Kamis, 24 Desember 2015

Kerjasama Amerika Serikat dengan Amerika Latin





BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Amerika Latin, merupakan sebutan bagi negara-negara yang ada di Benua Amerika dengan pertumbuhan budaya latin dalam kehidupannya. Negara amerika latin meliputi Colombia, Mexico, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Kostarika, Panama, Venezuella, Brazil, Ekuador, Peru, Bolivia, Argentina, dan beberapa negara lainya, yang dalam posisi geografisnya berada di selatan kawasan Amerika Serikat. Selain itu, dikatakan sebagai Amerika Latin dikarenakan dengan hidup di benua Amerika, tetapi dalam kehidupanya berkembang kebudayaan latin dari Eropa. Oleh beberapa sebab itulah disebut sebagai amerika latin.
Dalam panggung sejarah Benua Amerika, Amerika Latin memiliki hubungan yang begitu erat kaitannya dengan Amerika Serikat. Dari penelusuran sejarahnya, penggambaran hubungan dua sebutan bagian wilayah benua amerika yang dibagi secara kebudayaan yang berkembang ini, sudah ada sejak penemuanya hingga masa-masa perkembanganya. Mengingat bahwa orang-orang imigran yang mendiami seluruh daerah Benua Amerika meski memiliki budaya yang berbeda, namun pada dasarnya mereka sama-sama berasal dari daratan Benua Eropa. Hanya saja asal spesifiknya yang memiliki perbedaaan. Selebihnya adalah hubungan antara negara imperialis yaitu Amerika Serikat yang ingin melakukan ekspansi ke daerah selatan yaitu di Amerika Latin serta beberapa perlakuan Amerika Serikat terhadap Amerika Latin lainya yang memang tidak menggambarkan suatu keselarasan.  Namun pada uraian kali ini kelanjutan hubungan keduanya lebih kepada suatu hubungan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu suatu hubungan yang diantara pihak pelaku mengharapkan tujuan masing-masing dengan melakukan suatu tidakan bersama atau yang biasa disebut dengan kerjasama.
Usaha pembahasan hubungan Amerika Serikat dan Amerika Latin dalam makalah ini, dimaksudkan pada penguraian hubungan keduanya dalam menjalin suatu kerjasama. Sehubungan dengan hal tersebut pembahasan bukan hanya uraian permukaan saja yang menggambarkan interaksi keduanya, namun juga lebih dari itu, yaitu secara mendalam akan maksud dan aspek-aspek yang ada pada hubungan diantaranya.
Banyak hal yang sangat menarik dan perlu dikaji secara mendalam pada materi ini. Oleh karena diperlukan suatu penguraian secara mendalam yang mampu membawa pada suatu kejelasan dan kebenaran sejarah yang terbentuk diantara hubungan kedua daerah wilayah yang seperti diuraikan sebelumnya.

1.1  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1)      Apa yang melatar belakangi terjadinya suatu kerjasama diantara Amerika Serikat dengan Amerika Latin?
2)      Bagaimana awal mula terjadinya suatu hubungan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin yang mengarah pada suatu kerjasama?
3)      Bagaimana proses dan wujud dari hubungan kerjasama yang dibangun antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin?
4)      Bagaimana dampak dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Amerika Latin untuk kedua belah pihak?
1.2  Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1)      Mengetahui dan memahami latar belakang terbentuknya kerjasama Amerika Serikat dengan Amerika Latin;
2)      Mengetahui dan memahami sejarah awal mula terbentuknya suatu hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin;
3)      Mengetahui dan memahami proses serta wujud dari kerjasama Amerika Serikat dengan Amerika Latin
4)      Mengetahui dan memahami dampak dari hubungan kerjasama Amerika Serikat dengan Amerika Latin
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1)      Memahami secara mendalam akan hal yang melatar belakngi dan awal mula terbentuknya suatu kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin;
2)      Memahami secara mendalam akan proses, wujud, dan dampak dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin.
















BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Munculnya Kerjasama Antara Amerika Serikat dan Amerika Latin
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kerjasama diartikan dari kata kerja yang berarti kegiatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan/diperbuat, dengan penggabungan kata sama yang dimaksud adalah bersama, menjadikan arti kerjasama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau lebih dari satu pihak/individu.[1]
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. Kerja sama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna mencapai kepentingan mereka tersebut.
Adapun bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a.       bargaining yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antarindividu maupun antar kelompok. Dalam arti yang lebih luas, bargaining adalah nilai awar. Bargaining dilakukan agar proses kerja sama dapat memberi keuntungan secara adil bagi kedua belah pihak;
b.      Kooptasi yaitu proses penerimaan unsu-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas organisasi yang bersngkutan;
c.       koalisi yaitu gabungan atau kombinasi dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh dalam kehidupan nyata yaitu dua atau lebih partai politik berkoalisi untuk mengajukan seorang calon kepala daerah;
d.      Joint Venture, yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang/ perusahaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan/ proyek.
Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.[2]
Setelah memahami akan pengertian kerjasama, hal tersebut kemudian terimplementasikan terhadap pembahasan akan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin. Sebelum menyebut bagaimana kerjasama tersebut, akan diuraikan beberapa hal yang menjadi latar belakang terbentuknya suatu kerjasama.
Dalam usaha menguraikan latar belakang munculnya kerjasama antara Amerika Serikat dan Amerika Latin, pembahasan ini menggunakan perspektif dari masing-masing pihak yang melakukan kerjasama yaitu Amerika Serikat dan Amerika Latin. Karena sesungguhnya, kedua belah pihak yang melakukan kerjasama ini mempunyai misi tujuan masing-masing, sehingga harus ditelusuri dari secara terpisah antara keduanya.
2.1.1 Latar Belakang Kerjasama dalam Sudut Pandang Amerika Serikat
Yang melatar belakangi Amerika Serikat ingin membuat suatu kerjasama dengan Amerika Latin antara lain:
1)      Setelah negara-negara Amerika Latin berhasil menjadi negara-negara yang merdeka dan berdaulat, Amerika Serikat mulai menaruh minat besar dalam urusan negara-negara Amerika Latin;
2)      Pengaruh Doktrin Monroe membuat inisiatif Amerika Serikat sebagai negara pelindung Amerika atas kolonial Eropa. Mengingat persamaan nasib yang sebelumnya merupakan bekas jajahan Eropa yang berusaha menolak kolonisasi dan intervensi Eropa, sehingga harus diadakan suatu kesepakatan bersama untuk kerjasama. Dengan Amerika Serikat yang menganggap dirinya sebagai negara yang kuat dengan bukti rentetan peristiwa sebelumnya yang mengantarkan Amerika sampai seperti saat itu, serta untuk memperlancar kepentingan Amerika Serikat selanjutnya, Amerika Serikat mengajukan dirinya sebagai pelindung Amerika Latin;
3)      Amerika Serikat tidak senang melihat usaha French Canal Company untuk menggali terusan Panama, sehingga berusaha membangkrutkan usaha kompeni tersebut dalam tanah 1889[3], dengan jalan membentuk suatu kerjasama dengan Amerika Latin;
4)      Suara anti-imperialisme dari koalisi Demokrat Utara dan kaum Republik yang reformis di Amerika Serikat tetap kencang dan konstan[4], untuk menolak Amerika Serikat melakukan suatu imperialisme. Sehingga sistem imperialisme yang ambivalen menjadikan Amerika Serikat tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri melainkan juga bagi kebaikan negara sebagai objek imperialismenya;
5)      Sesudah tahun 1889 Amerika Serikat dengan cepatnya timbul sebagai negara industri besar, yang memerlukan pasaran-pasaran baru untuk hasil industrinya dan membutuhkan sumber-sumber baru untuk memperoleh bahan-bahan mentah dan daerah-daerah baru didudukinya;
6)      Selanjutnya, merupakan suatu usaha perbaikan citra Amerika Serikat terhadap Amerika Latin yang selama ini menorehkan kesan yang buruk, diperbaiki dengan sikap yang baik dari Amerika Serikat dengan membentuk suatu kerjasama yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
2.1.2 Latar Belakang Kerjasama dalam Sudut Pandang Amerika Latin 
Yang melatar belakangi Amerika Latin ingin membuat suatu kerjasama dengan Amerika Serikat antara lain:
1)      Berhubungan dengan Monroe Doktrin, hal tersebut juga menjadi suatu inspirasi bagi Amerika Latin. Yaitu sebagai dasar penolakan suatu kolonisasi dan intervensi Eropa kembali di Amerika Latin yang dulunya pernah menjadi tanah jajahanya. Dalam hal ini Amerika Latin sadar akan kemampuanya, mengenai seberapa tangguhkah ia apabila melawan kekuatan Eropa sudah pasti belum cukup untuk hal itu. Sehingga, meskipun dengan ragam kecurigaan dan rasa ketidak sukaan terhadap Amerika Serikat, Amerika Latin mencoba mengambil jalan yang terbaik. Yaitu menerima Amerika Serikat sebagai negara pelindung mengingat kemampuanya yang sangat mumpuni untuk melawan Eropa saat itu;
2)      Ingin membentuk suatu kelompok negara-negara di Amerika yang bekerjasama saling menunjang atau mendukung perkembangan masing-masing negara dalam segala aspeknya;
3)      Mengembangkan mobilitas negara di Amerika Latin supaya menemukan suatu kebaikan, terutama dalam bidang perekonomian dan beberapa bidang lainya;
4)      Mengharapkan adanya suatu kenaikan level kemampuan negara di Amerika Latin contohnya dalam hal teknologi, yang saat itu Amerika begitu jauh didedepan dari Amerika Latin.

2.2 Awal Mula Hubungan Antara Amerika Serikat dan Amerika Latin yang Mengarah pada Suatu Kerjasama
Dalam menguraikan awal mula munculnya suatu konsepsi kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin, dapat ditelusuri dari beberapa peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya. Yang nantinya dari peristiwa-peristiwa tersebut, lama-kelamaan menjadi suatu keterlanjutan hubungan antar keduanya yang menghasilkan suatu kerjasama.
2.2.1        Doktrin Moroe dan Amerika Latin
a.      Doktrin Monroe (Monroe’s Doctrine)
Dari semua Presiden Amerika Serikat dari 1789 ke tahun 1960-an, James Monroe sendiri merasa terhormat dengan memiliki lampiran namanya ke kancah nasional lewat dogma suci yakni “Doktrin Monroe”. bukanya Washington, Jefferson, Jackson, Lincoln, ataupun Ajaran Wilson, dan begitu pula Truman dan Eisenhower Doktrin 1947 dan 1957 gagal untuk menangkap imajinasi atau kasih sayang dari Rakyat Amerika. Doktrin Monroe, oleh karena itu, berdiri sendiri. Selama seratus tahun terakhir, telah ada Amerika mengakui keraguan tentang hal ini. Telah dipanggil oleh isolasi di satu sisi dan internasionalis di satu sisi dan internasionalis di sisi lain. Pada laga yang terkenal lebih partisipasi Amerika di liga bangsa-bangsa, lawan mengecam partisipasi seperti bertentangan dengan Doktrin Monroe, sementara Woodrow Wilson memuji  Liga sebagai menyediakan "Doktrin Monroe bagi dunia". Tidak ada pihak berani untuk menolak Ajaran atau ke pertanyaan relevansinya dengan keputusan kebijakan Amerika abad setelah ucapan nya.
Tampaknya aman untuk mengatakan bahwa Doktrin Monroe berutang popularitas lama terus untuk menyatakan bahwa itu adalah resmi pertama dan pernyataan publik dari keyakinan-keyakinan Amerika yang mendalam, bahwa Atlantik dan Samudra Pasifik membagi dunia secara efektif ke bagian belahan, bahwa bangsa-bangsa di dunia yang baru harus mampu melindungi diri dari pertengkaran, gangguan, dan ambisi menjajah kekuasaan Dunia Tua. Dari keyakinan ini berasal baik kebijakan netralitas Amerika Serikat dan Doktrin Monroe. Sejauh keyakinan dimaksud menghindari Amerika dari Pertengkaran Eropa, itu dieja netralitas. Sejauh itu berarti bentuk pengeluaran Amerika dari campur tangan politik dan aktivitas kolonial eropa, itu dituangkan dalam pesan Presiden Monroe untuk kongres 2 Desember 1823.
Suatu "Doktrin" diuraikan oleh Monroe pada kesempatan itu tidaklah suatu  penemuan spontan. Dalam perumusan salah satu fitur penting yaitu prinsip non-kolonisasi, Sekertaris Negeri John Quincy Adams telah memainkan peran yang lebih penting daripada presiden. Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Washington telah menyatakan dalam Alamat Perpisahan nya (1789): "Eropa memiliki seperangkat kepentingan utama, yang bagi kita tidak memilikinya atau hubungan yang sangat terpencil". Thomas Jefferson, Menulis di 1813 dari gerakan kemerdekaan di Amerika Koloni Spanyol, Diamati:
But in whatever goverment they end, they will be American goverments, no longer to be involved in the never-ceasing broils of Europe. The European nations contitute a separate division of the globe; their localities make them a part of a distict system; they have a set of interest of their own in which it is our business never to engage ourselves. America has a hemisphere to itself. It must have its separate system of interest; which much not be sub-ordinated to those oe Europe...... (Tapi dalam pemerintahan apa pun mereka berakhir, mereka akan menjadi pemerintahan Amerika, tidak lagi terlibat dalam situasi yang panas yang tidak pernah berhenti di Eropa. Negara-negara Eropa merupakan divisi yang terpisah dari dunia; lokalitas mereka membuat mereka menjadi bagian dari sistem distrik; mereka memiliki satu set kepentingan mereka sendiri di mana kami tidak pernah melibatkan diri. Amerika memiliki belahan untuk dirinya sendiri. Ini harus memiliki sistem terpisah pada rasa ketertarikan; yang mana harus tidak menjadi bawahan Eropa ......)
Ide Presiden Monroe yang mirip dengan Washington dan Jefferson. Ia dibawa ke negara mereka seperti yang dia lakukan dengan situasi tertentu yang dihadapi dia di tahun 1823. Mungkin itu akan menjadi yang terbaik untuk melihat pertama hanya apa yang dia katakan dalam pesan dirayakan, dan kemudian melihat keadaan yang disebut sebagai pernyataannya.
·         Perkataan Monroe
Setelah menjelaskan negosiasi baru dengan Rusia mengenai klaim dia untuk wilayah di pantai Pasifik Utara presiden Amerika mengatakan:
..........in the disscussions to which this interest has given rise...... the occasion has been judged proper for asserting, as a principle in which the rights and interest of the United States are involved, that the American continents, by the free and independent condition which they have assumed and maintain, are henceforth not to be considered as subjects for future colonization by any European powers..... (.......... dalam diskusi yang menarik ini telah menimbulkan ...... kesempatan telah dinilai tepat untuk menegaskan, sebagai prinsip di mana hak-hak dan kepentingan Amerika Serikat yang terlibat, bahwa benua Amerika, dengan kondisi yang bebas dan merdeka yang mereka telah diasumsikan dan dipelihara, yang selanjutnya tidak dianggap sebagai subyek untuk kolonisasi masa depan oleh kekuatan Eropa .....)

Pernyataan ini mewujudkan apa yang umumnya disebut prinsip "non-kolonisasi". Kemudian dalam pesannya, setelah menyinggung penindasan baru-baru ini gerakan liberal di Spanyol dan Italia, Monroe menyatakan apa yang telah dilakukan sejak disebut prinsip "non-interference" (ketidak campur tanganan).
·         Asal mula dari  Non-Kolonisasi
Prinsip non-kolonisasi adalah buah pemikiran dari John Quincy Adams, Sekretaris Negara Monroe. Adams memiliki ketidaksukaan yang kuat untuk kehadiran pendirian kolonial eropa di lingkungan Amerika Serikat. Dia tidak menyukai eksklusivitas komersial dengan yang menjajah kekuatan masih dikelilingi dependensi mereka, ia tidak mempercayai tetangga monarki, dan ia menginginkan dalam kata-kata otoritas baru-baru ini, untuk "menjaga Amerika Utara terbuka sebagai melestarikan untuk republik amerika serikat untuk memperluas lebih di waktu luang ". Jadi non-kolonisasi adalah "prinsip yang berhubungan dengan teritorial".
·         Asal Mula dari Non-Interferensi (ketidak campur tanganan)
Prinsip mendasar kedua Ajaran-oposisi mengumumkan dari Amerika Serikat untuk gangguan Eropa dengan negara-negara independen dari Dunia Baru. Yang dimaksud pada hal ini adalah, bahwa negara-negara yang telah meraih kemerdekaanya dan kebebasanya di Amerika Latin ataupun Amerika pada umumnya tidak menginginkan adanya suatu interfensi atau campur tangan dari pihak Eropa yang selama ini telah menciptakan suatu keresahan atas tindakan penjajahanya. Dari suatu pesan “doktrin Monroe” salah satu penjabaranya adalah suatu kesepakatan untuk negara-negara di Amerika mencegah atau menahan adanya suatu campur tangan asing terutama Eropa.[5]
b.      Amerika Latin terhadap Doktrin Monroe
Selama beberapa dekade awal di abad ke-19, di Amerika Tengah dan Selatan terjadi revolusi. Bayangan tentang kebebasan menggerakkan orang Amerika Latin sejak koloni-koloni Inggris memperoleh kemerdekaan mereka. Penaklukan Spanyol oleh Napoleon di tahun 1808 memberi tanda bagi orang-orang Amerika Latin untuk bangkit melawan. Pada tahun 1822, dipimpin oleh Simon Bolivar, Francisco Miranda, Jose de San Martin, dan Miguel Hidalgo, semuanya orang Amerika keturunan Spanyol – dari Argentina dan Cile di selatan, sampai Meksiko dan California di bagian utara – berhasil mendapat kemerdekaan dari negara induk mereka.
Rakyat Amerika sangat menaruh perhatian terhadap peristiwa yang tampak seperti suatu pengulangan pengalaman mereka sendiri dalam melepaskan diri dari genggaman Eropa. Gerakan kemerdekaan Amerika Latin menguatkan kepercayaan mereka kepada pemerintahan sendiri. Pada tahun 1822 Presiden James Monroe, di bawah tekanan negara-negara baru Amerika Latin – termasuk bekas daerah jajahan Portugis, Brasil – dan segera mereka melakukan pertukaran duta besar. Pengakuan ini memperkuat status mereka sebagai negara yang sungguh-sungguh merdeka, sepenuhnya terpisah dari bekas penguasa Eropa.
Tepat pada saat itu, Rusia, Prusia, dan Austria mebentuk suatu asosiasi yang disebut Persekutuan Suci (Holly Alliance) untuk melindungi diri mereka dari revolusi. Dengan cara ikut campur tangan di negara-negara yang gerakan rakyatnya mengancam monarki, Persekutuan ini – yang kemudian diikuti Prancis – berharap dapat mencegah menyebarnya revolusi ke negara-negara taklukan mereka. Kebijakan ini merupakan antitesis dari prinsip penentuan nasib sendiri yang dianut Amerika.
Selama Persekutuan Suci tersebut membatasi kegiatannya di Dunia Lama, hal ini tidak menimbulkan kegelisahan di Amerika. Tapi ketika mereka mengumumkan niat untuk mengembalikan bekas daerah jajahan Spanyol kepada pemiliknya yang lama, orang Amerika menjadi sangat khawatir. Inggris sendiri punya alasan untuk mencegah Spanyol memulihkan kekaisarannya karena perdagangan dengan Amerika Latin sangat vital bagi kepentingan dagang Inggris. London menginginkan Monroe untuk bertindak secara sepihak: “Lebih terus terang dan juga bermatabat, untuk menyuarakan prinsip-prinsip kita secara tegas kepada Rusia dan Prancis, daripada menjadi kapal kecil di belakang barisan kapal perang Inggris.” Pada bulan Desember 1823, setelah mengetahui bahwa angkatan laut Inggris akan membela Amerika Latin dari Persekutuan Suci dan Prancis, Presiden Monroe menggunakan kesempatan pidato tahunannya ke Kongres untuk menyatakan apa yang dikenal sebagai Doktrin Monroe – penolakan untuk mentolerir perluasan lebih lanjut dominasi Eropa di Amerika:
Tanah Amerika....mulai sekarang tidak boleh lagi dijadikan ajang kolonisasi oleh negara-negara Eropa.
Kita harus menganggap setiap usaha mereka untuk memperluas sistem politik di bagian mana pun di benua ini sebagai bahaya bagi kedamaian dan keselamatan kita.
Terhadap setiap koloni atau tanah jajahan penguasa Eropa yang ada, kita tidak akan ikut campur. Tetapi terhadap pemerintahan yang telah menyatakan kemerdekaan mereka dan mempertahankannya, serta yang kemerdekaannya kita...akui, langkah negara Eropa mana pun yang bertujuan menindas atau yang mengatur nasib mereka dengan cara yang lain, tidak bisa kita lihat dengan cara lain kecuali sebagai pernyataan permusuhan terhadap Amerika.

Doktrin Monroe menyatakan semangat solidaritas dengan republik Amerika Latin yang baru merdeka. Bangsa-bangsa ini pada gilirannya menghormati ikatan politik mereka denga Amerika Serikat dengan melandaskan konstitusi baru mereka dalam banyak hal, pada model Amerika Utara.[6]

2.2.2 Imperialisme Amerika Yang Ambivalen
Beberapa dekade terakhir di abad ke-19 adalah masa perluasan imperial bagi Amerika Serikat. Saat itu Amerika selain menyebar pengaruh, juga melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di wilayah Samudera Atlantik dan Pasifik, serta masuk ke Amerika Tengah. Namun, Amerika Serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang Eropa pesaingnya karena sejarah perjuangannya sendiri melawan kerajaan-kerajaan Eropa dan perkembangan demokrasinya yang unik.
Sumber perluasan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 sangat bervariasi. Secara internasional, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk menguasai Afrika dan bersaing untuk menyebar pengaruh dan menguasai perdagangan Asia. Hal yang sama juga dilakukan lawan baru mereka, Jepang. Banyak orang Amerika, termasuk tokoh-tokoh berpengaruh seperti Theodore Rooselvet, Henry Cabot Lodge, dan Elihu Root, merasa bahwa untuk menjaga kepentingannya, Amerika harus memperluas pengaruh ekonominya. Pandangan ini juga diikuti oleh lobi angkatan laut yang kuat, yang meminta penambahan armada dan pangkalan luar negeri karena dianggap penting untuk keamanan ekonomi dan politik negara itu. Secara lebih umum, doktrin “takdir nyata” yang pertama-tama digunakan untuk membenarkan perluasan Amerika di belahan Amerika Utara, kini dihidupkan kembali untuk menyatakan Amerika Serikat punya hak dan kewajiban untuk memperluas pengaruh dan peradabannya di Belahan Bumi Barat, Karibia, dan juga Pasifik.
Pada saat yang sama, suara anti-imperialisme dari koalisi Demokrat Utara dan kaum Republik yang reformis tetap kencang dan konstan. Alhasil, perluasan imperial Amerika menjadi sepotong-sepotong dan ambivalen, dan pemerintah koloni lebih sering berkonsentrasi pada isu perdagangan dan ekonomi ketimbang politik.
2.2.3 Kemenagan Amerika Serikat Melawan Spanyol Menjadikan Amerika Serikat Suatu Kekuatan Baru Dunia
Perang Amerika-Spanyol, yang terjadi pada tahun 1898, menjadi titik balik sejarah Amerika. Dalam beberapa tahun setelah perang usai, Amerika menjalankan kendali atau sangat berpengaruh di kepulauan Laut Karibia, Pasifik Tengah, dan dekat dengan benua Asia.
Perang Amerika-Spanyol, yang terjadi pada tahun 1898, menjadi titik balik sejarah Amerika. Dalam beberapa tahun setelah perang usai, Amerika menjalankan kendali atau sangat berpengaruh di kepulauan Laut Karibia, Pasifik Tengah, dan dekat dengan benua Asia.
Mulai tahun 1890-an, hanya Kuba dan Puerto Rico yang merupakan sisa masa lalu kekaisaran Spanyol yang sangat luas di Dunia Baru, sedangkan Kepulauan Filipina adalah pusat kekuatan Spanyol di Pasifik. Perang pecah karena tiga hal utama: permusuhan rakyat terhadap pemerintahan kerajaan Spanyol; simpati Amerika terhadap kaum yang menginginkan kemerdekaan; dan semangat baru kepercayaan nasional terhadap Amerika yang sebagian dipacu oleh “jingoisme” atau perasaan nasionalisme yang berlebihan dan pers yang sensasional.
Tahun 1895, kemarahan Kuba yang terus membesar terhadap tirani negara induk meledak menjadi perang kemerdekaan. Amerika menyikapi pemberontakan ini dengan sangat prihatin. Banyak warga Amerika yang bersimpati ke rakyat Kuba, tapi presiden Cleveland bersikap netral. Tapi tiga tahun kemudian, selama pemerintahan McKinley, kapal perang Amerika Maine dihancurkan saat membuah sauh di pelabuhan Havana tanpa alasan yang jelas. Lebih dari 250 orang terbunuh, dan kemarahan luar biasa, yang makin dikobarkan oleh pemberitaan media yang sensasional, melanda seluruh negeri. Sekalipun untuk beberapa saat MCKinley berusaha untuk menjaga perdamaian, setelah beberapa bulan ia meyakini penundaan ternyata tak ada gunanya, dan ia pun merekomendasikan intervensi militer.
Perang dengan Spanyol berjalan cepat dan menentukan. Selama empat bulan peperangan, Amerika tak satu kali pun mengalami kemunduran berarti. Seminggu setelah deklarasi perang, komodor George Dewey, waktu itu sedang ada di Hongkong, mengirim skuadron yang terdiri dai 6 kapal perang Filipina. Ia diperintahkan untuk mencegah armada Spanyol yang berbasis disana beroperasi ke perairan Amerika. Ia menyergap seluruh armada Spanyol yang berlabuh dan menghancurkan mereka tanpa kehilangan seorang prajurit Amerika pun.
Sementara itu di Kuba, pasukan tentara mendarat dekat Santiago, di mana setelah memenangkan serangkaian pertempuran singkat, mereka menembaki pelabuhan. Empat kapal penjelajah lapis baja Spanyol lari dari Teluk Santiago dan beberapa jam kemudian mereka sudah menjadi bangkai.
Dari Boston sampai San Fransisco sirene berbunyi dan bendera dikibarkan ketika kabar datang bahwa Santiago telah dikuasai. Koran-koran mengirim koresponden ke Kuba dan Filipina, mereka mengumandangkan kehadiran pahlawan nasional baru. Yang paling menonjol adalah George Dewey di Manila dan Theodore Roosevelt, yang mundur dari jabatan asisten menteri angkatan laut untuk memimpin “Rough Rider”, resimen sukarela yang ia rekrut untuk tugas di Kuba. Spanyol segera minta damai, dan dalam perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 10 Desember 1898, mereka menyerahkan Kuba ke tangan Amerika sambil menunggu negeri itu memerdekakan diri. Selain itu, Spanyol menyerahkan Puerto Rico dan Guam sebagai pengganti kerugian perang, dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20 juta.
Mempunyai wilayah di luar negeri bagi Amerika adalah pengalaman yang baru. Langkah selanjutnay, wilayah-wilayah baru tersebut dianjurkan mempunyai pemerintahan demokrasi sendiri, sebuah sistem politik yang sama sekali masih asing buat mereka.
Meskipun demikian, Amerika menjalankan peran kolonial yang sama dengan penguasa lainnya ketika mereka harus melawan gerakan kemerdekaan bersenjata di Filipina pada dekade pertama pendudukan di sana. Filipina mendapatkan hak untuk memilih kedua badan perwakilan rakyatnya pada tahun 1916, dan pada tahun 1936 Persemakmuran Filipina yang otonom berdiri. Pada tahun 1946, setelah Perang Dunia II, kepulauan itu benar-benar merdeka.
Namun keterlibatan Amerika di daerah Pasifik tidak terbatas di Filipina. Peperangan Amerika-Spanyol juga merupakan awal hubungan baru dengan Kepulauan Hawaii. Kontak awal dengan Hawaii sebagian besar adalah lewat misi keagamaan dan perdagangan biasa. Baru setelah tahun 1865, Amerika mulai mengembangkan sumber-sumber daya disana, terutama perkebunan nanas dan tebu. Ketika pemerintahan kerajaan mengumumkan penghentian pengaruh luar negeri pada tahun 1893, para pelaku bisnis Amerika berganung dengan orang-orang Hawaii yang berpengaruh untuk membangun sebuah pemerintahan baru, yang kemudian minta dianeksasi ke Amerika
Protes luas di Amerika yang menentang penggunaan tentara Amerika dan gagasan penguasa kolonia memaksa Presiden Grover Cleveland dan kongres menolak aneksasi pada awalnya. Tapi, terdorong oleh nasionalisme yang muncul karena perang Amerika-Spanyol, Kongres memutuskan dengan suara mayoritas untuk mencaplok kepulauan tersebut pada bulan juli 1898. Langkah ini membuat mereka mendapatkan pangkalan angkatan laut yang penting di Pearl Harbour. Pada tahun 1959 Hawaii menjadi negara bagian ke-50 Amerika Serikat.
Kuba memperoleh kemerdekaan simbolik saat tentara Amerika angkat kaki pada tahun 1902. Tapi Amerika tetap mempunyai hak melakukan intervensi untuk menjaga tertib sipil. Amerika melakukannya selama tiga kali sebelum melepas penuh, pengaruh ekonomi dan politik Amerika tetap kuat sampai tahun 1959, ketika Fidel Castro menggulingkan pemerintahan yang berkuasa, dan membentuk rezim Marxis yang sangat erat hubungannya dengan Uni Soviet.
Puerto Rico, pulau yang terletak di sebelah timur Kuba bernasib sama dengan Kuba dan Filipina. Pada tahun 1917, Kongres Amerika memberi warga Puerto Rico hak untuk memilih wakil rakyat mereka. Tapi undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu, karena menyatakan Puerto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika, dan lebih penting lagi, rakyatnya menjadi warga Amerika. Pada tahun 1950, Kongres memberi Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum pada tahun 1952, warga menolak Puerto Rico menjadi negara bagian ataupun mendapatkan kemerdekaan penuh, sebagai gantinya mereka memilih status negara persemakmuran. Banyak orang Puerto Rico asli yang sudah menetap di daratan Amerika Serikat dimana mereka mendapat akses bebas serta mendapat hak politik dan sipil seperti warga negara Amerika lainnya.
2.2.4 Usaha Pengembangan Kepentingan Amerika Serikat yang Berujung pada Suatu Kerjasama (Terusan Panama)
Perang dengan Spanyol menghidupkan kembali minat Amerika membangun terusan yang membelah tanah genting Panama, untuk menyatukan dua samudera besar. Manfaat terusan tersebut untuk perdagangan laut sudah lama diketahui oleh bangsa-bangsa besar yang menguasai perdagangan; bahkan Perancis sudah mulai menggali pada akhir abad ke-19, tapi kemudian berhenti karena pekerjaan tersebut begitu sulit. Karena sekarang Amerika adalah kekuatan nyata di Laut Karibia dan Samudera Pasifik, negara ini melihat pentingnya terusan secara militer saat dibutuhkan perpindahan kapal perang yang lebih cepat dari satu samudera ke samudera lainnya.
Pada pergantian abad, apa yang kini dikenal sebagai Panama adalah provinsi utara negara Kolombia. Saat dewan legislatif Kolombia di tahun 1903 menolak untuk mengesahkan naskah perjanjian yang meberi Amerika hak untuk membangun dan mengelola kanal, sekumpulan orang-orang Panama yang tidak sabar, didukung Marinir Amerika Serikat, memberontak dan mendeklarasikan kemerdekaan Panama dari Kolombia. Negara pecahan ini segera diakui oleh Presiden Theodore Roosevelt. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani November tahun itu, Panama memberi Amerika hak sewa abadi untuk tanah sepanjang 16 km antara Atlantik dan Pasifik, dan sebagai imbalannya Panama akan menerima $10 juta dan biaya tahunan sebesar $250.000. Kolombia kemudian mendapatkan $25 juta sebagai kompensasi. (Berdasarkan negosiasi perjanjian Terusan Panama kedua negara ini 75 tahun kemudian, Terusan ini akan diserahkan kembali ke tangan Panama pada tahun 2000.)
Selesainya pembangunan Terusan yang diarahkan oleh Kolonel George W. Goethals di tahun 1914 merupakan keberhasilan besar di bidang teknik, sementara penanggulangan malaria dan demam kuning di hutan tropis adalah prestasi luar biasa dalam ilmu pengobatan.
Di tempat lain di Amerika Latin, Amerika mengambil pola intervensi yang tidak teratur. Antara tahun 1900-1920, misalnya, Amerika melakukan intervensi ke enam negara di Belahan Bumi Barat, mendirikan protektorat di Haiti dan Republik Dominika, dan secara berkala menempatkan Marinir Amerika Serikat di Nikaragua. Tahun 1867 Amerika mendesak Prancis untuk memindahkan pasukannya yang mendukung Kaisar Maximillian di Meksiko. Namun 50 tahun kemudian, sebagai bagian dari serangan gangguan untuk mempengaruhi revolusi Meksiko, Amerika mengirim tentara sebanyak 11.000 prajurit ke bagian utara negara itu sebuah kesia-siaan karena selalu gagal menangkap pemberontak dan pelanggar hukum yang licin Francisco “Pancho” Villa.
Pada saat yang sama, Amerika juga berperan penting dalam pembentukan dasar kelembagaan untuk kerja sama di antara bangsa-bangsa Amerika. Di tahun 1889, Menteri Luar Negeri James G. Blaine mengusulkan agar 21 negara merdeka yang ada di Belahan Bumi Barat bergabung ke dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencari kesepakatan damai bila ada perselisihan dan menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat. Yang lahir dari Konferensi Pan-Amerika pertama pada tahun 1890 adalah badan permanen yang pada tahun-tahun awal pembentukannya dikenal sebagai Serikat Pan Amerika (Pan American Union) dan sekarang dikenal dengan nama Organisasi Negara-Negara Amerika (Organization of American States).
Selanjutnya, pemerintahan-pemerintahan berikutnya yang dipimpin Herbert Hoover dan Franklin D. Roosevelt menolak menggunakan hak intervensi Amerika di Amerika Latin. Secara khusus, sekalipun Kebijakan Tentangga yang Baik (Good Neighbor Policy) dari Roosevelt di tahun 1930-an tidak mengakhiri ketegangan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin, kebijakan ini mampu meredakan dendam akibat intervensi dan aksi sepihak Amerika.[7]
Amerika mengubah cara nya memperbaiki Negara Amerika Latin pada tahun 1933. Pada saat itu Presiden Franklin Delano Roosevelt mengumumkan bahwa Amerika Serikat tidak lagi menggunakan kekuatan untuk mencampuri urusan negara tetangga di Belahan Barat. Di masa depan Amerika Serikat akan menjadi hanya "tetangga yang baik". Semua negara bebas dari belahan bumi barat, termasuk Kanada, bekerja sama hari ini untuk "Belahan pertahanan", dan untuk membela dunia bebas.[8]

2.3 Proses dan wujud dari hubungan kerjasama yang dibangun antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin
Kerjasama yang dibangun Amerika Serikat dan Amerika latin yang dimaksud dalam pembahasan ini, merupakan kerjasama yang benar-benar menjadi suatu kerjasama yang menemui kebaikan diantaranya. Bukanya suatu kelanjutan konflik-konflik yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. Karena mengingat hubungan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin yang sebelumnya merupakan hubungan permusuhan seperti; upaya ekspansi Amerika Serikat setelah memahmi dan mengukuhkan dirinya sebagai suatu kekuatan baru dunia, yang langkahnya adalah menguasai daerah lain di luar Amerika Serikat yang beberapa diantaranya pada daerah Amerika Latin. Selain itu upaya lain yang dilakukan Amerika Serikat adalah dengan melakukan Intervensi terhadap beberapa negara di Amerika Latin, hal tersebut terjadi dengan awalan suatu doktrin yang disebut sebagai doktrin Monroe. Dari doktrin yang mengatas namakan suatu perlindungan keseluruhan Amerika dari upaya ekspansi orang-orang eropa.
Dari beberapa kejadian tersebut, telah menguraikan beberapa catatan buruk yang dilakukan oleh Amerika terhadap Amerika Latin. Namun dalam perjalanan masa selanjutnya, terjadi suatu upaya perbaikan dari Amerika Serikat dengan jalan diadakanya hubungan-hubungan kerjasama yang akan diuraikan sebagai berikut.

2.3.1        Pan Amerika
Pan-Amerikanisme adalah gerakan persatuan yang bertujuan untuk menciptakan, mendorong dan mengatur hubungan, asosiasi dan kerja sama di antara negara bagian Amerika untuk kepentingan negara-negara itu sendiri melalui diplomasi, politik, ekonomi, dan sosial berarti.[9] Gerakan ini adalah gagasan Simon Bolivar pada permukaan abad XIX.[10]
·         Sejarah Pan Amerika
Pada beberapa tahun lampau, beberapa pemimpin negara (Amerika Serikat dan negara sekitarnya) pada New World (Dunia Baru) memutuskan seharusnya dimungkinkan pada bangsa-bangsa di belahan bumi barat (Western Hemisphere) untuk hidup bersama dalam damia yang berkelanjutan dan suatu persahabatan. Sehingga pada 1890, beberapa republik di belahan bumi barat membentuk suatu persatuan/liga (league) dengan nama Persatuan Pan Amerika dan pusat perkumpulan ini terletak di jantung kota Washington, D. C.[11]
Setelah kemerdekaan Amerika Serikat pada abad ke-18, perjuangan kemerdekaan setelah 1810 oleh negara-negara Amerika Latin membangkitkan rasa persatuan, terutama di Amerika Selatan yang mana, di bawah Simón Bolívar di utara dan José de San Martín di selatan, ada usaha kooperasi. Francisco Morazán sebentar memimpin Republik Federal Amerika Tengah.[12]
Pada awal tahun 1818 ia menulis kepada presiden Argentina "Whan the favorrable circumstances afford us more frequent communications, we shell has ten to set foot the American covenant, By forming one polical body of all our replubics, we shall present America too the world with and aspect of majesty and greatness unparalleled among the nations." (Bila keadaan kita memungkinkan kita untuk lebih sering berhubungan satu sama lain, kita akan segera membentuk suatu persekutuan. Dengan membentuk suatu badan politik, kita akan mewakili dunia dimata dunia dengan suatu keaggungan dan kebesaran yang tiada bandingnya diantara bangsa-bangsa).[13]
Amerika Selatan awal Pan-Americanisme juga terinspirasi oleh Perang Revolusi Amerika, di mana masyarakat ditekan dan dijajah berjuang bersatu dan merdeka. Di Amerika Serikat, Henry Clay dan Thomas Jefferson ditetapkan prinsip-prinsip Pan-Amerikanisme di awal abad ke-19, dan segera sesudahnya Amerika Serikat menyatakan melalui Doktrin Monroe kebijakan baru berkaitan dengan campur tangan oleh negara-negara Eropa dalam urusan Amerika.
Pada abad ke-19, nasionalisme militer Amerika Latin datang ke kedepan garis negara. Venezuela dan Ekuador mengundurkan diri (1830) dari Gran Colombia; Federasi Amerika Tengah runtuh (1838); Argentina dan Brasil berjuang terus atas Uruguay, dan kemudian ketiganya digabungkan dalam Perang Paraguay (1865-1870) untuk mengalahkan Paraguay; dan dalam Perang Pasifik (1879-1883), Chili mengalahkan Peru dan Bolivia.
Namun, selama periode yang sama Pan-Amerikanisme ada dalam bentuk serangkaian Konferensi[14] Untuk mewujudkan gagasan kerjasama tersebut. Simon Bolivar mengundang Kongres Amerika pertama di Panama City, 1826. Kongres Amerika yang pertama ini dihadiri oleh: Peru, Mexico, Amerika Tengah, Ecudor, Colombia dan Venezulla. Kongres (parlemen) Amerika Serikat terlalu lama berdebat tentang dikirim tidaknya dilegasi USA ke Panama City untuk menghadiri  Kongres Amerika pertama itu setelah Kongres menyetujui untuk mengirim delegasi USA, Kongres Amerika pertama telah selesai.
Kongres Amerika pertama, yang berlangsung selama satu bulan itu menyetujui antara lain:
  1. Negara-negara Amerika harus saling membantu, bila salah satu negara Amerika diserang oleh kekuatan-kekuatan Eropa;
  2. Semua perselisihan di antara negara-negara anggota harus diselesaikan dengan jalan arbitrage;
  3. Perdagangan budak dihapuskan;
  4. Kedaulatan tiap publik Amerika harus dihormati.[15]
Untuk selanjutnya kongres diadakan dibeberpa negara yaitu; Lima (1847), Santiago (1856), dan Lima (1864). Tujuan utama dari pertemuan mereka adalah untuk menyediakan pertahanan umum.
Amerika Serikat pada akhirnya percaya akan gagasan Simon Bolivar. Atas undangan James G. Blaine. Sekretaris Negara (Menteri Luar Negeri) Amerika Serikat. 18 Republik Amerika Latin mengirim delegasinya ke Konperensi pertama Pan Americanisme di Washington, 1889-1890. Konperensi yang pertama ini menyetejui terbentuknya suatu organisasi Persatuan Pan Amerika atau Pan American yang anggotanya terdiri atas 21 republik yang ada di benua Amerika yang tidak termasuk merupakan Republik Dominika, dengan Washington sebagai markas besarnya.
Tujuan dari pada Pan American Union ini ialah:
  1. Mengembangkan perdagangan;
  2. Saling bersahabat;
  3. Saling pengertian;
  4. Memelihara perdamaian antara rakyat Amerika.[16]
·         Evolusi Pan-Amerikanisme
Dalam hal ini muncul beberapa pertanyaan, bagaimana Persatuan Pan Amerika melayani negara-negara di Amerika. Banyak hal yang menjadi tanggung jawab dari Pan Amerika, harus melayani satu-persatu kebutuhan atau kepentingan dari masing-masing anggota. Selain itu selalu menyediakan suatu informasi publik seperti dalam bentuk majalah ataupun yang lain dalam berbagai bahasa yang digunakan oleh anggota Pan Amerika (bahasa Inggris, Spanyol, Portugis). Dalam paparan informasi tersebut sangatlah berguna sebagai literatur, seni, bisnis, kesehatan, ilmu pengetahuan, pertanian, dan pendidikan untuk para negara anggota Pan Amerika. Yang menjadikan orang-orang di belahan bumi barat menjadi semakin mengenal satu sama lain. Selain itu, cara yang digunakan untuk melayani para anggota Pan Amerika adalah mengadakan pertemuan-pertemuan, membentuk peraturan-peraturan, dan yang tidak kalah penting memecahkan setiap masalah bersama secara bersama-sama.
Yang menjadi anggota dari Persatuan Pan Amerika ini adalah dua puluh satu negara di benua Amerika mulai dari Amerika Utara, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, dan tiga republik pulau.[17]
Liberalisasi dimaksudkan hubungan komersial tidak terjadi, tetapi kolaborasi diperpanjang untuk serangkaian urusan, seperti kesehatan (Pan-American Health Organization), geografi dan sejarah (Pan-American Institute of Geografi dan Sejarah), perlindungan anak dan hak-hak anak (Internasional Institut Amerika untuk Perlindungan Anak), hak-hak wanita (Inter-Amerika Komisi Perempuan), kebijakan adat (Inter-Amerika indigenist Institute), pertanian (Inter-American Institute of Agricultural Sciences) pertahanan benua kolektif (Inter- Amerika Perjanjian Kehadiran Reciprocal), bantuan ekonomi (Inter-American Development Bank), hak asasi manusia (Inter-American Court of Human Rights), karya infrastruktur (Pan-American Highway) dan penjaga perdamaian (Angkatan Perdamaian Inter-Amerika).
Negara-negara Amerika juga mengadopsi serangkaian aturan diplomatik dan politik, yang tidak selalu dihormati atau terpenuhi, yang mengatur hubungan antara negara-negara, seperti berikut ini: arbitrase sengketa, resolusi damai dari konflik, non-intervensi militer, kesetaraan di antara anggota yang negara masing-masing organisme dan hubungan timbal balik mereka, keputusan dengan cara resolusi yang disetujui oleh mayoritas, pengakuan suaka diplomatik, Swasta Hukum Internasional Kode (Bustamante Code), sistem antar-Amerika HAM (Deklarasi Amerika tentang Hak dan Kewajiban Manusia; Komisi Inter-Amerika tentang Hak Asasi Manusia, bersama dengan protokol dan konvensi asosiasi, dan Demokrat Piagam Inter-Amerika dari Organisasi Negara-negara Amerika).
·         Kongres dan Konferensi Pan Amerika
Untuk mengetahui lebih lanjut akan aktivitas Pan American Union ini akan diberikan dibawah ini konperensi-konperensi lanjut daripada konperensi yang pertama disebut diatas.
  1. Konperensi pertama, 1889-1890 di Washington;
  2. Konperensi kedua, 1901-1902 di Mexico City;
  3. Konperensi ketiga, 1906 Rio de Juniero (Brazilia);
  4. Konperensi keempat, 1910 di Buenos Aires (Argentina);
  5. Konperensi kelima, 1923 Santiago (Chile);
  6. Konperensi keenam, 1928 di Havana;
  7. Konperensi ketujuh, 1933 di Montevideo (Uruguay);
  8. Konperensi kedelapan, 1928 di Lima (Peru);
  9. Konperensi ke Sembilan, 1942 Rio de Juniero (Brazilia);
  10. Konperensi kesepuluh, 1945 di Mexico City;
  11. Konperensi ke sebelas di 1948 Bogota (Colombia);
  12. Konperensi kedua belas di 1954 Caracas (Venezuela);
  13. Konperensi ketiga belas di 1960 Quito (Ecuador);
  14. Konperensi keempat belas, 1961 di Panca de Este (Uruguay).[18]
  15. 1967 Buenos Aires;
  16. 1969 Vina del Mar;
  17. 2005 Panama City, Panama - Kongres Penulis dan Penulis dari Amerika Tengah Dengan niat untuk membuat Federasi Amerika Tengah. Disponsori oleh Asosiasi Penulis dari Panama;
  18. 2006 Panama City, Panama - Disponsori oleh Presiden Panama, Martin Torrijos - Amerika Latin dan Karibia Kongres Solidaritas dengan Puerto Riko Kemerdekaan.[19]
Perlu kita ketahui bahwa dalam Komperensi kesebelas di Bogota tahun 1948 nama Pan Amerika Union di ganti dengan Organization Or American States (OAS).[20]
2.3.2        Good Neighbors Policy (Kebijakan Tetangga Baik)
Kebijakan Tetangga Baik itu kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt terhadap Amerika Latin. Meskipun kebijakan itu dilaksanakan oleh pemerintahan Roosevelt, politisi abad ke-19 Henry Clay membuka jalan untuk itu dan menciptakan istilah "Good Neighbor".[21]
Untuk mendapatkan kembali simpati dan respect rakyat Amerika Latin, Presiden Franklin D. Roosvelt menjalankan politik bertetangga baik terhadap negara-negara Amerika Latin. Pada kesempatan mauturasi (pelantikan) tanggal 4 Maret 1933, ia mengatakan:
I would dedikate this nation to the polecy of good neighbor-the neighbor who resolutely respect himself, add because he does so, respect the rights of the others-the neighbor who respect his obligations and respect the sanctity of his agreements in an with a world of neighbor".
This new polecy, wich was more in harmony with America's finest tradition of fair play and justice than the Yankee imperialism and dollar diplomacy improved the-Latin-American-UnitedStates relation, this policy has be an followed by the United States until the present days with some expections e.g. against Fidel Castro's Cuba.
The new policy especially strengthened by President Kennedy's ALLIANCE FOR PEACE- program (1961) that rovides for 20 biyon dollars for the economic development of the latin American public.[22]
Prinsip utama kebijakan adalah bahwa non-intervensi dan non-campur tangan dalam urusan dalam negeri Amerika Latin. Hal ini juga memperkuat gagasan bahwa Amerika Serikat akan menjadi "tetangga baik" dan terlibat dalam pertukaran timbal balik dengan negara-negara Amerika Latin. Secara keseluruhan, pemerintahan Roosevelt mengharapkan bahwa kebijakan baru ini akan menciptakan peluang ekonomi baru dalam bentuk perdagangan timbal balik perjanjian dan menegaskan kembali pengaruh Amerika Serikat di Amerika Latin; Namun, banyak pemerintah Amerika Latin tidak yakin.
Amerika serikat memulai untuk memahami kebutuhan dan kepentingan pada kebijakan tetangga baik yang mana Amerika Serikat baru saja mengikuti beberapa tahun. Amerika Serikat tidak hanya selalu menjadi tetangga yang baik terhadap bangsa-bangsa Amerika Latin. Beberapa lama tahun yang lampau Amerika Serikat berusaha untuk menyelesaikan rasa ketakutan dan ketidak sukaan atas Amerika Latin. Untuk alasan itulah bukanlah hal yang mudah untuk Amerika membuat atau membawa kembali suatu persahabatan diantaranya.
Mengingat perjalanan sejarah antara Amerika Serikat dengan Amerika latin yang memberikan kesan trauma atau tidak baik bagi Amerika Latin menjadikan suatu upaya kerjasama diantaranya tidak menjadi mudah. Tetapi dengan bantuan Amerika yang begitu cepat dan tepat waktu membantu pada saat terjadi keadaan yang sulit seperti apabila terjadi suatu bencana atau kesulitan di negara-negara Amerika latin, Amerika Serikat langsung memberikan bantuan baik secara materi maupun non materi, serta dengan jalan beberapa aksi nama baik, akhirnya Amerika Serikat secara bertahap membuktikan kesungguh-sungguhannya untuk membuat suatu persahabatan.[23]
·         Latar Belakang ”Good Neighbor Policy”
Akhir abad 19 dan awal abad 20, Amerika Serikat berkala campur tangan militer di negara Amerika Latin untuk melindungi kepentingannya, khususnya kepentingan komersial komunitas bisnis Amerika. Akibat Roosevelt setelah dari tahun 1904 setiap kali Amerika Serikat merasa utangnya tidak dilunasi dalam mode cepat, kepentingan bisnis warganya yang terancam, atau akses ke sumber daya alam sedang terhambat, intervensi atau ancaman militer sering digunakan untuk memaksa pemerintah masing-masing ke dalam kepatuhan. Ini membuat banyak orang Amerika Latin waspada kehadiran AS di wilayah mereka dan kemudian permusuhan tumbuh terhadap Amerika Serikat.
Dalam upaya untuk mengecam masa intervensi Amerika Serikat dan menundukkan ketakutan berikutnya Amerika Latin, Roosevelt mengumumkan pada tanggal 4 Maret 1933, selama pidato pelantikannya bahwa: "Di bidang kebijakan Dunia, saya akan mendedikasikan bangsa ini untuk kebijakan tetangga yang baik, tetangga yang tegas menghormati dirinya dan karena ia melakukannya untuk menghormati hak-hak orang lain, tetangga yang menghormati kewajibannya dan menghormati kesucian perjanjian dalam dan dengan Dunia tetangga." Dalam rangka menciptakan hubungan persahabatan antara Amerika Serikat dan Tengah serta negara-negara Amerika Selatan, Roosevelt berusaha untuk menyimpang dari menegaskan kekuatan militer di kawasan itu. Posisi ini ditegaskan oleh Cordell Hull, Sekretaris Roosevelt Negara pada konferensi negara-negara Amerika di Montevideo pada bulan Desember 1933. Hull mengatakan: "Tidak ada negara memiliki hak untuk campur tangan dalam urusan internal atau eksternal lain" Roosevelt kemudian dikonfirmasi kebijakan pada bulan Desember tahun yang sama. "Kebijakan yang pasti dari Amerika Serikat dari sekarang adalah salah satu lawan intervensi bersenjata”.
Yang dimaksud lawan bersenjata di sini adalah suatu kebijakan atau peraturan yang mampu mengubah paradigma intervensi bersenjata Amerika Serikat seperti yang selama ini dilakukan, atau pemaksaan suatu kehendak untuk suatu tujuan dengan jalan kekerasan.hal tersebut diubah menjadi suatu rangkulan persahabatan yang diupayakan untuk saling mendapatkan keuntungan.    
·         Babak Akhir Good Neighbor Policy”
Era Kebijakan Tetangga yang Baik berakhir dengan jalan dari Perang Dingin pada tahun 1945, karena Amerika Serikat merasa ada kebutuhan yang lebih besar untuk melindungi belahan barat dari pengaruh Soviet. Perubahan ini bertentangan dengan prinsip dasar Tetangga Kebijakan Baik untuk non-intervensi dan menyebabkan gelombang baru keterlibatan AS dalam urusan Amerika Latin. Sampai akhir Perang Dingin Amerika Serikat secara langsung atau tidak langsung diserang semua dicurigai sosialis atau nasionalis gerakan dengan harapan mengakhiri penyebaran pengaruh Soviet. Intervensi AS di era ini termasuk penggulingan CIA Presiden Guatemala Jacobo Arbenz pada tahun 1954, yang berhasil didukung CIA Invasi Teluk Babi di Kuba pada tahun 1961, CIA subversi Presiden Chili Salvador Allende di 1970-1973, dan CIA subversi pemerintahan Sandinista Nikaragua dari sekitar tahun 1981 hingga 1990.
Setelah Perang Dunia II AS mulai mengalihkan fokusnya ke upaya bantuan dan pembangunan kembali di Eropa dan Jepang. Upaya AS sebagian besar diabaikan negara Amerika Latin, meskipun investor AS dan orang-orang bisnis memiliki beberapa saham di negara-negara di selatan.[24]

2.4      Dampak dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Amerika Latin untuk kedua belah pihak
Pada penjabaran mengenai dampak yang diperoleh dari suatu kerjasama ini, banyak sekali hal yang merupakan suatu keuntungan dengan adanya suatu kerjasama. Tentunya tidak hanya akan menguntungkan satu pihak saja, melainkan dari kedua belah pihak akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam usahanya untuk membentuk suatu kerjasama.
2.4.1 Dampak dari Kerjasama Pan Amerika
Mengingat perjalanan sejarah antara Amerika Serikat dengan Amerika latin yang memberikan kesan trauma atau tidak baik bagi Amerika Latin. Menjadikan suatu gagasan kerjasama begitu sulit. Tetapi dengan bantuan Amerika yang begitu cepat dan tepat waktu membantu pada saat terjadi keadaan yang sulit seperti apabila terjadi suatu bencana atau kesulitan di negara-negara Amerika latin, Amerika Serikat langsung memberikan bantuan baik secara materi maupun non materi, serta dengan jalan beberapa aksi nama baik, akhirnya Amerika Serikat secara bertahap membuktikan kesungguh-sungguhannya untuk membuat suatu persahabatan.
Diantara aksi yang terselesaikan untuk memngembangkan hubungan diantara Amerika Serikat dengan Amerika Latin ada beberapa langkah lanjutan yang dilakukan seperti; membangun hubungan perdagangan yang terhubung langsung dengan masing-masing pemerintah negara. Dalam kerjasama seperti dalam perdagangan tersebut diberikan berbagai kemudahan-kemudahan yang tentunya demi keuntungan bersama, dinataranya; merendahkan tarif eksport import, meningkatkan arus perdagangan diantara negara-negara. Dari pembuktian inilah, bahwa sebagai tetangga yang baik tidak hanya hadir pada saat terjadinya suatu bencana ataupun keadaan yang sulit dibutuhkan, mereka juga dapat saling tolong menolong pada saat kapanpun. Sebagai tetangga yang baik tindakan lain yang dilakukan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin, saling melakukan pertukaran produk hasil negaranya. Seperti dari Amerika Serikat membutuhkan kopi, karet, timah, beberapa jenis kayu, kakao, kina, ratusan produk lainya dari Amerika Latin yang tercakup dalam perkebuhan, tambang, dan hasil hutan. Orang-orang Amerika Latin menggunakan alat pertanian, peralatan pembangunan gedung ataupun jalan, mesin pertambangan, lokomotif, mobil, peralatan-peralatan, kertas, dan banyak produk-produk lain hasil produksi pabrik.
Untuk menjadi tetangga yang baik mereka tidak hanya melakukan pertukaran barang-barang; tetapi harus diketahui tentang beberapa kegiatan lainya. Sebagai usaha untuk meningkatkan rasa saling memahami yang lebih baik, banyak pilihan aktivitas yang dilakukan. Seperti; ribuan orang Amerika Serikat belajar bahasa Spanyol, banyak warga Amerika Serikat sebagai turis di negara-negara Amerika Latin. Lebih dari itu banyak pelajar yang sekolah di universitas-universitas terbaik di Mexico dan Amerika Latin lainya. Dan juga Amerika Latin melakukan apapun yang memungkinkan untuk menolong orang-orang Amerika Latin untuk memahami dengan baik orang-orang Amerika Serikat. Orang Amerika menerbitkan majalah, nuku-buku, dan pamflet-pamflet tentang Amerika Serikat untuk didistribusikan diantara negara-negara di selatan.
Referensi aksi lain yang dilakukan Amerika Serikat untuk membangun tetangga yang baik yaitu dengan pemerintah melakukan peminjaman uang kepada negara-negara di Amerika Latin, mendidik secara profesional para teknisis untuk menolong pengembangan industri di Amerika Latin, dan juga dalam bidang pendidikan dilakukan suatu pengkoneksian sekolah-sekolah antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin sehingga dapat saling mengembangkan satu sama lain. Dari berbagai aksi inilah yang dapat menjadikan suatu susunan negara-negara dengan program tetangga yang baik.[25]           
2.4.2        Dampak dari Kerjasama “Good Neighbor Policy
Amerika serikat memulai untuk memahami kebutuhan dan kepentingan pada kebijakan tetangga baik. Amerika Serikat tidak hanya selalu menjadi tetangga yang baik terhadap bangsa-bangsa Amerika Latin. Beberapa lama tahun yang lampau Amerika Serikat berusaha untuk menyelesaikan rasa ketakutan dan ketidak sukaan atas Amerika Latin. Untuk alasan itulah bukanlah hal yang mudah untuk Amerika membuat atau membawa kembali suatu persahabatan diantaranya.[26]
Carmen Miranda, menjadi renungan dari kebijakan Tetangga Baik. Kebijakan Tetangga Baik mengakhiri Marinir AS dalam pendudukan Nikaragua pada tahun 1933 dan pendudukan Haiti pada tahun 1934, menyebabkan pembatalan Amandemen Platt oleh Perjanjian Hubungan dengan Kuba pada tahun 1934, dan negosiasi kompensasi untuk nasionalisasi Meksiko dari asing-dimiliki aset minyak pada tahun 1938.
Amerika Serikat Komisi Maritim dikontrak Moore-McCormack Garis untuk mengoperasikan "armada Tetangga Baik" dari sepuluh kapal kargo dan tiga kapal laut baru-baru diletakkan antara Amerika Serikat dan Amerika Selatan kapal penumpang yang baru-baru ini. mati Panama Pacific Line SS California, Virginia dan Pennsylvania Moore-McCormack telah mereka diperbaharui. dan nama mereka SS Uruguay, Brazil dan Argentina untuk rute baru mereka antara New York dan Buenos Aires via Rio de Janeiro, Santos dan Montevideo.
Kebijakan ini berusaha untuk mendefinisikan kembali cara orang Amerika yang dirasakan Amerika Latin, sementara pada saat yang sama menjaga persatuan setengah bulat. Untuk mencapai hal ini, Roosevelt menciptakan Kantor Koordinator Urusan Inter-Amerika (OCIAA) pada bulan Agustus tahun 1940 dan ditunjuk Nelson Rockefeller untuk kepala organisasi. OCIAA pada dasarnya merupakan alat propaganda yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk mendefinisikan masyarakat Amerika Latin, akan anggapanya terhadap Amerika Serikat. Adik divisi OCIAA adalah Divisi Motion Picture yang dipimpin oleh John Hay Whitney, dengan maksud utama untuk menghapuskan klise yang sudah ada sebelumnya dari Amerika Latin yang lazim di seluruh masyarakat Amerika. Whitney yakin bahwa "kekuatan film Hollywood bisa mengerahkan dalam dua kampanye cabang untuk memenangkan hati dan pikiran Amerika Latin dan meyakinkan akan manfaat dari persahabatan Pan American. Dalam rangka untuk mencapai hal ini, Whitney mendesak studio film untuk menyewa Amerika Latin dan untuk menghasilkan film yang ditempatkan Amerika Latin dalam cahaya yang menguntungkan. Lebih lanjut, ia mendesak pembuat film untuk menahan diri dari memproduksi film yang diabadikan klise negatif. Secara historis, Amerika Latin yang tidak semangat digambarkan sebagai pemalas, mundur, dan mencurigakan. Salah satu bintang film yang muncul selama ini adalah Carmen Miranda. Digunakan sebagai produk untuk mempromosikan hubungan setengah bulat positif. film nya termasuk “The Gang Semua Di sini”, secara eksplisit dipromosikan Kebijakan Tetangga Baik. Juga, dampak budaya kebijakan ini termasuk peluncuran Viva América dan Hello Amerika program CBS Radio dan film Walt Disney Saludos Amigos (1942) dan The Three Caballeros (1944).
Pada akhir Perang Dunia II, Amerika Latin, menurut seorang sejarawan, wilayah dunia yang paling mendukung kebijakan luar negeri Amerika.
Pamflet menggambarkan Chile sebagai "surga wisata". Selama 1939 yang menjadi artikel utama Pameran Dunia yaitu Kebijakan Tetangga Baik, dan Pameran Dunia 1939 New York adalah tempat yang tepat untuk mempromosikan hubungan bertetangga antara Amerika Serikat dan Amerika Latin. Ditempatkan dengan latar belakang ancaman Nazi tumbuh, Pameran Dunia merupakan upaya untuk melarikan diri dari prospek menjulang perang dan untuk mempromosikan perdamaian dan saling ketergantungan antara bangsa-bangsa. Dengan membuat adil lebih dari 60 negara, dengan beberapa yang datang dari Amerika Latin, ini adalah tempat untuk mendefinisikan kembali klise negatif Amerika Latin. Argentina, Brazil, Chili, Venezuela, Kuba, Meksiko, Nikaragua dan Pan American Union semua diwakili di Pameran Dunia. Setiap negara mengambil kesempatan untuk memamerkan negara mereka dan untuk membuatnya lebih menarik bagi orang-orang di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran budaya di Pameran Dunia, negara-negara dipromosikan pariwisata dan diupayakan untuk membandingkan dirinya ke Amerika Serikat dalam upaya untuk menarik orang Amerika.[27]





















BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam mengungkap hal-hal yang melatar belakangi terjadinya suatu kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin, ada beberapa hal yang perlu untuk diuraikan. Sebab mengingat dalam perjalanan sejarahnya, kegiatan kerjasama yang dibuat tersebut tidak semata-mata terencana begitu saja, melainkan mengalir dengan berjalannya arus kehidupan kedua belah pihak. Dalam hal ini dapat dikumpulkan beberapa sebab mengapa dapat terjadi suatu hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin yaitu: Doktrin Monroe sebagai pionir Amerika Serikat sebagai pelindung Amerika yang mampu mendasari gagasan Amerika Serikat untuk menjadi pelindung, Imperialisme Amerika yang ambivalen, Kemenagan Amerika Serikat Melawan Spanyol Menjadikan Amerika Serikat Suatu Kekuatan Baru Dunia, dan Usaha Pengembangan Kepentingan Amerika Serikat yang Berujung pada Suatu Kerjasama (Terusan Panama).
Sehingga dari latar belakang tersebut, dapat dipersepsikan mengenai awal mula terjadinya suatu gagasan hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin yang uraianya antara lain; diawali dari pengaruh doktrin monroe sebagai suatu inspirasi bagi negara-negara di Amerika, selain itu ada usaha-usaha Amerika dalam Menjadi Negara Pelindung dan Membentuk Kerjasama (usaha tersebut tertuang seperti; pengakuan terhadap koloni memberontak spanyol, kongres panama sebagai dasar usulan kerjasama. Selain itu ada beberapa usaha lain seperti; perang Spanyol-Amerika, aplikasi suatu sistem koloni Amerika yang cenderung membentuk hubungan yang baik.
Kerjasama yang dibangun Amerika Serikat dan Amerika latin yang dimaksud dalam pembahasan ini, merupakan kerjasama yang benar-benar menjadi suatu kerjasama yang menemui kebaikan diantaranya. Bukanya suatu kelanjutan konflik-konflik yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. Wujud dari kerjasama tersebut antara lain dengan terbentuknya Pan Amerika dan Suatu peraturan Tetangga yang Baik.
Dari kerjasama yang terbentuk tersebut, banyak hal atau dampak yang diperoleh bagi negara-negara pelakunya. Dampak tersebut berpengaruh terhadap berbagai kepentingan negara dari berbagai aspek. Tentunya merupakan suatu pengharapan hasil yang baik bagi masing-masing pelaku kerjasama.

3.2 Saran
Kerjasama, merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan lebih dari satu pihak demi mewujudkan suatu tujuan bersama. Suatu kerjasama sangat diperlukan adanya suatu sinergi yang kuat bagi masing-masing anggotanya, sinergi tersebut dimaksudkan untuk menjaga pola kerjasama dan tentunya kualitas dari kerjasama itu sendiri.
Dan hendaknya menjadi suatu hal yang penting bahwa suatu etikat perilaku baik janganlah hanya menjadi suatu sikap manifestasi politik belaka. Hal tersebut dikarenakan, dalam membangun kehidupan bersama yang harmonis, diperlukan suatu kebelanjutan penjagaan dan pengembangan sikap yang baik. Apabila terkontaminasi dengan kekotoran politik, tentusaja akan mencemari suatu usaha penyelarasan kehidupan yang telah dibangun, sehingga mengakibatkan suatu perpecahan yang nyata.








DAFTAR PUSTAKA
Hofstadter, Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Jhoen, H. Harriet. Land of Liberty. 1955. New York: The L. W. Singer Company.
Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : ..............
Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett Publishing Company.
Pratt, Julius. W. 1965. A History of United States. Foreign Policy. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Anonymous, Joe. 2013. Pengertian Kerjasama. http://www. Temukan Pengertian  Pengertian Kerja sama.htm. [29 September 2015].
http://www.kbbi.web.id/kerja. [29 September 2015].



[1] http://www.kbbi.web.id/kerja. [29 September 2015].
[2] Anonymous, Joe. 2013. Pengertian Kerjasama. http://www. Temukan Pengertian  Pengertian Kerja sama.htm. [29 September 2015].
[3] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 45.
[4] Hofstadter, Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. hlm. 217-224.
[5] Pratt, Julius. W. 1965. A History of United States. Foreign Policy. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Hlm. 79-82.
[6] ofstadter, Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. hlm. 142-144.
[7] Hofstadter, Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. hlm. 217-224.
[8] Jhoen, H. Harriet. Land of Liberty. 1955. New York: The L. W. Singer Company. Hlm. 278-279.
[10] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 48.
[11] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett Publishing Company. Hlm. 1-3.
[13] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 48.
[15] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 48.
[16] Ibid. hlm. 49.
[17] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett Publishing Company. Hlm. 1-3.
[18] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 50.
[20] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 50.
[21] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors. Chicago: Follett Publishing Company. Hlm. 7-10.
[22] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : .............. hlm. 47.
[23] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors. Chicago: Follett Publishing Company. Hlm. 7-10.
[25] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett Publishing . Company. Hlm. 8-10
[26] Ibid. hlm. 8.

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Sample text

Total Tayangan Halaman

Social Icons

Blogger templates

Feature (Side)

Blogger news

Pages

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Pengikut

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget