Rabu, 29 Oktober 2014

MODEL PEMBELAJARAN FIELDWORK - PANTAI PAPUMA DAN PANTAI WATU ULO (DALAM KAJIAN GEOGRAFI)



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Fieldwork adalah suatu model pembelajaran yang yang dapat diterapkan dalam melakukan aktivitas pengajaran dalam sistem pendidikan di sekolah, dan tentunya sesuai dengan matapelajaran yang ingin disampaikan. Fieldwork diartikan sebagai suatu pembelajaran yang dilaksanakan tidak seperti biasanya dilakukan di sekolah-sekolah yang menyampaikan materi dari guru di dalam kelas, apabila model Fieldwork adalah model pembelajaran yang penyampaian materi suatu pelajaran khususnya pelajaran Geografi yaitu dengan cara membawa langsung peserta didik pada lingkungan atau tempat yang dipelajarai sebagai bahan pengamatan.
Hal seperti ini dapat dikatakan penting khususnya untuk pelajaran yang berhubungan langsung materinya dengan lingkuangan atau alam seperti pelajaran Geografi. Hal ini dapat demikian karena dengan adanya suatu model pembelajaran seperti ini, peserta didik dapat langsung mendapat pengetahuan yang mendasar dan nyata, tidak hanya terbatas pada buku dan pengajar saja. Dengan cara ini juga, peserta didik dapat menganalisa secara luas dan mendalam akan suatu objek yang berujunga pada hasil peserta didik yang lebih peka, tanggap dan mampu menganalisa suatu masalah atau kasus dan memecahkanya.
Selain yang sudah dijelaskan sebelumnya, model pembelajaran ini juga banyak memberikan dampak kepada peserta didik yang nantinya sebagai penerus bangsa, akan menjadi warganergara yang penuh kepekaan, sadar, cerdas, serta bijaksana terhadap kejadian-kejadian yang disekitar lingkungan ataupun yang lebih luas. Oleh karena itu perlu adanya penyelenggaraan pembelajaran ini yaitu pembelajaran di luar kelas (Fieldwork).
1.2  Tujuan
·                     Dapat mencapai kompetensi peserta didik yang harapkan;
·                     Dapat mendeskripsikan keadaan sebenarnya yang ada di Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo;
·                     Dapat mengetahui dan menganalisa kejadian alam, perubahan-perubahan kenampakan objek;
·                     Dapat menanggapi dan memberi solusi kejadian-kejadian sebagai suatu masalah yang terjadi di Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo;
·                     Dapat memberiakan penggambaran perbedaan dan persamaan antara Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo.
1.3  Manfaat
·         Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat serta lebih melekat terhadap ingatan peserta didik;
·         Dapat memberikan nuansa pendidikan yang berbeda dari yang biasa sehingga sebagai referensi yang baik bagi peserta didik dan dijadikanya sebagai inspirasi dan motivasi;
·         Dapat menumnbuhkan kesadaran dan ketanggapan kepada para peserta didik supaya kedepanya dapat menjadi orang yang tanggap dan cepat untuk memberikan solusi.
                                                                                            









BAB 2. PELAKSANAAN
2.1  Deskripsi Objek
2.1.1 Pantai Papuma
Pantai Papuma adalah sebutan untuk pantai Pasir Putih Malikan, pantai Papuma adalah pantai yang eksotis dan terletak di Kecamatan Wuluhan, 45 kilometer arah selatan Kota Jember.
Tidak hanya menyajikan keindahan alam sebagai tempat untuk berwisata atau berekreasi, namun dibalik keindahanya itu terdapat banyak sekali kejadian-kejadian alam yang menjadikan pantai tersebut sedemikian rupa saat ini. Dari pernyataan itulah sangat menarik kiranya bahwa pantai Papuma sebagai referensi pengamatan peserta didik dalam kajian geografi. Bentuk pantainya yang unik dengan batu-batu serta pasir yang putih, pasti menimbulkan suatu pertanyaan-pertanyaan dibalik itu semua. Jadi dalam acara seperti ini, papuma sangatlah representatif dan edukatif.
2.1.2        Pantai Watu Ulo
Pantai Watu Ulo adalah sebuah pantai yang terletak di pantai selatan Jawa Timur, tepatnya di desa Sumberejo, kecamatan Ambulu, Jember, kira-kira 40 km di sebelah selatan kota Jember. "Watu Ulo" berarti "batu ular" dalam bahasa Jawa. Nama ini mengacu pada rangkaian batu karang yang memanjang dari pesisir pantai ke laut.
pantai ini wilayahnya tidak begitu jauh dengan pantai Papuma, namun dengan daerah yang berdekatan bukan berarti memiliki hal yang sama dalam kenampakan pantainya. Oleh karena itu, pantai Watu Ulo dapat digunakan sebagai referensi objek analysis peserta didik segaligus perbandingan pengalaman dari pantai yang sebelumnya yaitu pantai Papuma.
Jadi diharapkan dengan mengunjungi kedua pantai yang berdekatan namun memiliki karakteristik yang berbeda merupakan sesuatu keuntungan dalam pengembangan analisis pola pikir peserta didik.
2.2 Kompetensi yang Diharapkan
Dari pembelajaran ini diharapkan, peserta didik mampu menguasai materi pelajaran geografi secara teory dan juga secara praktek. Selain itu peserta didik diharapkan dapat menganalisa setiap kejadian perubahan pada kenampakan permukaan bumi yang pada akhirnya berujung pada pemahaman secara lebih mendalam serta peka terhadap kejadian tersebut dan tanggap dengan adanya peluang serta mampu memberikan solusi pada permasalahan yang dihadapi, selain itu diharapkan dapat menumbuhkan pemikiran yang aktif, kritis, dan kreatif.
2.3 Anggaran Biaya
Dalam menyelenggarakan suatu acara atau apapun, pasti tidak akan terlepas dengan biaya atau anggaran. Biaya sebagai motor penggerak acara tersebut megang peranan penting sehingga harus ada suatu penganggaran dari keperluan biaya tersebut. Pada acara kali ini, yaitu penyampaian materi dilauar kelas dengan pengamatan langsung terhadap objek kajian yang dilaksanakan di daerah yang lumayan jauh dengan tempat sekolah dipastikan memerlukan anggaran biaya didalamnya. Biaya dalam acara ini sepenuhnya dibebankan kepada peserta didik yang berjumlah 43 orang dan mendapat bantuan dari pihak sekolah sebesar Rp 300.000,-. Berikut rincian biaya yang diperlukan dalam acara ini:
No
Keterangan
Jumlah
Total
1.
Biaya sewa bus (termasuk bahan bakar dan sopir)
1 kali
1.000.000,-
2.
Biaya masuk Pantai Papuma dan Watu Ulo
P. Papuma = Rp 10.000,- x 48
P. Watu Ulo = Rp 10.000,- x 48
Rp 480.000,-
Rp 480.000,-
3.
Konsumsi (makanan dan air minum)
1 x 48 x Rp 6000,-
Rp 288.000,-
4.
Obat-obatan
-
Rp 50.000,-
5.
Biaya tak terduga
-
Rp 50.000,-

Total

Rp 2.348.000,-

Dari uraian tabel diatas telah menunjukkan jumlah anggaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan acara ini. Dengan bantuan dari sekolah dan biaya dari peserta didi sebanyak 43 sisiwa, maka diperoleh rincian sebagai berikut:
Total anggaran                        Rp 2.348.000,-
Bantuan dari sekolah              Rp 300.000,-               _
                                                Rp 2.048.000,-
Tanggungan per siswa             Rp 2.048.000,- / 43 = Rp 47.528,-
Jadi dari uraian tersebut telah didapatkan bahwa masing-masing siswa mendapatkan kewajiban membayar sebesar Rp 47.528,- atau dibulatkan sebesar Rp 48.000,-.
2.4 Acara
Acara ini adalah acara yang diadakan diluar kelas, sehingga dapat dikatakan acara ini bukanlah acara yang biasa dilakukan dalam pembelajaran yang konvensional. jadi susunan acaranya akan sangat berbeda dengan pembelajaran yang seperti biasa, oleh karena itu acara ini harus direncanakan dengan sebaik mungkin supaya mendapatkan faedah yang diinginkan sesuai dengan tujuan acara ini.
Acara ini dimulai saat seluruh anggota berangkat bersama dengan naik kendaraan yang sudah dipersiapkan, lalu setelah sampai ditempat para peserta didik dikondisikan sesuai dengan kelompok dan tema kajian yang sudah dibentuk. Lalu para pendamping mengarahkan langsung kepada objek-objek yang dikaji setelah itu dimulailah peserta didik menjalankan tugasnya.
Setelah selesai dengan objek kajianya pada tempat pertama, lalu berlanjut ke tempat yang kedua dan dilakukanlah tugas peserta didik sesuai tugasnya. Setelah selesai,  dipersilahkan untuk istirahat dan makan serta melaksanakan keperluan pribadi. Setelah itu para peserta didik diberi keleluasan untuk mengobservasi lebih jauh secara mandiri maupun kelompok untuk memperluas wawasan dan pengalaman dari peserta didik itu sendiri.
2.4.1 Tugas Peserta Didik
Dalam nuansa yang berbeda ini tugas peserta didik pun akan terasa lebih berbeda, meskipun sama-sama belajar memahami sesuatu. Pembelajaran luar kelas yang diadakan di Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo ini membawa keadan yang terkesan baru dan sekaligus akan selalu membekas dalam pengalaman peserta didik, dan disini tugas yang harus dikerjakan oleh para peserta didik terbagi dalam dua tipe, karena pada dasarnya mereka akan dibagi dalam dua tipe sudut pandang kajian meskipun jumlah dari peserta didik dibagi lebih dari dua kelompok. Hal tersebut dapat demikian untuk mendapatkan suatu perbandingan dari hasil-hasil pekerjaan peserta didik dan berujung pada suatu kompetisi yang baik dan mereka akan berusaha untuk menjadi yang terbaik di masing-masing kelompok.
Berikut deskripsi tugas yang harus dilaksanakan peserta didik pada masing-masing kelompok:
·         Kelompok dengan kajian objek pada “Lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh kejadian alam atau secara alamiah”
Deskripsi tugas:
1.      Mengidentifikasi dan menyebutkan objek kajian (termasuk lokasi/ tempat serta bentuk ruang);
2.      Menyebutkan komponen-komponen penyusun lingkungan yang secara tampak;
3.      Mencari perubahan apasaja yang terjadi pada obyek;
4.      Menganalisa penyebab terjadinya perubahan pada obyek;
5.      Memahami proses kejadian terhadap pembentukan ataupun perubahan pada obyek;
6.      Mengerti perbedaan dan kesamaan terhadap kedua objek yang dikaji;
7.      Membuat laporan hasil kajian.
·         Kelompok dengan kajian objek pada “Lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh manusia/ tidak alamiah”.
1.      Mengidentifikasi dan menyebutkan objek kajian (termasuk lokasi/ tempat serta bentuk ruang);
2.      Menyebutkan komponen-komponen penyusun lingkungan yang secara tampak;
3.      Mencari perubahan apasaja yang terjadi pada obyek;
4.      Menganalisa penyebab terjadinya perubahan pada obyek;
5.      Memahami proses kejadian terhadap pembentukan ataupun perubahan pada obyek;
6.      Mengerti perbedaan dan kesamaan terhadap kedua objek yang dikaji;
7.      Membuat laporan hasil kajian.
Dari masing-masing tugas yang diberikan, para peserta didik harus mampu menjelaskan pengalaman dari kunjungan ini kedepan kelas, saling berbagi pengetahuan dari masing-masing kelompok kepada kelompok yang lain dan kelompok yang memiliki tema kajian yang sama akan berkompetisi menunjukkan hasilnya yang terbaik. 
2.4.2 Pembagian Kelompok
Dalam menjalankan tugasnya, peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok supaya dalam pengamatan objek dapat berjalan lebih maksimal. Serta akan diperoleh suatu perbandingan hasil antara kelompok satu dengan yang lain.
Dengan lingkungan pantai sebagai objek kajian, kelompok sebenarnya ditujukan hanya untuk dua fokus kajian. Yang pertama adalah kelompok yang mengkaji lingkungan pantai dengan perubahanya yang dipengaruhi oleh gejala alam atau proses yang secara alamiah dan kelompok yang lain lebih kepada lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi oleh tangan manusia. Berikut pembagian kelompok atas tugas ini:
Kelompok materi “lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh kejadian alam atau secara alamiah“
1.      Kelompok A
Anggota :
·         Ninung
·         Dudung
·         Aldo
·         Aling
·         Nipon
2.      Kelompok B
Anggota :
·         Yati
·         Inah
·         Somat
·         Kowat
·         Bejo
3.      Kelompok C
Anggota :
·         Nobita
·         Suneo
·         Jayen
·         Sisuka
·         Emon

4.      Kelompok D
Anggota :
·         Upin
·         Ipin
·         Memey
·         Ijad
·         Mail
·         Fizi
Kelompok materi “lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh manusia“
1.      Kelompok E
Anggota :
·         Memed
·         Siti
·         Entong
·         Beta
·         Ani
2.      Kelompok F
Anggota :
·         Sakuri
·         Tumijan
·         Rasinah
·         Tarkemin
·         Jaliyem
3.      Kelompok G
Anggota :
·         Solekan
·         Parto
·         Minal
·         Aizun
·         Walifa
·         Izaun
4.      Kelompok H
Anggota :
·         Parinem
·         Tuminem
·         Ponikem
·         Vinarsih
·         Suratman
·         Sunipah
2.5 Perijinan  
Dalam penyelenggaraan acara ini tidak terlalu melibatkan suatu perijinan yang rumit. Acara ini hanya berlangsung satu hari dan dalam kawasan tempat yang tidak jauh, jadi dalam pengurusan perijinan dikatakan cukup sederhana.
Pada permulaan sudah hal yang wajib pertama di urus adalah perijinan kepada lembaga yaitu sekolah, dari pihak sekolah harus memberikan suatu perijinan yang resmi sehingga ada jaminan dalam penyelenggaraan acara ini. Dan karena acara ini hanya melibatkan responden yang tidak banyak, dan objek yang di analisa tidak terlalu jauh melainkan hanya dalam satu kawasan serta dengan adanya acara ini dapat memberikan dampak yang baik, tentusaja kemudahan dalam perijinan akan dijamin mudah untuk dicapai.
Perijinan yang berikutnya hubunganya dengan perijinan dari pihak orang tua wali atau orang tua peserta didik, perijinan ini cukup membuat surat edaran yang dibubuhi keterangan singkat akan acara ini serta biaya yang harus diberikan. Sebagai jaminan bahwa acara ini legal, disertai juga tanda tangan dari ketua panitia bahkan apabila penting harus diberi tanda tangan petinggi lembaga dan stempelnya. Surat edaran yang dibuat tersebut setidak-tidaknya diberikan kepada orang tua wali minimal dalam jangka waktu satu minggu sebelum acara berlangsung.
Jadi dari sisi perijinan dalam acara ini hanya meliputi hal yang telah diuraikan diatas, dengan perijinan yang matang diharapkan acara ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang baik pula.


















BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Fieldwork adalah suatu model pembelajaran yang yang dapat diterapkan dalam melakukan aktivitas pengajaran dalam sistem pendidikan di sekolah, dan tentunya sesuai dengan matapelajaran yang ingin disampaikan. Pembelajaran diluar kelas kali ini dalam rangka penyampaian materi geografi kepada peserta didik secara langsung dengan menunjukkan langsung objek yang ingin dikaji sehinga akan memunculkan pengalaman yang berbeda sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai sesuai yang diinginkan.
Pembelajaran ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo, dua objek ini dipilih karena memenuhi target kajian serta sebagai referensi yang tepat, posisinya tidak begitu jauh dan dari masing-masing lokasinya juga berdekatan sehingga dapat dijadikan konsep perbandingan suatu opini peserta didik. Pembagian tugasnya disesuaikan dengan cara pengkajian geografi serta dengan pembagian kerja team diharapkan menimbulkan kerjasama saling membangun konsep dan dapat menyimpulkanya.
Jadi pembelajaran dalam model ini adalah suatu upaya pembelajaran yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan keluasan pandanagan pikiran peserta didik dalam menanggapi perubahan dan kejadian yang terjadi sehingga menjadikan suatu pemikiran yang aktif, kreatif, dan berkembang.
3.2 Saran
Dalam menyelenggarakan suatu acara atau apapun, perlu adanya suatu perencanaan yang matang mulai dari yang paling sederhana dan sampai yang paling rumit. Semua itu disiapkan sebagai upaya penunjang supaya acara yang digadang dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Berjalanya suatu acara tentu saja perlu adanya saling kontribusi satu sama lain, bekerjasama mewujudkan gagasan bersama, sehingga acara tersebut dapat terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan dari itu semua diharapkan dapat tercapai tujuan yang diharapkan sesuai kepentingan dan kemauan bersama.

Unordered List

Sample Text

Sample text

Total Tayangan Halaman

Social Icons

Blogger templates

Feature (Side)

Blogger news

Pages

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Pengikut

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget