Senin, 24 November 2014

Sejarah Asia Tenggara - Timor Leste Sebelum Kedatangan Bangsa Portugis



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Timor Leste, merupakan sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.[1]
Dalam sejarahnya Timor Leste memang tidak dipungkiri mengalami suatu dinamika yang cukup ekstrim, apa lagi dalam sejarah modern Timor Leste. Namun lain halnya saat membahas sejarah Timor Leste sebelum masa modern, hal tersebut dapat demikian karena kemungkinan letak dan keadaan geografis yang kurang begitu mendukung untuk adanya suatu peradaban yang besar.
Tetapi hal tersebut tidak menutup segala kemungkinan untuk Timor Leste selalu mengukir sejarahnya, hal tersebut terungkap meskipun dengan pecahan-pecahan bukti yang begitu terbatas.
Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian mendalam akan pengungkapan sejarah dari negara Timor Leste. Supaya suatu penggambaran kebenaran masa lampau dapat terurai dengan baik dan dapat dipelajari dari hal tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1)      Bagaimanakah negara Timor Leste Itu?
2)      Bagaimana sejarah dari negara Timor Leste pada masa Pra Aksara (Pra Sejarah)?
3)      Bagaimana sejarah dari negara Timor Leste pada masa sejarah, yaitu mulai masuknya agama-agama sampai sebelum kedatangan Bangsa Portugis?
1.3  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1)      Mengetahui dan memahami akan Negara Timor Leste beserta komponen-komponen di dalamnya;
2)      Mengetahui dan memahami sejarah dari negara Timor Leste pada masa pra aksara atau masa pra sejarah;
3)      Mengetahui dan memahami sejarah dari negara Timor Leste pada masa sejarah, yaitu saat mulainya masuk agama-agama sampai sebelum kedatangan bangsa Portugis.
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah
1)      Dapat mengetahui secara dalam akan negara Timor Leste dan beberapa aspek pembangun negara tersebut;
2)      Dapat mengetahui secara mendalam sejarah dari negara Timor Leste pada masa pra aksara atau pada masa prasejarah;
3)      Dapat mengetahui secara mendalam sejarah dari negara Timor Leste pada masa sejarah, yaitu pada masa mulai masuknya agama-agama sampai kedatangan bangsa Portugis.







BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Negara Timor Leste
Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.
Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.
2.1.1 Politik Negara Timor Leste  
Kepala Negara Republik Timor Leste adalah seorang presiden, yang dipilih secara langsung dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial saja, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana Menteri dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat/ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.
Parlemen Timor Leste hanya terdiri dari satu kamar saja dan disebut Parlamento Nacional. Anggotanya dipilih untuk masa jabatan selama lima tahun. Jumlah kursi di parlemen antara 52 dan 65 tetapi saat ini berjumlah 65. Undang-Undang Dasar Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.
Angkatan Bersenjata Timor Leste adalah FALINTIL-FDTL (F-FDTL), sedangkan angkatan kepolisiannya adalah PNTL (PolΓ­cia Nacional Timor-Leste).
2.1.2        Distrik Negara Timor Leste  
Timor Leste secara administratif dibagi menjadi 13 distrik:
1.      Aileu
  1. Ainaro
  2. Baucau
  3. Bobonaro
  4. Cova-Lima (Suai)
  5. Dili
  6. Ermera
  7. Lautem (Lospalos)
  8. Liquica
  9. Manatuto
  10. Manufahi (Same)
  11. Oecussi-Ambeno (Pante Makasar)
  12. Viqueque (Cabira-Oan)
2.1.3 Ekonomi Negara Timor Leste
Perekonomian Timor Leste diklasifikasi sebagai ekonomi dengan pendapatan menengah ke bawah oleh Bank Dunia. Berada di peringkat 158 dalam daftar HDI, ini menunjukkan rendahnya tingkat perkembangan manusia. 20% penduduk menganggur, dan 52,9% hidup dengan kurang dari US $ 1,25 per hari. Sekitar setengah dari penduduk buta huruf. Negara ini terus menderita akibat dampak setelah perjuangan kemerdekaan selama puluhan tahun melawan Indonesia, yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan banyaknya ribuan pengungsi warga sipil. Walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembako sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain amat tergantung secara politik kepada mantan penjajah Portugal, Timor Leste mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih menjadi provinsi Indonesia. Pada November 2007, terdapat sebelas kecamatan dimana kebutuhan makanan harus dipasok oleh bantuan internasional. Tidak ada hukum perlindungan hak cipta di Timor Leste.
Salah satu proyek jangka panjang menjanjikan yang pernah ada adalah pengembangan dan exploitasi minyak bumi dan gas alam bersama dengan Australia di sebelah tenggara perairan Timor. Setelah revolusi Anyelir, pemerintahan kolonial Portugis memberikan konsesi pada Oceanic Exploration Corporation untuk pengembangan dan exploitasi tersebut. Namun, hal ini gagal terlaksana dikarenakan oleh Operasi Seroja pada tahun 1976. Kemudian setelahnya, sumber daya dibagi antara Indonesia dan Australia dengan Perjanjian Celah Timor pada tahun 1989.
Saat ini tiga bank asing memiliki cabang di Dili: ANZ National Bank, Banco Nacional Ultramarino yang merupakan anak perusahaan dari bank terbesar Portugal Caixa Geral de DepΓ³sitos, dan Bank Mandiri.
2.1.4 Demografi Negara Timor Leste  
Pada tahun 2005 penduduk Timor Leste diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa. Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Afrika, sebagian kecil keturunan Portugis. Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik (93%), diikuti Protestan (3%), Islam (1%), dan sisanya Buddha, Hindu (1%, masing-masing 0,5%), dan aliran kepercayaan (2%). Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat tiga keuskupan (diosis) yaitu: Diosis Dili, Diosis Baucau dan Diosis Maliana yang baru didirikan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Paus Benediktus XVI.
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002, setelah sejak tahun 1999 di bawah pemerintahan transisi PBB, berdasarkan konstitusi Timor Leste memiliki 2 bahasa resmi yaitu Bahasa Tetun dan Bahasa Portugis. Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula bahwa Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dijadikan bahasa kerja. Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
Di bawah pemerintahan Suharto, penggunaan bahasa Portugis dilarang. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan dan dipromosikan secara luas dengan bantuan dari Brasil dan Portugal, meskipun terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda berpendidikan.
Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas laporan ini dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor, yang mempertahankan pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari penduduk Timor. Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa Tetum merupakan bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.[2]
2.1.5 Kebudayaan Awal Timor Leste
·         Tinjauan
Pulau Timor yang untuk sebagaian masuk wilayah negara kita (bagian barat sampai 114 derajat – 125 derajat bujur Timur), dan untuk sebagian lagi masuk wilayah negara Portugal, merupakan suatu daratan yang pada umumnya terdiri dari padang-padang sabana dan stepa yang luas dengan disana-sini deretan-deretan bukit-bukit dan gunung-gunung dengan hutan-hutan primer dan sekunder. Dari gunung-gunung itu mengalirlah banyak sungai kecil yang memotong-motong padang-padang sabana dan stepa tadi. Karena letaknya dekat pada Australia, maka timor amat terpengarauh angin kering yang menghembus dengan sangat kencangnya dari benua itu, dan yang menyebanbkan suatu musim kemarau yang sangat kering dengan perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.
Penduduk pulau Timor, baik yang tinggal di Indonesia, maupun di wilayah portugis, terdiri dari beberapa suku bangsa khusus yang berbeda karena bahasa dan beberapa unsur dalam adat istiadat serta saistem kemasyarakatannya. Demikian mereka membedakan antara orang Roti, orang Helon, orang Antoni, orang Belu, orang Kamak, orang Marae, dan orang kupang.
1.      Orang Roti.
Orang Roti mendiami pulau Roti dan beberapa pulau kecil di sekelilingnya, yang letaknya di sebelah barat daya dari pulau timor. Luas pulau Roti adalah 1200 kilometer persegi dan pulau itu didiami oleh kira-kira 67.000 orang (1953). Selain mendiami pulau Roti, orang-orang Roti melakukan migrasi dan menempati beberapa daerah di bagian paling barat pulau Roti. Disamping itu ada juga yang bermigrasi kepedalaman pulau Timor dan mendiami daerah sebelah barat daya kota Soe, daerah antara kota Soe dan Cemplon, serta daerah di sekitar kota Kefa. Orang Roti memiliki ciri-ciri seperti orang Belu, hanya pada yang ertama-tama unsur-unsur Melayu tampak lebih  menonjol.
2.      Orang Helon
Orang Helon mendiami suatu suatu daerah di sekitar kota Kupang, dan berjumlah kira-kira 5.000 orang (1949). Meskipun mereka hidup berdekatan dengan orang Atoni, namun bahasa orang Helon tetaplah bahasa Helon.

3.      Orang Atoni
Orang Atoni tinggal di daerah pedalaman pulau Timor yang luasnya kira-kira 11.799 kilometer persegi dan bersifat amat kering. Jumlah orang Atoni adalah kira-kira 300.000 orang.
4.      Orang Belu
Orang Belu, atau Ema Tetun, sebagaimana mereka menyebut diri mereka, tinggal di daerah yang menyempit dari pulau timor bagian tengah, dan mendiami daerah ini dari bagian utara sampai dengan di bagian selatan. Mereka berjumlah 100.000 ( 1955) dan bersama-sama dengan orang Kemak dan maras, oleh orang-orang yang tinggal di kota Kupang dinamakan orang Belu.
Ciri-ciri orang belu mempunyai ciri tubuh yang merupakan campuran antara ciri-ciri orang Melanesia dan orang melayu dengan lebih banyak ciri orang Melayunya.
5.      Orang Kemak
Orang Kemak tinggal di bagian utara pulau Timor Indonesia yang paling timur, di daerah perbatasan dengan wilayah kekuasaan Timor Portugis. Sebagaian besar orang Kemak tinggal di Timor Portugis. Bahasa Kemak mirip dengan Bahasa Buna’ yaitu bahasa yang digunakan oleh orang Marae, juga ciri-ciri tubuh orang Kemak mirip dengan orang Marae, yaitu: ukuran kepalanya kebanyakan adalah dolichocepal, bertubuh tinggi dan berkulit cokelat kehitam-hitaman, serta berambut keriting.
6.      Orang Marae
Orang Marae tinggal di daerah perbatasan anatara Timor bagian Indonesia dengan Timor bagian Portugis. Mereka menempati bagian tengah dari pilau Timor dan terus menyebar kearah selatan, tetapi tidak sampai di daerah pantai. Seperti halnya orang Belu dan orang Kemak, sebagian dari orang Marae juga tinggal di daerah Timor Portugis. Orang Marae sering kali disebut sebagai orang Buna’. Nama itu sebenarnya naama dari bahasa yang mereka gunakan.
7.      Orang Kupang
Di Kota Kupang dan sekitarnya, tinggal sejumlah orang yang terdiri atas campuran orang-orang yang berasal dari daerah-daerah di Timor sendiri, dan berasal dari luar Timor, yaitu orang-orang Cina, Arab, dan orang-orang yang berasal dari berbagai daerah lain di Indonesia. Sebagian dari mereka ada yang sudah bercampur dengan hubungan perkawinan sejak beberapa generasi sebelumnya.
·         Bentuk Desa
Pada zaman dahulu orang Timor membangun desanya di tempat-tempat yang tidak mudah untuk didatangi orang, karena orang takut serangan-serangan musuh secara mendadak. Biasanya desa dibangun diatas puncak-puncak gunung karang dan dikelilingi dinding batu, atau semak-semak berduri.
Desa semacam ini biasanya didiami oleh sebuah kelompok kerabat dengan seorang kepalanya sendiri, berjumlah kira-kira 50-60 orang. bila kelompok kerabat yang ada di desa menjadi terlalu besar maka sebagian dari mereka membangun desa tempat tinggal baru. Dengan demikian kelompok-kelompok kerabat menjadi terpencar dalam suatu wilayah yang luas. Proses pemencaran itu erat berhubungan dengan sistem mata pencaharian mereka, yaitu berladang.
·         Mata Pencaharian
Mata pencaharian sebagian besar orang timor di daerah pedesaan adalah bercocok tanam di ladang. Suatu terkecualian ada di daerah Belu selatan, dimana orang sudah mulai mengerjakan sawah.
Tanaman-tanaman yang ditanam di ladang adalah jagung, yang merupakan makanan pokok, padi huma, ubi kayu, keladi, labu, sayur-sayuran, dan kemudian mereka juga menanam kacang hijau, jeruk, kopi, tembakau, bawang, dan kedelai.
·         Religi
Agama asli orang Timor berpusat kepada suatu kepercayaan akan adanya dewa langit; Uis Neno. Dewa ini dianggap pencipta alam dan pemelihara kehidupan di dunia. Upacara-upacara yang ditujukan kepada Uis Neno terutama bermaksud untuk meminta hujan, sinar matahari, atau untuk mendapatkan keturunan, kesehatan, kesejahteraan.
Selain percaya pada Uis Neno, orang Timor juga percaya pada Dewa Bumi, bernama Uis Afu. Dewi ini dianggap sebagai dewi wanita yang mendampingi Uis Neno. Upacara-upacara yang ditujukan kepadanya adalah untuk meminta berkah bagi kesuburan tanah yang sedang ditanami.
Disamping itu orang Timor juga menenal dan percaya akan adanya mahkluk-mahkluk gaib yang mendiami tempat-tempat tertentu di hutan-hutan, mata air-mata air, sungai-sungai, dan di pohon-pohon tertentu. Mahkluk-mahkluk gaib tersebut bisa bersifat baik hati dan juga bersifat jahat, dan dianggap sebagai pemilik atau penjaga tempat-tempat yang dianggap sedang didiaminya. Orang melakukan upacara-upacara dan sajian-sajian pada saat-saat tertentu guna memuaskan mahkluk-mahkluk halus tersebut, khususnya pada waktu permulan penggarapan tanang. [3]
2.2 Sejarah Negara Timor Leste pada Masa Prasejarah
Dalam pembahasan masa prasejarah pada negara Timor Leste memanglah sulit untuk diuraikan, hal tersebut dikarenakan minimnya sumber sebagai bukti yang menerangkan mengenai kehidupan prasejarah Timor Leste. Untuk menerangkan mengenai masa prasejarah Timor Leste hanya terdapat pada beberapa penemuan arkheologi yang jumlahnya juga tidak begitu banyak. Namun hal tersebut sedikit banyak sudah memberikan penggambaran kehidupan yang pernah ada di Timor Leste pada masa Prasejarah. Berikut uraian mengenai masa prasejarah Timor Leste yang diambil dari beberapa sumber.
2.2.1 Penggambaran Kehidupan Prasejarah Timor Leste dari Penemuan-penemuan Industri
·         Industri antara tahun 40.000 dan 10.000 tahun lalu (Pulau Flores, Timor, dan Aru)
Sejak sekitar duapuluh tahun yang lalu, aktivitas penelitian arkheologi di Nusa Tenggara Timur memberi banyak informasi baru dan menarik tentang sejarah.
Ekskavasi Liang Bua di Pulau Flores menghasilkan data-data baru tentang manusia yang memiliki struktur anatomi yang berbeda, dan disebut Homo Florensiensis. Sisa-sisa manusia, fauna, dan alat batu berumur 38.000 dan 18.000 tahun juga ditemukan (Morwood et al., 2004; morwood et al., 2005). Penemuan homo florensiensis merupakan peristiwa penting dalam penelitian prasejarah dan paleontologi Indonesia.
Di Pulau timor (Timor Leste), di situs Wae Bobo 2, ditemukan lapisan lapisan berumur 14.000-13.000 tahun yang mengandung industri serpih yang umumnya diretus secara terjal. Sebagian besar artefak terdiri atas serut, serut gerigi, serut cekung, dan alat gravir (burin) yang jarang ada; batu-batu inti berbentuk piramida atau berfaset. Artefak-artefak tersebut ditemukan bersama dengan fauna khas Wallacea, berupa kelelawar dan tikus raksasa yang sudah punah, sisa-sisa ikan, dan biji (Inocarpus) dll. (Glover, 1986). Beberapa tahun yang lalu juga banyak ditemukan situs yang memberi informasi baru tentang kronologi Plestosen, seperti situs Lene Hara yang berumur 35.000 tahun dan sisa matjakuru 1 yang berumur 13.000 tahun (O’Connor et al., 2002; Pannell dan O’Connor, 2005).
Di pulau aru Maluku, situs Liang Lembudu dan Nabulei Lisa menghasilkan data kronostratigrafis baru – berumur sekitar 30.000 tahun (Veth et al., 2005; O’CONNOR et al., 2005). Umur yang sama juga didapatkan di situs Gua Toe, Irian Jaya (Springgs, 1998; Pasveer, 2003). Di situs-situs yang baru digali ini, ditemukan alat-alat tulang yang beraneka ragam (lancip, dll) bersama alat-alat batu. Dari penggalian-penggalian ini didapatkan satu kronologi plestosen tas – Holosen yang meyakinkan dan cocok sekali dengan kronologi yang didapatkan untuk situs-situs di Papua Nugini, misalnya Malakunanja, Nauwalabila, dll. [4]
·         Industri-industri Preneolitik kala Holosen antara 10.000 dan 5.000 tahun lalu (dari Bali ke Timor)
Pada periode yang mencakup 10.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, terlihat adanya peningkatan jumlah keseluruhan industri. Namun, tidak berarti keanekaragaman pun meningkat. Periode ini nampaknya berkaitan dengan kedatangan kelompok-kelompok manusia modern secara besar-besaran. Akibatnya munculkeanekaragaman tipologis alat-alat batu dan pemadatan penghunian di banyak daerah oleh kelompok-kelompok tersebut. [5]
Dalam periode Praneolitik sampai Neolitik ini, pulau-pulau lain seperti Bali, Sumba, Roti, atau Seram sepertinya melestarikan tradisi peralatan berat, baik berupa kerakal yang dipangkas ataupun serpih yang di pangkas (Bellwood, 1997. Tetapi, pendekatan penelitian baru di Indonesia Timur (Timor, Roti, Ceram, dll) oleh sejumlah peneliti Australia membawa hipotesis-hipotesis baru tentang sejarah pemukiman pada zaman Preneolitik dan Neolitik (Spriggs, 2003; O’Connor, 2006).
Lebih kurang 5.000 tahun yang lalu, situs-situs di Timor Leste seperti Wae Bobo I, Buei Ceri Uato dan Lie Siri memperlihatkan perubahan ekonomi yang radikal dengan mulai dikenalnya tembikar, babi, kegiatan pertanian serta satu budaya materiil yang berorientasi pada pembuatan mata kail, alat kerang, lancipan bertangkai, serta perhiansan dari cangkang kerang. Fenomena ini tampak menguat pada sekitar 3.000 tahun yang lalu (Glover, 1971, 1977 dan 1986; Glover dan Glover, 1970). Dari eskavasi-eskavasi dan penarikhan yang dilakukan baru-baru ini di situs yang sama, diperoleh data-data yang bisa membantu untuk memerinci kronologi dan budaya kala Holosen yang diusulkan oleh I. Glover (Oliviera, 2006).
Hal yang menarik tampak pada kemiripan tembikar dari wilayah ini dengan tembikar yang ditemukan lebih jauh ke utara dan ke timur, yaitu di kepulauan Talaud, serta tembikar dari situs-situs di Papua Nugini. Banyak data memunculkan anggapan bahwa periode sejarah Timor ini tak Syak lagi sangat penting dalam pergerakan kelompok orang Austronesia yang datang dari Cina Selatan ke arah Kepulauan Bismarck (Bellwood, 1978 dan 1995). [6] 
2.2.2 Penggambaran Kehidupan Prasejarah Timor Leste Lebih Lanjut
Pada sumber lain menguraikan lebih dalam mengenai sejarah Timor Leste pada masa prasejarah namun tidak secara spesifik menuju pada Timor Leste, karena mengingat sebelum menjadi negara sendiri Timor leste adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan nama Timor Timur. Serta jauh sebelum itu Timor Leste merupakan suatu kesatuan wilayah dari Nusa Tenggara Timur dan berikut uraianya.
·         Asal-usul Penghuni Pertama
1.      Cerita rakyat tentang asal usul nenek moyang
Berdasarkan cerita rakyat yang masih hidup di kalangan penduduk di Nusa Tenggara Timur, nenek moyang mereka dahulu beranggapan datang dari luar yakni melalui jalan laut dengan rakit dari arah barat, timur atau utara, dari laut, udara. Bahkan ada yang menyebutkan agak pasti yakni Malaka Tanabara untuk penduduk Sumba, Sina Mulin Malaka untuk penduduk Dewan dan Tetum di P. Timor, Siam Sina Malaka untuk penduduk Flores Timur. Bagi penduduk Helong yang sekarang tinggal di Kecamatan Kupang Barat dan Kupang Tengah nenek moyang pertama mereka bernama Lai Bissin yang datang dari sebelah timur (Seram). Dengan mempergunakan perahu, mereka datang melewati wilayah Timor bergerak kea rah barat dan akhirnya sampai di P. Timor bagian barat. Penduduk berbahasa Dawan yang tinggal di wilayah Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara menyatakan mereka berasal dari Belu Selatan yang semula dari Sina Mulin Malaka. Ternyata bahwa beberapa daerah di NTT, mengakui nenek moyang mereka berasal dari seberang dari satu tempat yang ada di Sina dan Malaka.
2.      Penyelidikan tentang penduduk penghuni pertama
a.       Penemuan-penemuan kerangka
Di Melolo, Sumba Timur, banyak diketemukan rangka, tetapi hanya 17 tengkorak yang dapat diselidiki dengan baik. Tengkoraknya kebanyakan lonjong atau sedang dengan dinding samping yang datar. Rahang bawahnya tebal, tetapi giginya tidak terlalu besar. Beberapa tengkorak tersebut memperlihatkan cirri cirri Mongoloid dengan tengkorak yang membulat dan muka yang datar. Maka terlihat disisni adanya percampuran antara ras Austromelanesoid dan Mongoloid (Sartono Kartodirdjo, op.cit. hal. 219).
b.      Beberapa pendapat tentang penduduk di NTT
Mengenai sejak kapankah kepulauan Nusa Tenggara Timur dihuni oleh penduduk. Dari peninggalan tengkorak-tengkorak yang berhasil diketemukan di Flores, di liang Toge, Prof. Dr.T.Jacob melalui c. 14 menentukan usiamanusia tersebut antara  3.000-4.000 S.M. Manusia ini mempunyai cirri-ciri ras Austromelanosoid. (Sartono Kartodirdjo et al. ibid,  hal 132).
Sedangkan  menurut penyelidikan Dr. J. Grover, P. Timor telah dihuni oleh manusia sejak 13.500 tahun yang lewat, oleh sekelompok kecil penduduk yang hidup dari berburu dan pengumpul hasil hutan  (Ja 1 Glover, 1971, hal.117).
Berdasarkan metode korelasi stochastic multivarial dari A. Wanke, Dr. J. Glinka membedakan 3 morfotype (ras, variasi) dasar di wilayah NTT. Dalam analisa ini diperhitungkan 4 ciri morfologis: indeks kepala, indeks wajah, indeks hidung dan tinggi badan.
Rata-ratanya/ konstantanya adalah sebagai berikut:
Ciri morfotype
I
II
III
Indeks kepala
78,8
84,9
79,4
Indeks wajah
91,3
90,4
76,3
Indeks hidung
68,4
67,0
88,6
Indeks badan
165,4
159,9
158,6

·         Penyelenggaraan Hidup
1.      Pemenuhan keperluann hidup primer
Hasil penemuan yang ada di wilayah Nusa Tenggara Timur, di antaranya penemuan di liang Toge Flores tulang-tulang binatang seperti tikus raksasa, kelelawar, kera, landak dan babi (Sartono Kartodirdjo, 1975, opcit hal. 132). Sudah tentu kehidupan berburu pada waktu itu adalah berburu binatang tersebut di atas, di samping juga mengumpulkan hasil-hasil hutan yang bisa dimakan. Kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan ini di P. Timor berakhir npada kira-kira 4500-5500 tahun yang lalu dengan masuknya system bercocok tanam ke Timor dan pada 4500 tahun yang lalu masuk juga binatang kera, tius raksasa, rusa, kuskus (Y. Glover 1969, hal. 111).
Masa berburu dan mengumpulkan makanan di P. Timor berakhir pada kira-kira 4500-5500 tahun yang lalu. Dengan masuknya system baru ini mulailah manusia tidak menggantungkan diri pada alam. Beberapa jenis biji-bijian mulai ditanam dengan alat yang sederhana. Hutan-hutan ditebang dan dibakar sehingga timbul lading-ladang. System penadangan berpindah merupakan salah satu sisa masa prasejarah yang sampai sekarang masih umum dilaksanakan di beberapa daerah NTT.
Alat yang digunakan adalah sangat sederhana berupa beliung, perigi, kapak lonjong dan tunggal (digging stick). Sedang padi dan hewan kerbau dimasukkan ke Timor diduga selama revilusi pertanian pertama (Y.Glover 1971, op cit. hal.178).



2.      Perlindungan pada alam
a.       Pemukiman
Pada masa penduduk hidup dari berburu dan mengumpulkan makanan, maka tempat kediaman mereka adalah gua-gua. Gua-gua ini banyak di jumpai di wilayah NTT sehingga tempat tinggal adalah bukan merupakan masalah. Kehidupan di gua ini kemudian berubah dengan berubahnya system kehidupan berburu ke kehidupan bercocok tanam. Penduduk tidak pindah-pindah terus menerus tetapi mulai menetap dalam kelompok-kelompok kecil yang nantinya menjadi kesatuan tempat tinggal yang bernama kampung. Tempat-tempat pemukiman ini umumnya terletak di puncak bukit dan lereng yang terjal karena untuk kepentingan keamanan dan kepercayaan.
b.      Perumahan
Tipe rumah yang berbentuk bulat atau bulat telur dijumpai di P. Timor terutama di daerah berpenduduk yang berbahasa Dawan yang ersebar di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Sedangkan rumah berbentuk persegi atau empat persegi panjang dikenal di daerah lainnya seperti di Rote, P. sawu, Sumba, Helang,  Alor dan daerah-daerah di Pulau Flores.
c.       Perdukuhan
Pada masa kehidupan berburu dan mengumpulkan hasil hutan, belum di kenal adanya perdukuhan. Barulah setelah hidup berburu dan pengumpulan makanan berubah ke cara hidup bercocok tanam, perwujudan kea rah terbentuknya perdukuhan berkembang. Dalam masa ini populasi berkembang, dengan demikian tercipta pula kelompok-kelompok tempat tinggal terbatas dan terdiri dari satu kesatuan nenek moyang. Kelompok-kelompok inilah yang akan berkembang menjadi semacam dukuh. Letaknya pada umumnya di puncak-puncak bukit dan daerah yang subur serta dekat sungai atau mata air.


d.      Peralatan
Adapun alat-alat yang digunakan masa berburu adalah: kapak perimbas, serpih betah, pisau kecil, penggaruk dari kerang, kapak genggam, dan mata panah.alat serpih bilah ditemukan di Flores, Rote, dan Timor.
Di Timor penyelidikan arkeologis dilakukan pada tahun 1935 oleh W. Meyer, A. Bukler dan Willem. Temuan dalam exkavasi terutama bileh dan lancipan bergagang, bilang pinggang, kapak perimbas kecil, bercampur aduk dengan kereweng. Exkavasi terutama dilakukan  di Niki-Niki di mana terdapat beberapa buah gua. Exkavasi di dalam salah satu gua menghasilkan berbagai temuan berupa kereweng bercat, pisau besi dan pinggan porselin di lapisan teratas, disusul kemudian di bawahnya oleh gerabah berhias pola  goresan lancipan-lancipan dan pisau bergagang dari batuan yaspis. Sejumlah serpih bilah, alat-alat inti (serut-serut) dan kerang jenis Denlatum yang digunakan sebagai alat tiup. (Ibid, hal.123, 133).
3.      Perpindahan
Pada masa pra sejarah sering terjadi perpindahan-perpindahan. Terutama hal ini terjadi pada masa hidup berburu. Kemudian ini menuntut manusia bergerak mengikuti arah gerak dari binatang-binatang buruannya dan juga ke tempat-tempat yanglebih subur. Perpindahan ini menyebabkan penduduk hidup dari satu gua ke gua lain dan satu padang ke padang lain. Walaupun setelah terjadi pergeseran sistem bercocok tanam perpindahan ini relatif kurang tetapi tidak terhenti sama sekali. Adanya gelombang-gelombang pendatang baru yang lebih kuat akan menggeser kedudukan penghini lama kea rah lebih ke pedalaman.
·         Organisasi Masyarakat
1.      Pengaturan masyarakat
Dalam kesatuan masyarakat yang bersifat genealogis ini maka peranan dari kepala keluarga adalah besar. Untuk kesatuan yang lebih luas sudah barang tentu adalah orang tua yang dianggap sebagai kepala keluarga. Pengaturan masyarakat di atur secara sistem keluarga dimana antara sistem suatu pencaharian hidup, sistem kepercayaan dan pengaturan masyarakat mempunyai pertalian yang erat. Pengaturan social diarahkan pada pelaksanaan system pertanian dan kepercayaan. Hal ini sangat Nampak di beberapa daerah di NTT seperti di Timor.
2.      Kepemimpinan
Di duga kepemimpinan pada masa itu adalah muncul dari keluarga yakni anggota keluarga yang memiliki pengalaman lebih dan berprestasi serta berdasar tingkat usia, mendapat tempat yang khusus. Terutama apabila dari mereka adalah kepala keluarga yang lebih lanjut dan lebih lama tinggal di tempat yang bersangkut. Mereka lama-lama bertindak sebagai pemimpin, tidak saja untuk keluarga kecil mereka tetapi juga untuk keluarga luas. Mereka disegani karena prestasi dan kepandaian dalam bidang dan karismanya.
·         Kehidupan Seni Budaya
1.      Pendidikan
Pendidikan pada masa prasejarah lebih bersifat pada pendidikan keluarga. Dengan tujuan utama adalah untuk pewarisan kebudayaan pada generasi muda. Pendidikan pada masa ini diduga bersifat praktis untuk kepentingan hidup sehari-hari. Misalnya mengenai cara-cara penyeleng-garaan hidup seperti bertani, berburu, menangkap ikan.
2.      Kesenian
Tidak terdapat banyak bukti peninggalan kesenian prasejarah. Dari penemuan yang ada di beberapa daerah dikenal tapak kaki yang dipahatkan di batu. Di Alor di sebuah dinding karang ditemukan juga gambar tapak tangan sedangkan di daerah Ende di dekat pantai ditemukan gambar perahu di dinding batu. Penduduk sekitarnya menyebutnya dengan nama Watu Weti, di desa Riumata., Amarsi juga ditemukan batudakon. Kapak perunggu dari Rote merupakan karya seni yang bagus yang merupakan kapak kebesaran.

·         Kepercayaan
Pada masa prasejarah tergolong dalam kepercayaan animism dan dinamisme. Dalam system kepercayaan asli ini pemujaan arwah nenek moyang menduduki yang penting. Nenek moyang yang permata merupakan tokoh yang disegani dan bahkan dianggap tabu untuk menyebutkan. Bahwa kepercayaan akan kehidupan sesudah mati mempunyai pengaruh yang besar. Oleh karena itu upacar kematian menduduki tempat penting dalam system kepercayaan.[7]
2.3  Sejarah Negara Timor Leste Masa Sejarah (Zaman Kuno, 1-1500 M)
Masa sejarah, merupakan suatu pembabakan waktu dimana kehidupan manusia tidak lagi primitif seperti masa prasejarah. Keadaan tersebut ditandai dengan kehidupan manusia yang cenderung lebih berkembang baik dalam sistem pemenuhan kebutuhan, pemenuhan kebutuhan, kepercayaan, dan lain sebagainya. Lebih-lebih pada masa sejarah manusia telah mampu menuliskan sejarahnya atau sudah menemukan tulisan (aksara). 
·         Kehidupan Pemerintahan dan Kenegaraan
1.      Pertumbuhan Negara-negara
Berita tertulis yang tertua mengenai daerah di Nusa Tenggara Timur adalah berita China yaitu suku Cu-Fan-Shih karya Can-yu-Kua, dalam berita ini disebutkan Tiwu (Timor) yang sangat kaya akan kayu cendana telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan Kediri (Groeneldt, 1960, hal. 116). Walaupun pemberitaan ini kurang tepat, sebab pada tahun 1225 Kerajaan Kediri runtuh, namun berita ini mempunyai arti penting. Di Pulau Timor dikenal kerajaan Wewiku Wehali yang berpusat di Belu Selatan. Kerajaan ini menurut sumber cerita rakyat didirikan oleh pendatang dari luar negeri. Nenek moyang pertama adalah Sina Mutin Malaka.
O.W. Wolters mengemukakan bahwa pada abad ke -3 M, banyak perahu pedagang Indonesia yang membeli cendana langsung dari Sumba atau Timor untuk diangkut ke pelabuhan transit di Indonesia sebelah Barat/ Sriwijaya dan selanjutnya diteruskan ke India. Sedangkan perdagangan cendana dengan China baru terjadi pada tahun-tahun sesudah abad ke-3 M. (O.W. Wolters, hal.3).
2.      Perkembangan
Seperti halnya  pertumbuhan Negara-negara dalam fase perkembangan ini tidak banyak yang berhasil dilengkapkan mengingat terbatasnya sumber sejarah pada masa itu.
3.      Hubungan antar Negara (Kerajaan)
Hubungan antara Negara/ kerajaan pada masa kuno sangat terbatas karena faktor geografis yang terpisah-pisah dan kerajaan yang ada hanyalah merupakan kerajaan kecil. Di perkirakan pada masa kuno ini di Pulau Timor pernah terjadi suatu kesatuan politik yang terdiri dari beberapa kerajaan kecil. Dalam masa ini kesatuan tersebut bernaung di bawah panji-panji Wewiku Wekali yang dikepalai oleh Maromak Oan yang tugasnya dibantu 3 liurai.
4.      Kepemimpinan dan pengaturan Negara
          Dalam jaman kuno struktur kepemimpinan Negara dan pengaturannya agak bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Untuk kerajaan Memaseli struktur pemerintahan adalah raka (ranjang) yang dibantu oleh seorang juru bicara (Tawaka) dan Panglima Lamuli. Di bawah pejabat ini terdapat petugas ukur (hakim adat) marang (petugas upacara) dan tingkat terendah adalah rakyat (serang). Untuk struktur pemerintahan yang berbentuk loro didaerah Tentun adalah Loro sebagai tingkat penguasa tertinggi di daerah keloroan.
·         Penyelenggaraan Hidup Kemasyarakatan
1.      Pemenuhan kebutuhan hidup
a.       Bercocok tanam
b.      Perdagangan
c.       Berburu dan menangkap ikan
d.      Beternak
2.      Hubungan antar Golongan
Hubungan antara golongan pertama dengan rakyat biasa adalah sama dengan golongan ketiga. Golongan pertama tidak berkewajiban menunjang kehidupan golongan kedua. Mereka hanya sekedar memimpin dalam pemenuhan kebutuhan hidup sedang Golongan kedua sebagai imbalan memberikan persembahan sebagai kelas jasa.
3.      Kepemimpinan
Kepemimpinan pada masa kuno lebih didasarkan atas dasar charisma. Pemimpin-pemimpin ini menjalankan kepemimpinannya dengan dilandasi norma-norma adat istiadat yang telah berlaku.
4.      Pengaturan masyarakat
Pengaturan masyarakat didasarkan atas norma-norma adat istiadat yang telah berlaku. Semua tata kehidupan masyarakat bersendi pada adat istiadat yang tidak tertulis tetapi dipatuhi oleh anggota masyarakat.
·         Kehidupan Seni Budaya
1.      Pendidikan
Pendidikan formal pada zaman kuno hamper tidak dikenal, yang ada adalah pendidikann keluarga. Peserta pendidikan ini adalah para anggota keluarga baik laki-laki maupun wanita yang masih anak-anak.
2.      Kesenian
a.       Seni rupa dan hias
Di rumah-rumah adat Timor ada juga di jumpai hiasan kepala manusia, kepala ayam jago seperti di Maslete dekat Kefe. Di Timor dikenal juga motif-motif yang digunakan untuk menghiasi tempat kapur sirih dari bambu.

b.      Seni tari dan sastra
Berdasarkan penggunaannya maka dapat dibedakanatas tari-tarian yang digunakan untuk kepentingan upacara keagamaan, tari yang berhubungan dengan pesta perkawinan, tari berhubungan dengan pesta panen, tari berhubungan dengan perang.


·         Kepercayaan
Pada zaman kuno sitem kepercayaan yang ada adalah kepercayaan asli yang merupakan kepercayaan animis dan dinamis. Dalam kepercayaan ini pemujaan arwah nenek moyang adalah merupakan ciri yang menonjol. Di samping itu dikenal juga adanya makhluk supernatural (semacam dewa).
·         Hubungan Keluar
1.      Bentuk hubungan
Bentuk hubungan ke luar pada jaman kuno terutama adalah bentuk hubungan perdagangan. Mengingat terbatasnya sumber-sumber yang ada maka tidak bayank diketahui mengenai bentuk hubungan ini secara lebih lengkap.
Dalam buku Negara Kertagama disebutkan bahwa Sumba, Timor, Solor telah merupakan suatu rangkaian hubungan dalam rangka kerajaan Majapahit. Antara lain di kalangan Majapahit selalu datang, atau ada utusan yang datang ke  Jawa ataupun ada hubungan keturunan dengan Jawa. Hal ini jelas dalam cerita Akiat dan Majapahit di Pantar dan cerita Majapahit di Sabu. Dalam segi hubungan yang Nampak agak jelas adalah dalam perdagangan. Pada tahun 1436 di Timor telah ada 12 bandar penting.
2.      Akibat hubungan
Sebagai cirri khas penguasaan pada waktu itu adalah hanya sekedar pengakuan dalam satu kesatuan Majapahit. Nampaknya pengontrolan kekuasaan Majapahit sangat longgar hanya dilakukan dalam waktu ramainya perdagangan ini juga menyebabkan berkembangnya tempat-tempat penting di pinggir pantai menjadi kota-kota Bandar.[8]
Dalam sumber lain mengatakan bahwa, pada masa pengaruh hindu masuk ke Kerajaan Bima di Nusa Tenggara Barat, yaitu dalam karya M. Hilir Ismail pada bukunya “Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara” mengatakan:

”Setelah semua urusan dalam negeri teratasi, dimulailah perluasan wilayah kekuasaan kerajaan Bima. Tigas ini dipercayakan kepada La Mbila, seorang tokoh militer muda yang cerdas. La Mbila berhasil menguasai hampir seluruh Wilayah Nusa Tenggara Timur sekarang seperti: Solor, Timor, Sumba, dan Sawu. Setelah wafat oleh rakyat diberi gelar Ruma Ta Ma Kapiri Solo.
Sebagai sejarawan, Ma Wa’a Bilamana menyadari betapa penulisan BO (Catatan Lama Istana Bima) dilanjutkan. BO tersebut ditulis memakai daun lontar dengan huruf Bima. Pada masa pemerintahan Raja Mantau Asi Sawo, BO ditulis dengan huruf Bima dan Bugis lama. Penulisan BO terus dilanjutkan oleh para sultan Bima sampai Sultan Muhammad Salahuddin. BO merupakan sebagai sumber sejarah Bima yang amat penting. Kerajaan Bima pada masa Tureli Nggampo Ma Wa’a Bilmana, menjadi pusat perniagaan yang ramai di wilayah Nusantara bagian Timur, memiliki wilayah yang terbentang luas sampai ke Timor.”[9]
Dalam uraian tersebut diperkirakan semua kejadian tersebut terjadi pada abad XV. Dapat dimungkinkan bahwa dalam hubunganya dengan kerajaan di Jawa lebih lanjut, daerah Timor terlebih dahulu dikuasai oleh kerajaan Bima. Dan selanjutnya daerah Kerajaan Bima yang dikuasai Majapahit, terutama dalam hal hubungan perdagangan.
Begitu juga dengan dari uraian tersebut akan berhubungan pada masuknya agama islam di Timor Leste. Yang pada masa masuknya hindu, daerah Timor Leste menjadi kekuasaan Kerajaan Bima, dimungkinkan bahwa saat islam datang dan menyebar di kerajaan Bima otomatis daerah kekuasaanya akan mendapatkan pengaruh keislamanya juga.
Mubalig Islam memulai penyiaran agama Islam di Pulau Sumbawa antara tahun 1540-1550 (Harahap, hal. 55). Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat diyakini bahwa agama Islam masuk ke Pulau Sumbawa sekitar tahun 1540-1550. Dibawa oleh mubalig dan pedagang dari Demak, mengingat pada masa itu Demak merupakan pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara, menggantikan kekuasaan Malaka yang dikuasai oleh Portugis sejak tahun 1511. [10]
Lebih lanjut diterangkan dari penguatan keterangan Penambo Lombok yang dikemukakan oleh DR. E. Utrecth SH., yang mengatakan bahwa “pengislaman di Pulau Lombok terjadi pada masa pemerintahan Sunan Prapen putera Sunan Giri yang pernah menundukkan Kerajaan Sumbawa dan Bima”. [11]
Dengan demikian sudah jelas kiranya mengenai masuknya Islam di daerah Nusa Tenggara yang termasuk didalamnya adalah daerah Timor Leste.
Dalam sumber lain berpendapat mengenai masuknya islam di Nusa Tenggra Timur termasuk Timor Leste sebagai berikut:
Agama islam di duga masuk lebih dahulu ke wilayah Nusa Tenggara Timur daripada agama Katolik dan Protestan.
Perkembangan agama islam dimulai di daerah-daerah pantai sekitar pulau Solor, Alor, Ende, Manggarai. Daerah Solor dan sekitarnya yang merupakan bandar terpenting pada waktu Portugis datang ke sana, telah dikuasai oleh orang-orang Islam. Perkembangan agama islam di Nusa Tenggara Timur berasal dari daerah Ternate, Bugis, Makasar, Bima, Jawa, dan Minangkabau.
Daerah Alor terdapat perintis islam yang belajar dari Ngampel – Surabaya pada abad ke-15. Hal tersebut tidak jauh menyimpang dari pendapat Hamka bahkan perkembangan agama Islam di Nusa Tenggara dan Maluku adalah dari Giri (Jawa Timur). Dimana giri pada saat itu sebelum demak muncul sebagai kerajaan Islam yang kuat dan pertama di Pulau Jawa. Dalam hal ini saudagar-saudagar Jawa, Bugis dan Makasar. Sangat berperan sebagai saudagar yang telah memeluk agama Islam (Hamka 1961, hal. 741). Seorang pejabat Belanda di Alor R. Rynders menyatakan dalam memorinya bahwa agama Islam di Kepulauan Alor mula pertamanya di pesisir kerajaan Alor, pesisir kerajaan Kui, dan Pesisir Kerajaan Pantar, yang dibawa oleh orang-orang dari luar daerah Alor, yakni seorang Jawa, Makasar, Bugis, dan Maluku atau Ternate (R Rynders 1937, hal.11).
Berdasarkan cerita penduduk ternyata sangat berfariasi pendapat mengenai kedatangan islam. Di Alor Kecil yang berperanan menyebarkan Islam adalah seorang Minangkabau dan saudagar dari Jawa bernama Saku Bala Ouli (M. Magam 1972, hal. 89). Sedangkan di Alor Besar agama Islam datang Melalui Alor Kecil, kemudian datang pula orang Ternate yang bernama Ilyas Gogo dan Karim Yunus. Demikian juga di Barnusa atau Pantar orang Ternate yang bernama Yau Gogo, Kina Gogo, Sulaiman Gogo, Ilyas Gogo, Karim Yunus, dan Abdullah merintis pengislaman (Ibid, hal. 34).
Di daerah Lamakera Solor pada tahun 1598 agama Islam telah berkembang (Mark Tennen 1957, hal. XVIII). Ternyata berdasarkan sejarah Goa pada tahun 1926 daerah Flores Barat, Alor dan Tahun 1640 daerah Timor telah di claim sebagai wilayahnya (A. R. D. Patunru 1969, hal. 115).  Ternyata hal tersebut didukung pendapat lain. Pada mula sekitar tahun 1600, daerah Manggarai telah membayar upeti kepada Sultan Bima. Orang Makasar sering bertempur dengan Bima dalam rangka mengontrol daerah Manggarai dan daerah Nusa Tenggara Lainya. Dimana pengaruh kekuasaan Makasar berakhir setelah perjanjian Bungaya tahun 1669 (C. L. Gordon Jr. 1973, hal. 5,6).[12]
BAB 3. PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.
Dalam penjabaran sejarah Timor Leste pada masa Prasejarah memang cukup begitu sulit, hal tersebut dikarenakan memang terbataslah sumber ataupun penemuan dari peningalan-peninggalan arkheologis. Sehingga kesulitan selalu ditemuai dalam pembahasan hal ini. Tetapi bukan berarti tidak ada penemuan di daerah Timor Leste, ada beberapa penemuan dari Industri-industri dalam rentang ribuan tahun serta beberapa cerita mengenai manusia pertama penghuni Timor Leste, cukup memberikan suatu uraian penjelasan mengenai kehidupan prasejarah Timor Leste.
Dalam masa sejarah yaitu pada tahun 1-1500 M. Timor Leste mengalami suatu perkembangan yang signifikan, yang tadinya hanya suku-suku telah menjadi suatu perkumpulan masyarakat yang jelas atau dalam bentuk kerajaan. Namun ada sumber yang mengatakan bahwa daerah Timor dikuasai oleh Kerajaan Bima saat Bima melakukan ekspansi kekuasaan. Dan dalam Kitab Negarakertagama mengungkapkan kekuasaan Majapahit telah sampai di beberapa daerah salah satunya adalah Nusa Tenggara, yang berarti di dalamnya juga Timor Leste menjadi daerah kekuasaan dari Majapahit. Kemungkinan dari rentetan uraian tersebut menyatakan bahwa hubungan antara Majapahit dengan Timor Leste berada di bawah naungan Kerajaan Bima yang menguasai Timor.
Saat memasuki zaman baru Timor Leste telah mengalami suatu perubahan juga, selain pengaruh agama Hindu yang menyebar sebelumnya, agama-agama lain juga menancapkan pengaruhnya di daerah Nusa Tenggara Timur Seperti agama Islam dan disusul agama-agama lain yang dibawa oleh misionaris Barat.
Penyiaran Agama Islam di Timor Leste diawali dari Pulau Sumbawa sekitar tahun 1540-1550. Dibawa oleh mubalig dan pedagang dari Demak, mengingat pada masa itu Demak merupakan pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara, menggantikan kekuasaan Malaka yang dikuasai oleh Portugis sejak tahun 1511. [13]
3.2  Saran
Suatu perjalanan sejarah, merupakan suatu kisah berharga yang membangun kehidupan sekarang dan yang akan datang. Dalam mengkaji suatu perjalanan sejarah bukan hal yang mustahil akan selalu menemukan dinamika perjalanan kehidupan yang pasang surut.
Dari suatu keadaan yang dinamis tersebut, membuat alam pikiran manusia semakin sadar bagaimana seharusnya yang dilakukan dengan keadaan yang serupa. Sehingga perbaikan akan dicapai dan kesempurnaan hidup akan dirasakan. Sehingga seperti apapun sejarah yang dimiliki, itulah kebenaran kehidupan yang berguna untuk perbaikan masa depan.




DAFTAR PUSTAKA
Forestier, Hubert. 2007. Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu – Prasejarah Song Keplek Gunung Sewu, Jawa Timur. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. jakarta: Djambata.
Ismail, M Hilir. 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara. Mataram: Lengge.
............ 1984. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Budaya Daerah.

  




[3]Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. jakarta: Djambata. 205-224.
[4] Forestier, Hubert. 2007. Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu – Prasejarah Song Keplek Gunung Sewu, Jawa Timur. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hlm. 61-62.
[5] Ibid. hlm. 62
[6] Forestier, Hubert. 2007. Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu – Prasejarah Song Keplek Gunung Sewu, Jawa Timur. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hlm. 72.
[7] ............ 1984. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Budaya Daerah. Hlm. 5-8.
[8] ............ 1984. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Budaya Daerah. Hlm. 19-29.
[9] Ismail, M Hilir. 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara. Mataram: Lengge. Hlm. 44-45.
[10] Ibid. hlm. 47-48.
[11] Ibid. hlm. 48.
[12] ............ 1984. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Budaya Daerah. 36-37.
[13] Ismail, M Hilir. 2004. Peran Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah Nusantara. Mataram: Lengge. hlm. 47-48.

3 komentar:

  1. ..............KISAH NYATA..............
    Assalamu Alaikum Saya Ibu Siti Dari Kota Makassar Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Kanjeng Taat Pribadi di nmr 085325576777 Kyai Dari Probolinggo,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.


    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!


    ((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))


    Pesugihan Instant 10 MILYAR
    Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

    Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
    Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
    dll

    Syarat :

    Usia Minimal 21 Tahun
    Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
    Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
    Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
    Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

    Proses :

    Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
    Harus siap mental lahir dan batin
    Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
    Pada malam hari tidak boleh tidur

    Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

    Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
    Ayam cemani : 2jt
    Minyak Songolangit : 2jt
    bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

    Prosedur Daftar Ritual ini :

    Kirim Foto anda
    Kirim Data sesuai KTP

    Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

    Kirim ke nomor ini : 085325576777
    SMS Anda akan Kami balas secepatnya

    Maaf Program ini TERBATAS hanya untuk 25 Orang saja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI
      PERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA
      KARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKA
      YG DIBERIKAN 4D ( 0403)BENAR2 TEMBUS 100ALHAMBUHLILLAH
      DPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN
      ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN
      ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI atau KILK DI SIINI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONO
      JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA
      HUBUNGI LANSUNG AKI. DI NOMOR INI [[[ 085 203 333 887 ]]] SAYA
      SUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA DISI.INI SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA. BELI RUMAH πŸ†—πŸ†—πŸ†—πŸ•πŸ•πŸ•πŸ•πŸ•πŸ’°ARTIKEL INI SANGAT MEMBANTU GAN..
      SILAHKAN MAMPIR



      DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI
      PERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA
      KARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKA
      YG DIBERIKAN 4D ( 8939 )BENAR2 TEMBUS 100ALHAMBUHLILLAH
      DPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN
      ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN
      ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI di SIINI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONO
      JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA
      HUBUNGI LANSUNG AKI. DI NOMOR INI [[[ 085 203 333 887 ]]] SAYA
      SUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA DisiniII SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA. BELI RUMAH πŸ†—πŸ†—πŸ†—πŸ•πŸ•πŸ•πŸ•πŸ•πŸ’°ARTIKEL INI SANGAT MEMBANTU GAN..
      SILAHKAN MAMPIR


      Hapus
  2. Artikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang 4 Masa Penjajahan Negara Asing di Indonesia, Lengkap dengan Masa Penjajahan Bangsa Portugis, Spanyol, Belanda dan Jepang, semoga dpt saling melengkapi

    24 Masa Penjajahan Negara Asing di Indonesia (Lengkap Sejarahnya)

    BalasHapus

Unordered List

Sample Text

Sample text

Total Tayangan Halaman

Social Icons

Blogger templates

Feature (Side)

Blogger news

Pages

AD (728x90)

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Pengikut

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget