber ini melaporkan bahwa acara menyebabkan dia mengalami keguguran anaknya dan akhirnya menyebabkan kematiannya segera setelah. (lihat Umar di rumah Fatimah). Namun, banyak ulama Syiah seperti Al Irak menolak account tersebut dari serangan fisik sebagai "mitos".
Zaydis, cabang tertua dari Syiah dan kelompok terbesar di antara Syiah sebelum Dinasti Safawi pada abad keenam belas dan saat ini kelompok terbesar kedua, tidak setuju dengan Dua Belas Syiah
. Zaydis percaya bahwa pada jam terakhir Zaid bin Ali, ia dikhianati oleh orang-orang di Kufah yang mengatakan kepadanya: "Semoga Allah merahmati Anda Apa yang harus Anda katakan pada soal Abu Bakar dan Umar ibn al-! Khattab? " Zaid bin Ali berkata, "Saya belum mendengar siapa pun di keluarga saya menyangkal mereka berdua atau mengatakan apa-apa tapi baik tentang mereka ... ketika mereka dipercayakan dengan pemerintah mereka berperilaku adil dengan orang-orang dan bertindak menurut Al-Qur'an dan Sunnah . "The Zaidiyah Syiah menerima Umar dan Abu Bakar khalifah yang sah”[18].
















BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Umar Bin Khattab merupakan khalifah kedua dan mungkin yang terbesar dari khalifah yang ada. Aslinya umar adalah musuh paling keras yang menentang Nabi Muhammad SAW, dan agama barunya. Tetapi mendadak, umar berbalik dan masuk Islam, dan kemudian menjadi pendukungnya yang paling kuat. Umar menjadi penasihat paling dekat Nabi Muhammad SAW dalam sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW[19].
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang mulia. Umar dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi. Ayahnya adalah Khattab bin Nufayl dan ibunya adalah Hantama binti Hisyam, dari suku Bani Makhzum. la adalah seorang yang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani.
Selama masa pemerintahan singkat Abu Bakar sebagai khalifah, Umar menjabat sebagai kepala sekretaris dan penasihat; dan selama perang riddah, Umar (bersama dengan Khalid ibn Al-Walid) menjabat khalifah sebagai strategi militer dan penasihat. Karena situasi politik halus di Saudi, Umar awalnya menentang operasi militer terhadap pemberontak suku di Saudi, berharap untuk mendapatkan dukungan mereka dalam hal invasi oleh orang Romawi atau Persia. Kemudian, ia datang untuk setuju dengan strategi Abu Bakar untuk menghancurkan pemberontakan dengan kekerasan. Pada akhir 632 M, Khalid ibn Walid telah berhasil bersatu Saudi setelah kemenangan berturut-turut melawan pemberontak.
Selama pemerintahannya sendiri, Umar sebagian besar akan mengadopsi kebijakan menghindari perang dan mengkonsolidasikan kekuasaannya di tanah dimasukkan daripada memperluas kerajaannya melalui peperangan terus menerus. Umar menyarankan Abu Bakar untuk mengkompilasi Qur’an dalam bentuk buku setelah 300 huffāẓ (memorizers) dari Qur’an meninggal dalam Pertempuran Yamamah[20].
Umar, Kandidat khalifah setelah Abu Bakr, ditunjuk oleh Abu Bakar sebagai penerusnya dan diriwayatkan pernah menggunakan gelar khalifah khalifah (penerus-penerus) Rasul Allah. Tapi karena terlalu panjang, akhirnya dipendekkan. Khalifah kedua (634-644) itu dinobatkan sebagai khalifah pertama yang sekaligus memangku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam, dengan gelar khusus amir al-mu’minin (panglima orang-orang beriman)[21].
Di bawah Umar, khalifah diperluas pada tingkat belum pernah terjadi sebelumnya, yang berkuasa Kekaisaran Sasania dan lebih dari dua pertiga dari Kekaisaran Bizantium. serangan-Nya melawan Kekaisaran Sasania mengakibatkan penaklukan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun (642-644 ) Menurut tradisi Yahudi, Umar mengatur. mengesampingkan larangan Kristen pada orang-orang Yahudi dan memungkinkan mereka ke Yerusalem dan untuk beribadah.
Pusat kekuasaan Islam di Madinah mengalami perkembangan yang sangat pesat, bersamaan dengan keberhasilan ekspansi di atas. Khalifah Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji, mengangkat para hakim dan menyelenggarakan "hisbah".[22]
Khalifah Umar juga meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna. 
Khalifah Umar dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu diperlukan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam.
Begitu pula Umar meninjau kembali bagian-bagian zakat yang diperuntukkan kepada 'orang yang dijinakkan hatinya' (Al-Muallafat Qulubuhum) mengenai syarat-syarat pemberiannya. Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiannya sangat tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairuz atau Abu Lu'lu'ah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam ke arah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh yang telah ditunggu oleh jama'ahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu.
3.2 Saran
Suatu amanat untuk memegang tampuk pemerintahan dan agama bukanlah hal yang mudah dan dapat begitu saja dikerjakan. Melainkan perlu suatu dasar kemampuan dan usaha yang begitu keras bagi yang menerima suatu amanat.
Dalam perjalanan khalifah Umar, sudah menjadi pengakuan bahwa banyak sekali kemajuan dan kegemilangan yang diraih. Sudah seharusnya sebagai umat islam yang menghargai perjuangan pendahulunya, perlu adanya penenaman persepsi untuk dapat mempelajari kisahnya untuk ditiru dan diambil segala kebaikanya. Tentunya hal tersebut sebaiknya untuk diimplementasikan dalam kehidupan yang lebih baik untuk masa saat ini dan yang akan datang.











DAFTAR PUSTAKA
Abbas mahmod al akka kecemerlangan umar ibn khattab Jakarta :bulan bintang 1978.
Amin, Munir S. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
At tabari,Tarik at-thabari jilid III, Mesir : angelo 1965.
Dr. Ali Mufrodi, islam di kawasan kebudayaan arab.
Hasan Ibrahim hasan,Tarikh Al-Islam As-islam As siyasi wa Ad-Dini wa As-saqafi wa Al ijmai Kairo : Maktabah an-nahdah al-misriyah cet ke 9, 1979.
H. Hart, Michael. 2009. 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Jakarta: Hikmah.
K. Hirti, Philip. 2005. History of the Arabs. Jakarta: Serambi.
Mun’im majeed, tarikh al-hadarah al-islamiyah,mesir angelo 1965.
Philip K hitti dunia arab sejarah ringkas.



[1] H. Hart, Michael. 2009. 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Jakarta: Hikmah. Hlm. 283.
[3] Hasan Ibrahim hasan,Tarikh Al-Islam As-islam As siyasi wa Ad-Dini wa As-saqafi wa Al ijmai Kairo : Maktabah an-nahdah al-misriyah cet ke 9, 1979 hlm 210
[5] K. Hirti, Philip. 2005. History of the Arabs. Jakarta: Serambi. Hlm. 222.
[6] At tabari,Tarik at-thabari jilid III, Mesir : angelo 1965 hlm 28
[7] Mun’im majeed, tarikh al-hadarah al-islamiyah,mesir angelo 1965 hlm 28
[9] Amin, Munir S. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
[11] Dr. Ali Mufrodi, islam di kawasan kebudayaan arab hlm 55
[12] Philip K hitti dunia arab sejarah ringkas hlm 59
[15] Hisbah bertugas sebagai pengawas pasar mengontrol timbangan dan takaran menjaga tata tertib kesusilaan dsb
[16] Abbas mahmod al akka kecemerlangan umar ibn khattab Jakarta :bulan bintang 1978 169
[17] Amin, Munir S. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
[19] H. Hart, Michael. 2009. 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah. Jakarta: Hikmah. Hlm. 283.
[21] K. Hirti, Philip. 2005. History of the Arabs. Jakarta: Serambi. Hlm. 222.
[22] Hisbah bertugas sebagai pengawas pasar mengontrol timbangan dan takaran menjaga tata tertib kesusilaan dsb

1 komentar:

Unordered List

Sample Text

Sample text

Total Tayangan Halaman

Social Icons

Blogger templates

Feature (Side)

Blogger news

Pages

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Pengikut

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget