Kamis, 27 Agustus 2015

Teori Belajar Konstruktivisme





BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.[1]
Dari suatu proses belajar diperoleh suatu hasil yang sangat signifikan, dikarenakan yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui dan yang sebelumnya belum memahamin dapat menjadi paham setelahnya.
Dalam suasana saat ini, istilah belajar tidak hanya menjadi penggambaran suatu usaha mengetahui sesuatu begitu saja, melainkan memiliki berbagai teori dan model yang terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Salah satu perkembangan teori belajar adalah teori belajar konstruktivisme.
Meski bukan hal yang baru teori belajar konstruktivisme menjadi salah satu dasar teori belajar yang sudah mengakar pada dunia pendidikan dengan berbagai karakteristik, kelebihan, maupun kekuranganya.
Teori belajar konstruktivisme secara umum dapat didefinisikan sebagai sebagai experimental learning, yang merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkret di lapangan, di laboratorium, berdiskusi dengan teman, dan dikembangkan menjadi pengetahuan, konsep, serta ide baru. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pembelajar.[2]
Dari pengertian secara umum tersebut masih begitu banyak hal mengenai teori belajar konstruktivisme. Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian lebih mendalam, sehingga memunculkan pemahaman yang lebih luas akan teori belajar tersebut.

Unordered List

Sample Text

Sample text

Total Tayangan Halaman

Social Icons

Blogger templates

Feature (Side)

Blogger news

Pages

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Pengikut

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget