BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arsip
adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena
mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
ditemukan kembali.[1]
Arsip
merupakan suatu benda yang dapat dikatakan sangat penting bagi perusahaan atau
suatu instansi, terutama arsip yang memeiliki bobot kepentingan dan
nilai-nilainya yang tinggi bagi perusahaan. Dalam kronologi perusahaan atau
instansi tentu saja bukanlah suatu perjalanan yang singkat atau diperuntukkan
jangka pendek, melainkan untuk kronologi yang terus menerus dan berkelanjutan.
Dengan
demikian tentu saja aktivitas yang dilakukan setiap periodenya akan melahirkan
arsip-arsip dari perusahaan atau instansi tersebut, Dan akan semakin bertambah
jumlahnya sesuai dengan perkembangan waktu dan mobilitas serta kegiatan suatu
instansi atau perusahaan.
Dengan
segala alasan kepentingan mengenai arsip tersebut memunculkan suatu rasa
kekhawatiran dalam penyimpananya, baik dalam keamanan terhadap pihak asing
maupun keamanan arsip itu sendiri dari kerusakan. Dalam analisis permasalahan
ini lebih menekankan pada kekhawatiran kerusakan fisik arsip pada
penyimpananya, Karena mengingat bahwa arsip yang sudah menjadi arsip statis
merupakan suatu arsip yang otentik dan satu-satunya, sehingga apabila telah
terjadi kerusakan permanen dari arsip itu sendiri akan menimbulkan beberapa
buntut masalah dibelakanganya.
Permasalahan
arsip yang dapat merusak fisik arsip bukanlah hanya ada satu penyebab saja,
melainkan ada beberapa penyebab, namun dalam pemabahsan kali ini lebih
menekankan kepada permasalahan kerusakan arsip yang ditimbulkan oleh “jamur”
yang notabene sesuai dengan fakta permasalahan yang ada di Depo Arsip Daerah
yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Oleh
karena itu perlu adanya suatu kajian mendalam akan hal ini, supaya dalam suatu
permasalahan ini tidak menjadi suatu permasalahan yang berlarut-larut dan
segera mendapkan suatu solusi yang efektif menyelesaikan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam studi kasus permasalahan arsip ini adalah
1) Apa
yang dimaksud dengan arsip?
2) Apa
yang dimaksud dengan jamur?
3) Apa
permasalahan arsip yang ditimbulkan dari jamur?
4) Mengapa
jamur menjadi salah satu penyebab dari permasalahan kearsipan?
5) Apa
solusi dan tindakan yang dapat diberikan untuk permasalahan ini?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
dari pembuatan studi kasus ini adalah
1) Mengetahui
dan memahami akan pengertian arsip;
2) Mengetahui
dan memahami akan pengertian jamur (jamur kertas);
3) Mengetahui
dan memahami akan permasalahan arsip yang ditimbulkan oleh jamur;
4) Mengetahui
dan memahami alasan jamur dapat menjadi salah satu penyebab permasalahan
kearsipan;
5) Mengetahui
dan memahami solusi dan tindakan yang dapat diberikan untuk permasalahan tersebut.
Manfaat
dari pembuatan studi kasus ini adalah
1) Dapat
mengetahui lebih jauh akan pengertian arsip;
2) Dapat
mengetahui lebih jauh akan pengertian jamur (khususnya jamur kertas);
3) Dapat
mengetahui lebih jauh akan permasalahan arsip yang ditimbulkan oleh jamu;
4) Dapat
mengetahui lebih jauh akan alasan jamur sebagai salah satu penyebab
permasalahan kearsipan;
5) Dapat
mengetahui lebih jauh solusi dan tindakan yang dapat diberikan untuk mengatasi
permasalahan yang ditimbulkan oleh jamur pada arsip.
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsip
Secara
etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang
artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang
menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan
terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri.
Menurut
Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The Liang Gie Arsip adalah kumpulan
warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena mempunyai nilai sesuatu
kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Jadi
sebagai intinya arsip adalah himpunan lembaranlembaran tulisan. Catatan
tertulis yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga) syarat yaitu disimpan
secara berencana dan teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat ditemukan
kembali secara tepat.[2]
·
Arsip Menurut Para Ahli
1)
Menurut Undang – undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan – ketentuan
Pokok kearsipan Bab I pasal 1, arsip adalah : Naskah – naskah yang dibuat
dan diterima oleh lembaga Negara dan badan – badan pemerintah dalam bentuk
corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Pemerintah. Naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh
badan – badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
2)
Menurut The Liang Gie (200:20) yaitu arsip
sebagai kumpulan warkat-warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena
mempunyai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan
kembali.
3)
Menurut T. R. Schellenberg (The Liang Gie,
1979, 217) "The term „archives‟ may now be defined as follow :
"Those records of any public or private institution which adjudged worthy
of permanent preservation for reference and research purpose and which have
been deposited or have been selected for deposit in on archival
institution" (istilah
"arsip" dapatlah kini dirumuskan sebagai berikut:
"warkat-warkat" dari suatu badan pemerintah atau swasta yang
diputuskan sebagai dokumen berharga untuk diawetkan secara tetap, guna
keperluan mencari keterangan dan penelitian dan disimpan atau telah dipilih
untuk disimpan pada suatu badan kearsipan).
4)
Menurut Drs. Ig. Wursanto (1989 : 12) kearsipan adalah proses kegiatan
pengurusan atau pengaturan arsip dengan mempergunakan suatu sistem tertentu
sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat apabila
sewaktu-waktu diperlukan.
5)
Menurut Maulana (1974:18) memberikan rumusan bahwa kearsipan adalah suatu
metode atau cara yang direncanakan dan dipergunakan untuk menyimpan,
pemeliharaan arsip bagi individu maupun umum dengan memakai indeks yang sudah
ditentukan, biasanya untuk keperluan filling ini dipergunakan lemari, laci cabinet
dari bahan baja tahan karat atau dari kayu yang terkunci, jauh dari bahaya yang
tidak diinginkan.
6)
Dari segi bahasa Secara etimologi
istilah arsip berasal dari bahasa Yunani "Arche" yang berarti
"Permulaan", menjadi "Ta archia" selanjutnya menjadi
"Archeon" yang berarti "Gedung Pemerintahan", dan kemudian
dalam bahasa latinnya berbunyi "Archifium".
7)
Menurut 3 penulis : Mulyono, Muhsin, dan Marimin (1985:3)
memberikan pengertian tentang kearsipan yaitu tata cara pengurusan penyimpanan
warkat menurut aturan dan procedure yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok
yang meliputi : penyimpanan, penempatan, dan penemuan kembali.
8)
Menurut Wursanto (1991:13) "Arsip adalah kumpulan warkat yang
disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap
kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali".[3]
·
Jenis-Jenis Arsip
1. Ditinjau dari kepentingannya
- arsip tidak penting adalah arsip yang kegunaannya habis setelah dibaca. contohnya seperti : surat undangan, memo
- arsip biasa adalah arsip yang menmpunyai nilai kegunaan biasa untuk jangka waktu biasa. contohnya : surat-surat niaga.
- arsip penting adalah arsip yang mempunyai nilai kegunaan besar untuk suatu organisasi dalam jangka waktu yang cukup lama. contohnya : surat penjanjian kerjasama
- arsip sangat penting adalah arsip yang mempunyai nilai guna sangat penting bagi suatu organisasi oleh karena itu arsip ini harus disimpan secara terus menerus atau abadi oleh organisasi tersebut. contohnya : surat tanah, surat kepemilikan bangunan dll
- arsip rahasia adalah arsip yang hanya boleh diketahui oleh orang yang berkepntingan dengan surat tersebut. contohnya : laporan keuangan, strategi pemasaran
2. Ditinjau dari fisiknya atau
bentuk wujudnya
- arsip berbentuk lembaran adalah wujud arsip yang berupan tulisan/tertulis. contohnya : surat, memo, akta dll
- arsip visual adalah wujud arsip yang dilihat dapat berupa gambar, lukisan, ukiran, peta dll
3. Ditinjau dari masalahnya atau
isinya
- financial record adalah arsip yang berisi catatan yang berhubungan kegiatan/ masalah keuangan. contoh : kwitansi, cek, giro, faktur dll
- personal record adalah arsip yang berisi tentang data-data kepeawaian. contohnya : riwyata hidup, surat lamaran pekerjaa, absen pegawai dll
- inventory record adalah arsip yang berisi tentang data-data keadaan barang dagangan. contoh : surat yang memuat tentang jumlah barang, kondisi barang, lokasi/tempat barang trsbt.
- production record adalah arsip yang berisi catatan mengenai keadaan produksi. contohnya laporan produksi
- sales record adalah arsip yang berisi catatan-catatn informasi mengenai penjualan . contoh : surat pesanan, list harga dll
4. Ditinjau dari pemiliknya
- berasal dari Lembaga pemerintahan
- berasal dari instansi pemerintah/swasta
5. Ditinjau dari fungsinya
- arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan pada umumnya. arsip dinamis dibagi menjadi tiga yaitu : arsip aktif, semi inaktif dan inaktif.
- arsip statis adalah arsip yang tidak lagi dipergunakan secara terus-menerus oleh organisasi namun dipergunakan untuk kepentingan masayarakat umum/negara karena bernilai kebangsaan dan hanya dipergunkan sebagai refrensi saja[4]
2.2 Pengertia Jamur
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler
dan multiseluler.
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk
anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan
cara generatif. Jamur menyerap
zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya
untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat
yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin,
dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup
jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis,
selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza,
yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur
berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di
air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota,
dan Deuteromycota.[5]
2.3 Permasalahan Arsip yang
Ditimbulkan oleh Jamur
Dalam
pengelolaanya, arsip memang begitu rentan untuk terjadi suatu kerusakan, hal
tersebut dapat dikarenakan oleh berbagai sebab. Dalam observasi arsip di Badan
Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, yang menjadi suatu permasalahan yang menonjol
adalah permasalahan yang dipicu dengan
keberadaan jamur.
Jamur
begitu menjadi peran permasalahan dikarenakan sesuai dengan survei, arsip yang
ada di Badan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi adalah semuanya berbentuk materi
kertas. Jadi jamur yang dapat tumbuh begitu saja menjadi suatu ancaman bagi
keselamatan arsip.
Karena,
apabila dilihat dari sudut pandang bangunan penyimpanan arsip memang sangat
memadahi, namun suatu keadaan lingkungan dapat berpengaruh untuk munculnya
jamur. Dari jamur itu sendiri dapat menimbulkan beberapa permasalahan di dalam
kearsipan. Permasalahan tersebut antara lain:
·
Rusaknya arsip karena di tumbuhi jamur
Rusaknya
arsip yang ditumbuhi jamur ini adalah suatu topik yang utama, karena dari hal
demikian akan berakibat langsung pada kerusakan fisisk arsip, yang pada
dasarnya itulah materi utama adanya badan kearsipan itu sendiri. Sehingga
apabila sampi suatu permasalahan dapat merusak atau mengancam keselamatan arsip,
berarti itulah masalah utamanya.
·
Jamur (terutama dari jamur kertas)
mengancam kesehatan para petugas kearsipan
Selain
secara langsung jamur merusak fisik dari suatu arsip yang menjadi pokok
pekerjaan badan kearsipan, selain itu jamur juga menjadi suatu permasalahan
bagi para pekerja atau petugas kerasipan. Sehingga orang yang bekerja dalam
kearsipan haruslah dalam keadaan sehat dan dengan perlengkapan standart untuk
seorang pekerja kearsipan. Karena apabila prosedural kerja tidak dilaksanakan
dengan baik, akan berimbas langsung bagi para petugas kearsipan itu sendiri.
Meski tidak dengan cepat efek dari jamur itu, namun secara pasti akan
menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan. Terutama pada kesehatan organ
pernapasan. Maka dari itu selain permasalahan arsip yang rusak karena jamur,
jamur juga memiliki dampak lain kepada kesehatan bagi para petugas kearsipan
dan ini juga harus menjadi suatu perhatian.
2.4 Alasan Jamur Menjadi Salah Satu
Pemicu Permasalahan Kearsipan
Dalam
pembahasan mengenai faktor perusak arsip yang pada umumnya adalah kertas,
terdapat beberapa penyebab. Yaitu faktor fisika, biota, dan faktor kimia. Dalam
penjelasan mengenai faktor biota ssalah satunya terdapat jamur.
Jamur
bisa merusak kertas dan arsip dan dapat membiak dalam beberapa waktu yang lama
akibat kotoran debu dan tingkat kelembapan yang tinggi 80% ke atas atau dengan
temperatur di atas 210C. Jamur juga memproduksi bahan organik,
seperti asam oksalat, asam format dan asam sitrat yang menyebabkan kertas
menjadi asam. [6]
Oleh
karena itu, jamur menjadi suatu ancaman yang cukup menghawatirkan dalam
pengelolaan arsip. Karena dengan sedikit kesalahan saja seperti; kelembapan
ruangan, pengaturan suhu yang harus terus setabil di batas jamur tidak dapat
hidup, dan lain sebagainya. Serta sangat
dibutuhkan perhatian yang cukup besar juga, Dikarenakan penyebab tumbuhnya jamur oleh bakteri yang sukar dilihat
secara kasat mata, oleh karena itu perlu perhatian khusus untuk arsip yang
menggunakan bahan kertas. Timbulnya jamur bisa menyebabkan pembusukan pada
selulosa (sejenis tanaman) dan bahan kertas. Gejala awal terjadinya pembusukan
pada kertas dapat dilihat pada warna kuning dikertas berikutnya berubah menjadi
kecoklatan dan akhirnya kertas berwarna hitam. Hebatnya lagi jamur bisa merusak
pelekat (lem) dan dapat pula melekatkan kertas satu dengan lainnya.
Jamur dapat tumbuh disebabkan oleh kondisi
lingkungan, yang lembab, temperatur, serta pencahayaan yang minim. Faktor yang
lebih dominan dalam tumbuh dan berkembangnya jamur adalah kelembaban dan
temperatur. Untuk faktor lain yang menyebabkan tumbuhnya jamur bisa disebabkan
oleh kondisi ruangan yang kurang terang (redup) dan juga kelembaban suhu
ruangan di atas 0%.
Tumbuhnya jamur ditandai dengan bintik bintik
hitam atau coklat pada kertas, dan itu bisa dilihat pada kertas-kertas yang
telah berumur cukup lama. Bintik bintik hitam itu sebagai dari akibat dari
terjadinya reaksi kimia yang terkandung pada kertas bercampur dengan asam
organik yang dikandung oleh jamur.[7]
Selain jamur
yang merusak langsung fisik arsip dari kertas, permasalahan lain yang
ditimbulkan oleh jamur (terutama jamur kertas) adalah permasalahan kesehatan
para pengelola arsip yang menangani arsip secara langsung atau berkontak dengan
arsip setiap harinya.
Hal tersebut
dikarenakan jamur dapat mengganggu kesehatan para pengelola arsip terutama pada
kesehatan saluran pernapasan. Fakta penyakit yang dapat ditimbulkan jamur pada
saluran pernapasan adalah penyakit infeksi paru-paru.
Infeksi Paru-paru
atau disebut juga Pneumonia
merupakan peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun
jamur. Pada orang dewasa penyebab terbanyak adalah karena bakteri, seperti
bakteri Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Legionella, Hemophilus
influenzae.
Sedangkan
virus, umumnya adalah virus influenza, chicken-pox (cacar air). Ada pula
organisme mirip jamur yakni Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak
dan dewasa muda) dan jamur tertentu.
Penyebab
yang paling umum dari infeksi paru-paru adalah bakteri Streptococcus
pneumoniae. Pada bentuk dari infeksi paru-paru ini, biasanya timbulnya
menggigil, demam yang tiba-tiba dan produksi dari sputum yang berwarna karat.
Infeksi menyebar ke dalam darah pada 20%-30% dari kasus-kasus, dan jika ini
terjadi, 20%-30% dari pasien-pasien ini meninggal.[8]
Dari
pernyataan tersebut sudah jelas kiranya bahwa infeksi paru-paru dapat
disebabkan oleh jamur, meskipun tidak hanya jamur melainkan masih banyak yang
dapat menjadi penyebab. Tetapi setidaknya sudah menunjukkan betapa hal tersebut
perlu menjadi suatu perhatian.
2.5 Solusi dan Tindakan yang Dapat
Diberikan
Sesuai
dengan observasi dan wawancara dari petugas kearsipan di Badan Kearsipan
Kabupaten Banyuwangi, dalam penanganan kasus ini sudah dilakukan beberapa upaya,
namun masih dalam proses pengembangan sehingga belum begitu maksimal seperti
yang diharapkan.
Solusi
dan tindakan yang sudah diusahakan antara lain:
1. Meletakkan
arsip yang sudak diolah pada suatu tempat tertentu yang aman, seperti: lemari
besi, kotak kardus arsip, dll. Sehingga apabila terjadi perbedaan keadaan yang
begitu ekstrim ;tidak akan sdangat berpengaruh dengan keadaan arsip yang sudah
di masukkan kedalam tempatnya tersebut.
2. Selanjutnya,
setelah arsip masing-masing di masukkan kedalam lemari besi ataupun dimasukkan
kedalam kotak kardus khusus yang simpan secara tertutup, didalam dari masing
tempat tersebut telah di letakkan anti bakteri seperti Kapur Barus secra berkala secara terus menerus.
3. Lalu
untuk menjaga agar lebih aman dari jamur yaitu diberikan suatu tindakan Foging atau pengasapan dengan didalamnya
diisikan suatu materi pembasmi jamur, sehingga usaha tersebut disebut Fungigasi. Yang tepatnya adalah
pemasmian jamur dengan cara dilepaskan gas yang mengandung bahan pemasmi jamur.
Tambahan
solusi atau tindakan yang dapat digunakan untuk usaha perbaikan, yaitu:
1. Dan
yang tidak kalah penting dari berbagai tindakan tersebut adalah, dengan selalu menjaga
keadaan tempat penyimpanan arsip. Terutama dijaga dalam kesetabilan suhu yang
menyelingkupinya, dalam data yang diperoleh dari wawancara kepada petugas Badan
Kearsipan Kabupaten Bnyuwangi, suhu dalam ruangan penyimpanan arsip harus pada
minimal 19-21 derajat Celcius dan maksimal 25 derajat Celcius.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Arsip
adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena
mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
ditemukan kembali.[9]
Dalam
pengelolaanya, arsip memang begitu rentan untuk terjadi suatu kerusakan, hal
tersebut dapat dikarenakan oleh berbagai sebab. Dalam observasi arsip di Badan
Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, yang menjadi suatu permasalahan yang menonjol
adalah permasalahan yang dipicu dengan
keberadaan jamur.
Dari
jamur itu sendiri dapat menimbulkan beberapa permasalahan di dalam kearsipan.
Permasalahan tersebut antara lain:
·
Rusaknya arsip karena di tumbuhi jamur.
·
Jamur (terutama dari jamur kertas)
mengancam kesehatan para petugas kearsipan.
Jamur
bisa merusak kertas dan arsip dan dapat membiak dalam beberapa waktu yang lama
akibat kotoran debu dan tingkat kelembapan yang tinggi 80% ke atas atau dengan
temperatur di atas 210C. Jamur juga memproduksi bahan organik, seperti
asam oksalat, asam format dan asam sitrat yang menyebabkan kertas menjadi
asam. [10]
Dalam
penanganan permaslahan ini, sudah berbagai upaya dilakukan seperti; penempatan
arsip secara praktis supaya mudah dalam pengendalian jamur, penjagaan suhu
ruangan, tindakan pembasmian jamur dengan bahan kimia, dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Dalam
pengelolaan suatu barang memanglah tidak semata-mata selalu mudah, begitu juga
dengan pengelolaan arsip yang pada dasarnya dengan survei yang dilakukan di
Badan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi semua arsip dalam bentuk cetakan kertas.
Dengan
dasar tersebut, akan banyak sekali ancaman yang dapat ditimbulkan karena
mengelola barang yang dengan bahan kertas tentu saja dalam jangka waktu yang
lumayan lama. Dan juga akan banyak permasalahan yang muncul karena
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan arsip, salah satunya adalah
jamur.
Namun
segala permasalahan pasti memiliki suatu solusi yang dapat dijadikan sebagai
jalan keluar. Maka dari itu untuk menangani arsip bukanlah hal yang mudah,
namun apabila dikerjakan dengan baik dan benar bukan tidak pasti bahwa nantinya
akan membuahkan suatu keadaan arsip yang kondusif dan sesuai dengan apa yang
diinginkan.
DAFTAR RUJUKAN
Rahmayanti, Ulfa. 2013. Pengertian Arsip dan Kearsipan. https://ulfarayi.wordpress.com/2013/10/12/pengertian-arsip-dan-kearsipan.
[25 Oktober 2014].
Club,
Realfootball. 2013. Pengertian Arsip
Menurut Para Ahli. http://sentier78.blogspot.com/2013/08/pengertian-arsip-menurut-para-ahli.html.
[25 Oktober 2014].
Kamila, Zahra. 2013. Faktor Penyebab
Rusaknya dan Musnahnya arsip. http:// simple life FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DAN MUSNAHNYA
ARSIP.htm. [29 November 2014].
Manshur. 2013. Kerusakan Arsip dari
Bahan Kertas. http://Kerusakan Arsip dari bahan Kertas _ mashur59.htm. [29
November 2014]
.......... 2012. Waspadai Infeksi
Paru-Paru. http://Waspadai Infeksi Paru-paru _.htm. [29 November 2014].
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur. [30 November
2014].
Lampiran
1
·
Foto-foto Dokumentasi Survei
1. Foto
Kator Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Banyuwangi
2. Foto
proses pengolahan arsip
3. Arsip
yang sudah selesai diproses, dimasukkan dalam kardus dan di tempatkan di rak
arsip
4. Rak
peenyimpanan arsip
5. Arsip
yang belum dikelola, yang menimbulkan permasalahan besar pada arsip terutama
masalah jamur yang dapat merusak arsip
6. Arsip
yang sudah terjangkit jamur kertas, terlihat dengan warnanya yang kuning
kecoklatan dan terlihat rapuh
7. Arsip
yang terjangkit jamur apabila dibuka dan dilihat dari dalam
[1]
Rahmayanti, Ulfa. 2013. Pengertian Arsip dan Kearsipan. https://ulfarayi.wordpress.com/2013/10/12/pengertian-arsip-dan-kearsipan.
[25 Oktober 2014].
[2]
Rahmayanti, Ulfa. 2013. Pengertian
Arsip dan Kearsipan. https://ulfarayi.wordpress.com/2013/10/12/pengertian-arsip-dan-kearsipan.
[25 Oktober 2014].
[3]
Club, Realfootball. 2013. Pengertian Arsip Menurut Para Ahli. http://sentier78.blogspot.com/2013/08/pengertian-arsip-menurut-para-ahli.html.
[25 Oktober 2014].
[4] Rahmayanti, Ulfa. 2013. Pengertian Arsip dan Kearsipan. https://ulfarayi.wordpress.com/2013/10/12/pengertian-arsip-dan-kearsipan.
[25 Oktober 2014].
[6] Kamila, Zahra. 2013. Faktor Penyebab Rusaknya dan Musnahnya arsip.
http:// simple life FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN DAN MUSNAHNYA ARSIP.htm. [29 November 2014].
[7]
Manshur. 2013. Kerusakan Arsip dari Bahan Kertas. http://Kerusakan
Arsip dari bahan Kertas _ mashur59.htm. [29 November 2014]
[8] .......... 2012. Waspadai Infeksi Paru-Paru. http://Waspadai
Infeksi Paru-paru _.htm. [29 November 2014].
[9] Rahmayanti, Ulfa. 2013. Pengertian Arsip dan Kearsipan. https://ulfarayi.wordpress.com/2013/10/12/pengertian-arsip-dan-kearsipan.
[25 Oktober 2014].
[10] Kamila, Zahra. 2013. Faktor Penyebab Rusaknya dan Musnahnya arsip.
http:// simple life FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN DAN MUSNAHNYA ARSIP.htm. [29 November 2014].
0 komentar:
Posting Komentar