BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amerika
Latin, merupakan sebutan bagi negara-negara yang ada di Benua Amerika dengan
pertumbuhan budaya latin dalam kehidupannya. Negara amerika latin meliputi
Colombia, Mexico, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Kostarika, Panama,
Venezuella, Brazil, Ekuador, Peru, Bolivia, Argentina, dan beberapa negara
lainya, yang dalam posisi geografisnya berada di selatan kawasan Amerika
Serikat. Selain itu, dikatakan sebagai Amerika Latin dikarenakan dengan hidup
di benua Amerika, tetapi dalam kehidupanya berkembang kebudayaan latin dari
Eropa. Oleh beberapa sebab itulah disebut sebagai amerika latin.
Dalam
panggung sejarah Benua Amerika, Amerika Latin memiliki hubungan yang begitu
erat kaitannya dengan Amerika Serikat. Dari penelusuran sejarahnya,
penggambaran hubungan dua sebutan bagian wilayah benua amerika yang dibagi
secara kebudayaan yang berkembang ini, sudah ada sejak penemuanya hingga
masa-masa perkembanganya. Mengingat bahwa orang-orang imigran yang mendiami
seluruh daerah Benua Amerika meski memiliki budaya yang berbeda, namun pada
dasarnya mereka sama-sama berasal dari daratan Benua Eropa. Hanya saja asal
spesifiknya yang memiliki perbedaaan. Selebihnya adalah hubungan antara negara
imperialis yaitu Amerika Serikat yang ingin melakukan ekspansi ke daerah selatan
yaitu di Amerika Latin serta beberapa perlakuan Amerika Serikat terhadap
Amerika Latin lainya yang memang tidak menggambarkan suatu keselarasan. Namun pada uraian kali ini kelanjutan hubungan
keduanya lebih kepada suatu hubungan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu suatu
hubungan yang diantara pihak pelaku mengharapkan tujuan masing-masing dengan
melakukan suatu tidakan bersama atau yang biasa disebut dengan kerjasama.
Usaha
pembahasan hubungan Amerika Serikat dan Amerika Latin dalam makalah ini,
dimaksudkan pada penguraian hubungan keduanya dalam menjalin suatu kerjasama. Sehubungan
dengan hal tersebut pembahasan bukan hanya uraian permukaan saja yang
menggambarkan interaksi keduanya, namun juga lebih dari itu, yaitu secara
mendalam akan maksud dan aspek-aspek yang ada pada hubungan diantaranya.
Banyak
hal yang sangat menarik dan perlu dikaji secara mendalam pada materi ini. Oleh
karena diperlukan suatu penguraian secara mendalam yang mampu membawa pada suatu
kejelasan dan kebenaran sejarah yang terbentuk diantara hubungan kedua daerah
wilayah yang seperti diuraikan sebelumnya.
1.1
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1) Apa
yang melatar belakangi terjadinya suatu kerjasama diantara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin?
2) Bagaimana
awal mula terjadinya suatu hubungan antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin
yang mengarah pada suatu kerjasama?
3) Bagaimana
proses dan wujud dari hubungan kerjasama yang dibangun antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin?
4) Bagaimana
dampak dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Amerika Latin untuk
kedua belah pihak?
1.2
Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1)
Mengetahui dan
memahami latar belakang terbentuknya kerjasama Amerika Serikat
dengan Amerika Latin;
2)
Mengetahui dan
memahami sejarah awal mula terbentuknya suatu hubungan kerjasama antara Amerika
Serikat dengan Amerika Latin;
3)
Mengetahui dan
memahami proses serta wujud dari kerjasama Amerika Serikat dengan
Amerika Latin
4)
Mengetahui dan
memahami dampak dari hubungan kerjasama Amerika Serikat dengan
Amerika Latin
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1)
Memahami secara
mendalam akan hal yang melatar belakngi dan awal mula terbentuknya suatu
kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin;
2)
Memahami secara mendalam akan proses,
wujud, dan dampak dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika
Latin.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang
Munculnya Kerjasama Antara Amerika Serikat dan Amerika Latin
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kerjasama diartikan dari kata kerja yang
berarti kegiatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan/diperbuat,
dengan penggabungan kata sama yang dimaksud adalah bersama, menjadikan arti
kerjasama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau lebih
dari satu pihak/individu.[1]
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi
yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri
tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain. Kerja sama
dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan memiliki
kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna mencapai
kepentingan mereka tersebut.
Adapun
bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a. bargaining
yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antarindividu
maupun antar kelompok. Dalam arti yang lebih luas, bargaining adalah nilai
awar. Bargaining dilakukan agar proses kerja sama dapat memberi keuntungan
secara adil bagi kedua belah pihak;
b. Kooptasi
yaitu proses penerimaan unsu-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas organisasi yang
bersngkutan;
c. koalisi
yaitu gabungan atau kombinasi dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama
dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh dalam kehidupan nyata yaitu
dua atau lebih partai politik berkoalisi untuk mengajukan seorang calon kepala
daerah;
d. Joint
Venture, yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang/ perusahaan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan/ proyek.
Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.[2]
Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.[2]
Setelah
memahami akan pengertian kerjasama, hal tersebut kemudian terimplementasikan
terhadap pembahasan akan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin.
Sebelum menyebut bagaimana kerjasama tersebut, akan diuraikan beberapa hal yang
menjadi latar belakang terbentuknya suatu kerjasama.
Dalam
usaha menguraikan latar belakang munculnya kerjasama antara Amerika Serikat dan
Amerika Latin, pembahasan ini menggunakan perspektif dari masing-masing pihak
yang melakukan kerjasama yaitu Amerika Serikat dan Amerika Latin. Karena
sesungguhnya, kedua belah pihak yang melakukan kerjasama ini mempunyai misi
tujuan masing-masing, sehingga harus ditelusuri dari secara terpisah antara
keduanya.
2.1.1
Latar Belakang Kerjasama dalam Sudut Pandang Amerika Serikat
Yang
melatar belakangi Amerika Serikat ingin membuat suatu kerjasama dengan Amerika
Latin antara lain:
1) Setelah negara-negara Amerika Latin berhasil menjadi
negara-negara yang merdeka dan berdaulat, Amerika Serikat mulai menaruh minat
besar dalam urusan negara-negara Amerika Latin;
2) Pengaruh
Doktrin Monroe membuat inisiatif Amerika Serikat sebagai negara pelindung
Amerika atas kolonial Eropa. Mengingat persamaan nasib yang sebelumnya merupakan
bekas jajahan Eropa yang berusaha menolak kolonisasi dan intervensi Eropa,
sehingga harus diadakan suatu kesepakatan bersama untuk kerjasama. Dengan
Amerika Serikat yang menganggap dirinya sebagai negara yang kuat dengan bukti
rentetan peristiwa sebelumnya yang mengantarkan Amerika sampai seperti saat
itu, serta untuk memperlancar kepentingan Amerika Serikat selanjutnya, Amerika
Serikat mengajukan dirinya sebagai pelindung Amerika Latin;
3) Amerika Serikat tidak senang melihat usaha French Canal Company untuk menggali
terusan Panama, sehingga berusaha membangkrutkan usaha kompeni tersebut dalam
tanah 1889[3],
dengan
jalan membentuk suatu kerjasama dengan Amerika Latin;
4) Suara anti-imperialisme dari koalisi Demokrat Utara
dan kaum Republik yang reformis di Amerika Serikat tetap kencang dan konstan[4],
untuk menolak Amerika Serikat melakukan suatu imperialisme. Sehingga sistem
imperialisme yang ambivalen menjadikan Amerika Serikat tidak hanya berpikir
untuk dirinya sendiri melainkan juga bagi kebaikan negara sebagai objek
imperialismenya;
5) Sesudah tahun 1889 Amerika Serikat dengan cepatnya
timbul sebagai negara industri besar, yang memerlukan pasaran-pasaran baru
untuk hasil industrinya dan membutuhkan sumber-sumber baru untuk memperoleh
bahan-bahan mentah dan daerah-daerah baru didudukinya;
6) Selanjutnya,
merupakan suatu usaha perbaikan citra Amerika Serikat terhadap Amerika Latin
yang selama ini menorehkan kesan yang buruk, diperbaiki dengan sikap yang baik
dari Amerika Serikat dengan membentuk suatu kerjasama yang akan menguntungkan
kedua belah pihak.
2.1.2 Latar Belakang
Kerjasama dalam Sudut Pandang Amerika Latin
Yang
melatar belakangi Amerika Latin ingin membuat suatu kerjasama dengan Amerika
Serikat antara lain:
1) Berhubungan
dengan Monroe Doktrin, hal tersebut juga menjadi suatu inspirasi bagi Amerika
Latin. Yaitu sebagai dasar penolakan suatu kolonisasi dan intervensi Eropa
kembali di Amerika Latin yang dulunya pernah menjadi tanah jajahanya. Dalam hal
ini Amerika Latin sadar akan kemampuanya, mengenai seberapa tangguhkah ia
apabila melawan kekuatan Eropa sudah pasti belum cukup untuk hal itu. Sehingga,
meskipun dengan ragam kecurigaan dan rasa ketidak sukaan terhadap Amerika
Serikat, Amerika Latin mencoba mengambil jalan yang terbaik. Yaitu menerima
Amerika Serikat sebagai negara pelindung mengingat kemampuanya yang sangat
mumpuni untuk melawan Eropa saat itu;
2) Ingin
membentuk suatu kelompok negara-negara di Amerika yang bekerjasama saling
menunjang atau mendukung perkembangan masing-masing negara dalam segala
aspeknya;
3) Mengembangkan
mobilitas negara di Amerika Latin supaya menemukan suatu kebaikan, terutama
dalam bidang perekonomian dan beberapa bidang lainya;
4) Mengharapkan
adanya suatu kenaikan level kemampuan negara di Amerika Latin contohnya dalam
hal teknologi, yang saat itu Amerika begitu jauh didedepan dari Amerika Latin.
2.2 Awal Mula Hubungan
Antara Amerika Serikat dan Amerika Latin yang Mengarah pada Suatu Kerjasama
Dalam
menguraikan awal mula munculnya suatu konsepsi kerjasama antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin, dapat ditelusuri dari beberapa peristiwa-peristiwa yang
terjadi sebelumnya. Yang nantinya dari peristiwa-peristiwa tersebut,
lama-kelamaan menjadi suatu keterlanjutan hubungan antar keduanya yang
menghasilkan suatu kerjasama.
2.2.1
Doktrin Moroe dan Amerika Latin
a. Doktrin
Monroe (Monroe’s Doctrine)
Dari semua Presiden Amerika Serikat dari 1789 ke tahun
1960-an, James Monroe sendiri merasa terhormat dengan memiliki lampiran namanya
ke kancah nasional lewat dogma suci yakni “Doktrin Monroe”. bukanya Washington,
Jefferson, Jackson, Lincoln, ataupun Ajaran Wilson, dan begitu pula Truman dan
Eisenhower Doktrin 1947 dan 1957 gagal untuk menangkap imajinasi atau kasih
sayang dari Rakyat Amerika. Doktrin Monroe, oleh karena itu, berdiri sendiri. Selama
seratus tahun terakhir, telah ada Amerika mengakui keraguan tentang hal ini.
Telah dipanggil oleh isolasi di satu sisi dan internasionalis di satu sisi dan
internasionalis di sisi lain. Pada laga yang terkenal lebih partisipasi Amerika
di liga bangsa-bangsa, lawan mengecam partisipasi seperti bertentangan dengan
Doktrin Monroe, sementara Woodrow Wilson memuji Liga sebagai menyediakan "Doktrin Monroe
bagi dunia". Tidak ada pihak berani untuk menolak Ajaran atau ke
pertanyaan relevansinya dengan keputusan kebijakan Amerika abad setelah ucapan
nya.
Tampaknya aman untuk mengatakan bahwa Doktrin Monroe
berutang popularitas lama terus untuk menyatakan bahwa itu adalah resmi pertama
dan pernyataan publik dari keyakinan-keyakinan Amerika yang mendalam, bahwa
Atlantik dan Samudra Pasifik membagi dunia secara efektif ke bagian belahan,
bahwa bangsa-bangsa di dunia yang baru harus mampu melindungi diri dari
pertengkaran, gangguan, dan ambisi menjajah kekuasaan Dunia Tua. Dari keyakinan
ini berasal baik kebijakan netralitas Amerika Serikat dan Doktrin Monroe.
Sejauh keyakinan dimaksud menghindari Amerika dari Pertengkaran Eropa, itu
dieja netralitas. Sejauh itu berarti bentuk pengeluaran Amerika dari campur
tangan politik dan aktivitas kolonial eropa, itu dituangkan dalam pesan
Presiden Monroe untuk kongres 2 Desember 1823.
Suatu "Doktrin" diuraikan oleh Monroe pada
kesempatan itu tidaklah suatu penemuan
spontan. Dalam perumusan salah satu fitur penting yaitu prinsip non-kolonisasi,
Sekertaris Negeri John Quincy Adams telah memainkan peran yang lebih penting
daripada presiden. Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Washington telah
menyatakan dalam Alamat Perpisahan nya (1789): "Eropa memiliki seperangkat
kepentingan utama, yang bagi kita tidak memilikinya atau hubungan yang sangat
terpencil". Thomas Jefferson, Menulis di 1813 dari gerakan kemerdekaan di
Amerika Koloni Spanyol, Diamati:
But in whatever goverment they end, they will be
American goverments, no longer to be involved in the never-ceasing broils of
Europe. The European nations contitute a separate division of the globe; their
localities make them a part of a distict system; they have a set of interest of
their own in which it is our business never to engage ourselves. America has a
hemisphere to itself. It must have its separate system of interest; which much
not be sub-ordinated to those oe Europe...... (Tapi dalam pemerintahan apa pun mereka berakhir, mereka akan
menjadi pemerintahan Amerika,
tidak lagi terlibat dalam situasi yang panas yang tidak pernah berhenti di Eropa.
Negara-negara Eropa merupakan divisi yang
terpisah dari dunia; lokalitas mereka membuat
mereka menjadi bagian dari sistem
distrik; mereka memiliki satu set
kepentingan mereka sendiri di mana kami tidak
pernah melibatkan diri. Amerika
memiliki belahan untuk dirinya
sendiri. Ini harus memiliki
sistem terpisah pada
rasa ketertarikan; yang mana harus tidak menjadi
bawahan Eropa ......)
Ide
Presiden Monroe yang
mirip dengan Washington dan Jefferson. Ia
dibawa ke negara mereka seperti yang dia lakukan dengan situasi tertentu yang dihadapi
dia di tahun 1823. Mungkin itu akan menjadi yang terbaik untuk melihat pertama hanya
apa yang dia katakan dalam pesan dirayakan, dan kemudian melihat keadaan yang disebut
sebagai pernyataannya.
·
Perkataan
Monroe
Setelah menjelaskan
negosiasi baru dengan
Rusia mengenai klaim dia untuk wilayah di
pantai Pasifik Utara presiden Amerika
mengatakan:
..........in the disscussions to which this interest
has given rise...... the occasion has been judged proper for asserting, as a
principle in which the rights and interest of the United States are involved,
that the American continents, by the free and independent condition which they
have assumed and maintain, are henceforth not to be considered as subjects for
future colonization by any European powers..... (.......... dalam diskusi yang menarik ini telah menimbulkan
...... kesempatan telah dinilai tepat untuk menegaskan, sebagai prinsip di mana
hak-hak dan kepentingan Amerika Serikat yang terlibat, bahwa benua Amerika,
dengan kondisi yang bebas dan merdeka yang mereka telah diasumsikan dan
dipelihara, yang selanjutnya tidak dianggap sebagai subyek untuk kolonisasi
masa depan oleh kekuatan Eropa .....)
Pernyataan ini mewujudkan apa yang
umumnya disebut prinsip "non-kolonisasi". Kemudian dalam pesannya,
setelah menyinggung penindasan baru-baru ini gerakan liberal di Spanyol dan
Italia, Monroe menyatakan apa yang telah dilakukan sejak disebut prinsip
"non-interference" (ketidak campur tanganan).
·
Asal
mula dari Non-Kolonisasi
Prinsip non-kolonisasi adalah buah pemikiran
dari John Quincy Adams, Sekretaris Negara Monroe. Adams memiliki ketidaksukaan
yang kuat untuk kehadiran pendirian kolonial eropa di lingkungan Amerika
Serikat. Dia tidak menyukai eksklusivitas komersial dengan yang menjajah
kekuatan masih dikelilingi dependensi mereka, ia tidak mempercayai tetangga
monarki, dan ia menginginkan dalam kata-kata otoritas baru-baru ini, untuk
"menjaga Amerika Utara terbuka sebagai melestarikan untuk republik amerika
serikat untuk memperluas lebih di waktu luang ". Jadi non-kolonisasi
adalah "prinsip yang berhubungan dengan teritorial".
·
Asal
Mula dari Non-Interferensi (ketidak campur tanganan)
Prinsip mendasar kedua Ajaran-oposisi
mengumumkan dari Amerika Serikat untuk gangguan Eropa dengan negara-negara
independen dari Dunia Baru. Yang dimaksud pada hal ini adalah, bahwa
negara-negara yang telah meraih kemerdekaanya dan kebebasanya di Amerika Latin
ataupun Amerika pada umumnya tidak menginginkan adanya suatu interfensi atau
campur tangan dari pihak Eropa yang selama ini telah menciptakan suatu
keresahan atas tindakan penjajahanya. Dari suatu pesan “doktrin Monroe” salah
satu penjabaranya adalah suatu kesepakatan untuk negara-negara di Amerika
mencegah atau menahan adanya suatu campur tangan asing terutama Eropa.[5]
b.
Amerika
Latin terhadap Doktrin Monroe
Selama
beberapa dekade awal di abad ke-19, di Amerika Tengah dan Selatan terjadi
revolusi. Bayangan tentang kebebasan menggerakkan orang Amerika Latin sejak
koloni-koloni Inggris memperoleh kemerdekaan mereka. Penaklukan Spanyol oleh
Napoleon di tahun 1808 memberi tanda bagi orang-orang Amerika Latin untuk
bangkit melawan. Pada tahun 1822, dipimpin oleh Simon Bolivar, Francisco
Miranda, Jose de San Martin, dan Miguel Hidalgo, semuanya orang Amerika
keturunan Spanyol – dari Argentina dan Cile di selatan, sampai Meksiko dan
California di bagian utara – berhasil mendapat kemerdekaan dari negara induk
mereka.
Rakyat
Amerika sangat menaruh perhatian terhadap peristiwa yang tampak seperti suatu
pengulangan pengalaman mereka sendiri dalam melepaskan diri dari genggaman
Eropa. Gerakan kemerdekaan Amerika Latin menguatkan kepercayaan mereka kepada
pemerintahan sendiri. Pada tahun 1822 Presiden James Monroe, di bawah tekanan
negara-negara baru Amerika Latin – termasuk bekas daerah jajahan Portugis,
Brasil – dan segera mereka melakukan pertukaran duta besar. Pengakuan ini
memperkuat status mereka sebagai negara yang sungguh-sungguh merdeka,
sepenuhnya terpisah dari bekas penguasa Eropa.
Tepat
pada saat itu, Rusia, Prusia, dan Austria mebentuk suatu asosiasi yang disebut
Persekutuan Suci (Holly Alliance) untuk melindungi diri mereka dari revolusi.
Dengan cara ikut campur tangan di negara-negara yang gerakan rakyatnya
mengancam monarki, Persekutuan ini – yang kemudian diikuti Prancis – berharap
dapat mencegah menyebarnya revolusi ke negara-negara taklukan mereka. Kebijakan
ini merupakan antitesis dari prinsip penentuan nasib sendiri yang dianut
Amerika.
Selama
Persekutuan Suci tersebut membatasi kegiatannya di Dunia Lama, hal ini tidak
menimbulkan kegelisahan di Amerika. Tapi ketika mereka mengumumkan niat untuk
mengembalikan bekas daerah jajahan Spanyol kepada pemiliknya yang lama, orang
Amerika menjadi sangat khawatir. Inggris sendiri punya alasan untuk mencegah
Spanyol memulihkan kekaisarannya karena perdagangan dengan Amerika Latin sangat
vital bagi kepentingan dagang Inggris. London menginginkan Monroe untuk bertindak
secara sepihak: “Lebih terus terang dan juga bermatabat, untuk menyuarakan
prinsip-prinsip kita secara tegas kepada Rusia dan Prancis, daripada menjadi
kapal kecil di belakang barisan kapal perang Inggris.” Pada bulan Desember
1823, setelah mengetahui bahwa angkatan laut Inggris akan membela Amerika Latin
dari Persekutuan Suci dan Prancis, Presiden Monroe menggunakan kesempatan
pidato tahunannya ke Kongres untuk menyatakan apa yang dikenal sebagai Doktrin
Monroe – penolakan untuk mentolerir perluasan lebih lanjut dominasi Eropa di
Amerika:
Tanah
Amerika....mulai sekarang tidak boleh lagi dijadikan ajang kolonisasi oleh
negara-negara Eropa.
Kita
harus menganggap setiap usaha mereka untuk memperluas sistem politik di bagian
mana pun di benua ini sebagai bahaya bagi kedamaian dan keselamatan kita.
Terhadap setiap koloni atau tanah jajahan penguasa
Eropa yang ada, kita tidak akan ikut campur. Tetapi terhadap pemerintahan yang
telah menyatakan kemerdekaan mereka dan mempertahankannya, serta yang kemerdekaannya
kita...akui, langkah negara Eropa mana pun yang bertujuan menindas atau yang
mengatur nasib mereka dengan cara yang lain, tidak bisa kita lihat dengan cara
lain kecuali sebagai pernyataan permusuhan terhadap Amerika.
Doktrin
Monroe menyatakan semangat solidaritas dengan republik Amerika Latin yang baru
merdeka. Bangsa-bangsa ini pada gilirannya menghormati ikatan politik mereka
denga Amerika Serikat dengan melandaskan konstitusi baru mereka dalam banyak
hal, pada model Amerika Utara.[6]
2.2.2
Imperialisme
Amerika Yang Ambivalen
Beberapa
dekade terakhir di abad ke-19 adalah masa perluasan imperial bagi Amerika
Serikat. Saat itu Amerika selain menyebar pengaruh, juga melakukan pendudukan
untuk beberapa waktu di wilayah Samudera Atlantik dan Pasifik, serta masuk ke
Amerika Tengah. Namun, Amerika Serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang
Eropa pesaingnya karena sejarah perjuangannya sendiri melawan kerajaan-kerajaan
Eropa dan perkembangan demokrasinya yang unik.
Sumber
perluasan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 sangat bervariasi. Secara
internasional, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat
kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk menguasai Afrika dan bersaing
untuk menyebar pengaruh dan menguasai perdagangan Asia. Hal yang sama juga
dilakukan lawan baru mereka, Jepang. Banyak orang Amerika, termasuk tokoh-tokoh
berpengaruh seperti Theodore Rooselvet, Henry Cabot Lodge, dan Elihu Root,
merasa bahwa untuk menjaga kepentingannya, Amerika harus memperluas pengaruh
ekonominya. Pandangan ini juga diikuti oleh lobi angkatan laut yang kuat, yang
meminta penambahan armada dan pangkalan luar negeri karena dianggap penting
untuk keamanan ekonomi dan politik negara itu. Secara lebih umum, doktrin
“takdir nyata” yang pertama-tama digunakan untuk membenarkan perluasan Amerika
di belahan Amerika Utara, kini dihidupkan kembali untuk menyatakan Amerika
Serikat punya hak dan kewajiban untuk memperluas pengaruh dan peradabannya di
Belahan Bumi Barat, Karibia, dan juga Pasifik.
Pada
saat yang sama, suara anti-imperialisme dari koalisi Demokrat Utara dan kaum
Republik yang reformis tetap kencang dan konstan. Alhasil, perluasan imperial
Amerika menjadi sepotong-sepotong dan ambivalen, dan pemerintah koloni lebih
sering berkonsentrasi pada isu perdagangan dan ekonomi ketimbang politik.
2.2.3 Kemenagan Amerika Serikat Melawan Spanyol
Menjadikan Amerika Serikat Suatu Kekuatan Baru Dunia
Perang
Amerika-Spanyol, yang terjadi pada tahun 1898, menjadi titik balik sejarah
Amerika. Dalam beberapa tahun setelah perang usai, Amerika menjalankan kendali
atau sangat berpengaruh di kepulauan Laut Karibia, Pasifik Tengah, dan dekat
dengan benua Asia.
Perang
Amerika-Spanyol, yang terjadi pada tahun 1898, menjadi titik balik sejarah
Amerika. Dalam beberapa tahun setelah perang usai, Amerika menjalankan kendali
atau sangat berpengaruh di kepulauan Laut Karibia, Pasifik Tengah, dan dekat
dengan benua Asia.
Mulai
tahun 1890-an, hanya Kuba dan Puerto Rico yang merupakan sisa masa lalu
kekaisaran Spanyol yang sangat luas di Dunia Baru, sedangkan Kepulauan Filipina
adalah pusat kekuatan Spanyol di Pasifik. Perang pecah karena tiga hal utama:
permusuhan rakyat terhadap pemerintahan kerajaan Spanyol; simpati Amerika
terhadap kaum yang menginginkan kemerdekaan; dan semangat baru kepercayaan
nasional terhadap Amerika yang sebagian dipacu oleh “jingoisme” atau perasaan
nasionalisme yang berlebihan dan pers yang sensasional.
Tahun
1895, kemarahan Kuba yang terus membesar terhadap tirani negara induk meledak
menjadi perang kemerdekaan. Amerika menyikapi pemberontakan ini dengan sangat
prihatin. Banyak warga Amerika yang bersimpati ke rakyat Kuba, tapi presiden
Cleveland bersikap netral. Tapi tiga tahun kemudian, selama pemerintahan
McKinley, kapal perang Amerika Maine dihancurkan
saat membuah sauh di pelabuhan Havana tanpa alasan yang jelas. Lebih dari 250
orang terbunuh, dan kemarahan luar biasa, yang makin dikobarkan oleh
pemberitaan media yang sensasional, melanda seluruh negeri. Sekalipun untuk
beberapa saat MCKinley berusaha untuk menjaga perdamaian, setelah beberapa
bulan ia meyakini penundaan ternyata tak ada gunanya, dan ia pun
merekomendasikan intervensi militer.
Perang
dengan Spanyol berjalan cepat dan menentukan. Selama empat bulan peperangan,
Amerika tak satu kali pun mengalami kemunduran berarti. Seminggu setelah
deklarasi perang, komodor George Dewey, waktu itu sedang ada di Hongkong,
mengirim skuadron yang terdiri dai 6 kapal perang Filipina. Ia diperintahkan
untuk mencegah armada Spanyol yang berbasis disana beroperasi ke perairan
Amerika. Ia menyergap seluruh armada Spanyol yang berlabuh dan menghancurkan
mereka tanpa kehilangan seorang prajurit Amerika pun.
Sementara
itu di Kuba, pasukan tentara mendarat dekat Santiago, di mana setelah
memenangkan serangkaian pertempuran singkat, mereka menembaki pelabuhan. Empat
kapal penjelajah lapis baja Spanyol lari dari Teluk Santiago dan beberapa jam
kemudian mereka sudah menjadi bangkai.
Dari
Boston sampai San Fransisco sirene berbunyi dan bendera dikibarkan ketika kabar
datang bahwa Santiago telah dikuasai. Koran-koran mengirim koresponden ke Kuba
dan Filipina, mereka mengumandangkan kehadiran pahlawan nasional baru. Yang
paling menonjol adalah George Dewey di Manila dan Theodore Roosevelt, yang
mundur dari jabatan asisten menteri angkatan laut untuk memimpin “Rough Rider”,
resimen sukarela yang ia rekrut untuk tugas di Kuba. Spanyol segera minta
damai, dan dalam perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 10 Desember 1898,
mereka menyerahkan Kuba ke tangan Amerika sambil menunggu negeri itu
memerdekakan diri. Selain itu, Spanyol menyerahkan Puerto Rico dan Guam sebagai
pengganti kerugian perang, dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20 juta.
Mempunyai
wilayah di luar negeri bagi Amerika adalah pengalaman yang baru. Langkah
selanjutnay, wilayah-wilayah baru tersebut dianjurkan mempunyai pemerintahan
demokrasi sendiri, sebuah sistem politik yang sama sekali masih asing buat
mereka.
Meskipun
demikian, Amerika menjalankan peran kolonial yang sama dengan penguasa lainnya
ketika mereka harus melawan gerakan kemerdekaan bersenjata di Filipina pada
dekade pertama pendudukan di sana. Filipina mendapatkan hak untuk memilih kedua
badan perwakilan rakyatnya pada tahun 1916, dan pada tahun 1936 Persemakmuran
Filipina yang otonom berdiri. Pada tahun 1946, setelah Perang Dunia II,
kepulauan itu benar-benar merdeka.
Namun
keterlibatan Amerika di daerah Pasifik tidak terbatas di Filipina. Peperangan
Amerika-Spanyol juga merupakan awal hubungan baru dengan Kepulauan Hawaii.
Kontak awal dengan Hawaii sebagian besar adalah lewat misi keagamaan dan
perdagangan biasa. Baru setelah tahun 1865, Amerika mulai mengembangkan
sumber-sumber daya disana, terutama perkebunan nanas dan tebu. Ketika
pemerintahan kerajaan mengumumkan penghentian pengaruh luar negeri pada tahun
1893, para pelaku bisnis Amerika berganung dengan orang-orang Hawaii yang
berpengaruh untuk membangun sebuah pemerintahan baru, yang kemudian minta
dianeksasi ke Amerika
Protes
luas di Amerika yang menentang penggunaan tentara Amerika dan gagasan penguasa
kolonia memaksa Presiden Grover Cleveland dan kongres menolak aneksasi pada
awalnya. Tapi, terdorong oleh nasionalisme yang muncul karena perang
Amerika-Spanyol, Kongres memutuskan dengan suara mayoritas untuk mencaplok
kepulauan tersebut pada bulan juli 1898. Langkah ini membuat mereka mendapatkan
pangkalan angkatan laut yang penting di Pearl Harbour. Pada tahun 1959 Hawaii
menjadi negara bagian ke-50 Amerika Serikat.
Kuba
memperoleh kemerdekaan simbolik saat tentara Amerika angkat kaki pada tahun
1902. Tapi Amerika tetap mempunyai hak melakukan intervensi untuk menjaga
tertib sipil. Amerika melakukannya selama tiga kali sebelum melepas penuh,
pengaruh ekonomi dan politik Amerika tetap kuat sampai tahun 1959, ketika Fidel
Castro menggulingkan pemerintahan yang berkuasa, dan membentuk rezim Marxis
yang sangat erat hubungannya dengan Uni Soviet.
Puerto
Rico, pulau yang terletak di sebelah timur Kuba bernasib sama dengan Kuba dan
Filipina. Pada tahun 1917, Kongres Amerika memberi warga Puerto Rico hak untuk
memilih wakil rakyat mereka. Tapi undang-undang yang sama itu menghasilkan
nasib yang berbeda bagi pulau itu, karena menyatakan Puerto Rico secara resmi
adalah wilayah Amerika, dan lebih penting lagi, rakyatnya menjadi warga
Amerika. Pada tahun 1950, Kongres memberi Puerto Rico kebebasan penuh untuk
menentukan masa depannya. Dalam referendum pada tahun 1952, warga menolak
Puerto Rico menjadi negara bagian ataupun mendapatkan kemerdekaan penuh,
sebagai gantinya mereka memilih status negara persemakmuran. Banyak orang
Puerto Rico asli yang sudah menetap di daratan Amerika Serikat dimana mereka
mendapat akses bebas serta mendapat hak politik dan sipil seperti warga negara
Amerika lainnya.
2.2.4 Usaha Pengembangan Kepentingan Amerika Serikat
yang Berujung pada Suatu Kerjasama (Terusan Panama)
Perang
dengan Spanyol menghidupkan kembali minat Amerika membangun terusan yang
membelah tanah genting Panama, untuk menyatukan dua samudera besar. Manfaat
terusan tersebut untuk perdagangan laut sudah lama diketahui oleh bangsa-bangsa
besar yang menguasai perdagangan; bahkan Perancis sudah mulai menggali pada
akhir abad ke-19, tapi kemudian berhenti karena pekerjaan tersebut begitu
sulit. Karena sekarang Amerika adalah kekuatan nyata di Laut Karibia dan Samudera
Pasifik, negara ini melihat pentingnya terusan secara militer saat dibutuhkan
perpindahan kapal perang yang lebih cepat dari satu samudera ke samudera
lainnya.
Pada
pergantian abad, apa yang kini dikenal sebagai Panama adalah provinsi utara
negara Kolombia. Saat dewan legislatif Kolombia di tahun 1903 menolak untuk
mengesahkan naskah perjanjian yang meberi Amerika hak untuk membangun dan
mengelola kanal, sekumpulan orang-orang Panama yang tidak sabar, didukung
Marinir Amerika Serikat, memberontak dan mendeklarasikan kemerdekaan Panama
dari Kolombia. Negara pecahan ini segera diakui oleh Presiden Theodore
Roosevelt. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani November tahun itu,
Panama memberi Amerika hak sewa abadi untuk tanah sepanjang 16 km antara Atlantik
dan Pasifik, dan sebagai imbalannya Panama akan menerima $10 juta dan biaya
tahunan sebesar $250.000. Kolombia kemudian mendapatkan $25 juta sebagai
kompensasi. (Berdasarkan negosiasi perjanjian Terusan Panama kedua negara ini
75 tahun kemudian, Terusan ini akan diserahkan kembali ke tangan Panama pada
tahun 2000.)
Selesainya
pembangunan Terusan yang diarahkan oleh Kolonel George W. Goethals di tahun
1914 merupakan keberhasilan besar di bidang teknik, sementara penanggulangan
malaria dan demam kuning di hutan tropis adalah prestasi luar biasa dalam ilmu
pengobatan.
Di
tempat lain di Amerika Latin, Amerika mengambil pola intervensi yang tidak
teratur. Antara tahun 1900-1920, misalnya, Amerika melakukan intervensi ke enam
negara di Belahan Bumi Barat, mendirikan protektorat di Haiti dan Republik
Dominika, dan secara berkala menempatkan Marinir Amerika Serikat di Nikaragua.
Tahun 1867 Amerika mendesak Prancis untuk memindahkan pasukannya yang mendukung
Kaisar Maximillian di Meksiko. Namun 50 tahun kemudian, sebagai bagian dari
serangan gangguan untuk mempengaruhi revolusi Meksiko, Amerika mengirim tentara
sebanyak 11.000 prajurit ke bagian utara negara itu sebuah kesia-siaan karena
selalu gagal menangkap pemberontak dan pelanggar hukum yang licin Francisco “Pancho”
Villa.
Pada
saat yang sama, Amerika juga berperan penting dalam pembentukan dasar
kelembagaan untuk kerja sama di antara bangsa-bangsa Amerika. Di tahun 1889,
Menteri Luar Negeri James G. Blaine mengusulkan agar 21 negara merdeka yang ada
di Belahan Bumi Barat bergabung ke dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk
mencari kesepakatan damai bila ada perselisihan dan menjalin hubungan ekonomi
yang lebih erat. Yang lahir dari Konferensi Pan-Amerika pertama pada tahun 1890
adalah badan permanen yang pada tahun-tahun awal pembentukannya dikenal sebagai
Serikat Pan Amerika (Pan American Union) dan sekarang dikenal dengan nama
Organisasi Negara-Negara Amerika (Organization of American States).
Selanjutnya,
pemerintahan-pemerintahan berikutnya yang dipimpin Herbert Hoover dan Franklin
D. Roosevelt menolak menggunakan hak intervensi Amerika di Amerika Latin.
Secara khusus, sekalipun Kebijakan Tentangga yang Baik (Good Neighbor Policy)
dari Roosevelt di tahun 1930-an tidak mengakhiri ketegangan antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin, kebijakan ini mampu meredakan dendam akibat intervensi
dan aksi sepihak Amerika.[7]
Amerika mengubah cara
nya memperbaiki Negara Amerika Latin pada tahun 1933. Pada saat itu Presiden
Franklin Delano Roosevelt mengumumkan bahwa Amerika Serikat tidak lagi
menggunakan kekuatan untuk mencampuri urusan negara tetangga di Belahan Barat.
Di masa depan Amerika Serikat akan menjadi hanya "tetangga yang
baik". Semua negara bebas dari belahan bumi barat, termasuk Kanada,
bekerja sama hari ini untuk "Belahan pertahanan", dan untuk membela
dunia bebas.[8]
2.3 Proses dan wujud
dari hubungan kerjasama yang dibangun antara Amerika Serikat dengan Amerika
Latin
Kerjasama
yang dibangun Amerika Serikat dan Amerika latin yang dimaksud dalam pembahasan
ini, merupakan kerjasama yang benar-benar menjadi suatu kerjasama yang menemui
kebaikan diantaranya. Bukanya suatu kelanjutan konflik-konflik yang terjadi
pada masa-masa sebelumnya. Karena mengingat hubungan antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin yang sebelumnya merupakan hubungan permusuhan seperti;
upaya ekspansi Amerika Serikat setelah memahmi dan mengukuhkan dirinya sebagai
suatu kekuatan baru dunia, yang langkahnya adalah menguasai daerah lain di luar
Amerika Serikat yang beberapa diantaranya pada daerah Amerika Latin. Selain itu
upaya lain yang dilakukan Amerika Serikat adalah dengan melakukan Intervensi
terhadap beberapa negara di Amerika Latin, hal tersebut terjadi dengan awalan
suatu doktrin yang disebut sebagai doktrin Monroe. Dari doktrin yang mengatas
namakan suatu perlindungan keseluruhan Amerika dari upaya ekspansi orang-orang
eropa.
Dari
beberapa kejadian tersebut, telah menguraikan beberapa catatan buruk yang
dilakukan oleh Amerika terhadap Amerika Latin. Namun dalam perjalanan masa
selanjutnya, terjadi suatu upaya perbaikan dari Amerika Serikat dengan jalan
diadakanya hubungan-hubungan kerjasama yang akan diuraikan sebagai berikut.
2.3.1
Pan
Amerika
Pan-Amerikanisme
adalah gerakan persatuan yang bertujuan
untuk menciptakan, mendorong dan
mengatur hubungan, asosiasi dan
kerja sama di antara negara bagian
Amerika untuk kepentingan negara-negara itu sendiri melalui diplomasi, politik,
ekonomi, dan sosial berarti.[9] Gerakan
ini adalah gagasan Simon Bolivar pada permukaan abad XIX.[10]
·
Sejarah Pan Amerika
Pada
beberapa tahun lampau, beberapa pemimpin negara (Amerika Serikat dan negara
sekitarnya) pada New World (Dunia
Baru) memutuskan seharusnya dimungkinkan pada bangsa-bangsa di belahan bumi
barat (Western Hemisphere) untuk hidup
bersama dalam damia yang berkelanjutan dan suatu persahabatan. Sehingga pada
1890, beberapa republik di belahan bumi barat membentuk suatu persatuan/liga (league) dengan nama Persatuan Pan
Amerika dan pusat perkumpulan ini terletak di jantung kota Washington, D. C.[11]
Setelah kemerdekaan Amerika Serikat pada abad ke-18,
perjuangan kemerdekaan setelah 1810 oleh negara-negara Amerika Latin
membangkitkan rasa persatuan, terutama di Amerika Selatan yang mana, di bawah
Simón Bolívar di utara dan José de San Martín di selatan, ada usaha kooperasi.
Francisco Morazán sebentar memimpin Republik Federal Amerika Tengah.[12]
Pada awal tahun 1818 ia menulis kepada presiden
Argentina "Whan the favorrable
circumstances afford us more frequent communications, we shell has ten to set
foot the American covenant, By forming one polical body of all our replubics,
we shall present America too the world with and aspect of majesty and greatness
unparalleled among the nations." (Bila keadaan kita memungkinkan kita
untuk lebih sering berhubungan satu sama lain, kita akan segera membentuk suatu
persekutuan. Dengan membentuk suatu badan politik, kita akan mewakili dunia
dimata dunia dengan suatu keaggungan dan kebesaran yang tiada bandingnya
diantara bangsa-bangsa).[13]
Amerika
Selatan awal Pan-Americanisme juga terinspirasi oleh Perang Revolusi Amerika,
di mana masyarakat ditekan dan dijajah berjuang bersatu dan merdeka. Di Amerika
Serikat, Henry Clay dan Thomas Jefferson ditetapkan prinsip-prinsip
Pan-Amerikanisme di awal abad ke-19, dan segera sesudahnya Amerika Serikat
menyatakan melalui Doktrin Monroe kebijakan baru berkaitan dengan campur tangan
oleh negara-negara Eropa dalam urusan Amerika.
Pada abad ke-19, nasionalisme militer Amerika Latin datang
ke kedepan garis negara. Venezuela dan Ekuador mengundurkan diri (1830) dari
Gran Colombia; Federasi Amerika Tengah runtuh (1838); Argentina dan Brasil
berjuang terus atas Uruguay, dan kemudian ketiganya digabungkan dalam Perang
Paraguay (1865-1870) untuk mengalahkan Paraguay; dan dalam Perang Pasifik
(1879-1883), Chili mengalahkan Peru dan Bolivia.
Namun,
selama periode yang sama Pan-Amerikanisme ada dalam bentuk serangkaian
Konferensi[14] Untuk
mewujudkan gagasan kerjasama tersebut. Simon Bolivar mengundang Kongres Amerika
pertama di Panama City, 1826. Kongres Amerika yang pertama ini dihadiri oleh:
Peru, Mexico, Amerika Tengah, Ecudor, Colombia dan Venezulla. Kongres
(parlemen) Amerika Serikat terlalu lama berdebat tentang dikirim tidaknya
dilegasi USA ke Panama City untuk menghadiri
Kongres Amerika pertama itu setelah Kongres menyetujui untuk mengirim
delegasi USA, Kongres Amerika pertama telah selesai.
Kongres Amerika pertama, yang berlangsung selama
satu bulan itu menyetujui antara lain:
- Negara-negara Amerika harus saling membantu, bila salah satu negara Amerika diserang oleh kekuatan-kekuatan Eropa;
- Semua perselisihan di antara negara-negara anggota harus diselesaikan dengan jalan arbitrage;
- Perdagangan budak dihapuskan;
- Kedaulatan tiap publik Amerika harus dihormati.[15]
Untuk selanjutnya kongres diadakan dibeberpa negara yaitu;
Lima (1847), Santiago (1856), dan Lima (1864). Tujuan utama dari pertemuan
mereka adalah untuk menyediakan pertahanan umum.
Amerika Serikat pada akhirnya percaya akan gagasan
Simon Bolivar. Atas undangan James G. Blaine. Sekretaris Negara (Menteri Luar
Negeri) Amerika Serikat. 18 Republik Amerika Latin mengirim delegasinya ke
Konperensi pertama Pan Americanisme di Washington, 1889-1890. Konperensi yang
pertama ini menyetejui terbentuknya suatu organisasi Persatuan Pan Amerika atau
Pan American yang anggotanya terdiri atas 21 republik yang ada di benua Amerika
yang tidak termasuk merupakan Republik Dominika, dengan Washington sebagai
markas besarnya.
Tujuan dari pada Pan American Union ini ialah:
- Mengembangkan perdagangan;
- Saling bersahabat;
- Saling pengertian;
- Memelihara perdamaian antara rakyat Amerika.[16]
·
Evolusi Pan-Amerikanisme
Dalam
hal ini muncul beberapa pertanyaan, bagaimana Persatuan Pan Amerika melayani
negara-negara di Amerika. Banyak hal yang menjadi tanggung jawab dari Pan
Amerika, harus melayani satu-persatu kebutuhan atau kepentingan dari
masing-masing anggota. Selain itu selalu menyediakan suatu informasi publik
seperti dalam bentuk majalah ataupun yang lain dalam berbagai bahasa yang digunakan
oleh anggota Pan Amerika (bahasa Inggris, Spanyol, Portugis). Dalam paparan
informasi tersebut sangatlah berguna sebagai literatur, seni, bisnis,
kesehatan, ilmu pengetahuan, pertanian, dan pendidikan untuk para negara
anggota Pan Amerika. Yang menjadikan orang-orang di belahan bumi barat menjadi
semakin mengenal satu sama lain. Selain itu, cara yang digunakan untuk melayani
para anggota Pan Amerika adalah mengadakan pertemuan-pertemuan, membentuk
peraturan-peraturan, dan yang tidak kalah penting memecahkan setiap masalah
bersama secara bersama-sama.
Yang
menjadi anggota dari Persatuan Pan Amerika ini adalah dua puluh satu negara di
benua Amerika mulai dari Amerika Utara, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, dan
tiga republik pulau.[17]
Liberalisasi dimaksudkan hubungan komersial tidak terjadi,
tetapi kolaborasi diperpanjang untuk serangkaian urusan, seperti kesehatan
(Pan-American Health Organization), geografi dan sejarah (Pan-American
Institute of Geografi dan Sejarah), perlindungan anak dan hak-hak anak
(Internasional Institut Amerika untuk Perlindungan Anak), hak-hak wanita
(Inter-Amerika Komisi Perempuan), kebijakan adat (Inter-Amerika indigenist
Institute), pertanian (Inter-American Institute of Agricultural Sciences)
pertahanan benua kolektif (Inter- Amerika Perjanjian Kehadiran Reciprocal),
bantuan ekonomi (Inter-American Development Bank), hak asasi manusia
(Inter-American Court of Human Rights), karya infrastruktur (Pan-American
Highway) dan penjaga perdamaian (Angkatan Perdamaian Inter-Amerika).
Negara-negara Amerika juga mengadopsi serangkaian aturan
diplomatik dan politik, yang tidak selalu dihormati atau terpenuhi, yang
mengatur hubungan antara negara-negara, seperti berikut ini: arbitrase
sengketa, resolusi damai dari konflik, non-intervensi militer, kesetaraan di
antara anggota yang negara masing-masing organisme dan hubungan timbal balik
mereka, keputusan dengan cara resolusi yang disetujui oleh mayoritas, pengakuan
suaka diplomatik, Swasta Hukum Internasional Kode (Bustamante Code), sistem
antar-Amerika HAM (Deklarasi Amerika tentang Hak dan Kewajiban Manusia; Komisi
Inter-Amerika tentang Hak Asasi Manusia, bersama dengan protokol dan konvensi
asosiasi, dan Demokrat Piagam Inter-Amerika dari Organisasi Negara-negara
Amerika).
·
Kongres dan Konferensi Pan Amerika
Untuk mengetahui lebih lanjut akan aktivitas Pan
American Union ini akan diberikan dibawah ini konperensi-konperensi lanjut
daripada konperensi yang pertama disebut diatas.
- Konperensi pertama, 1889-1890 di Washington;
- Konperensi kedua, 1901-1902 di Mexico City;
- Konperensi ketiga, 1906 Rio de Juniero (Brazilia);
- Konperensi keempat, 1910 di Buenos Aires (Argentina);
- Konperensi kelima, 1923 Santiago (Chile);
- Konperensi keenam, 1928 di Havana;
- Konperensi ketujuh, 1933 di Montevideo (Uruguay);
- Konperensi kedelapan, 1928 di Lima (Peru);
- Konperensi ke Sembilan, 1942 Rio de Juniero (Brazilia);
- Konperensi kesepuluh, 1945 di Mexico City;
- Konperensi ke sebelas di 1948 Bogota (Colombia);
- Konperensi kedua belas di 1954 Caracas (Venezuela);
- Konperensi ketiga belas di 1960 Quito (Ecuador);
- Konperensi keempat belas, 1961 di Panca de Este (Uruguay).[18]
- 1967 Buenos Aires;
- 1969 Vina del Mar;
- 2005 Panama City, Panama - Kongres Penulis dan Penulis dari Amerika Tengah Dengan niat untuk membuat Federasi Amerika Tengah. Disponsori oleh Asosiasi Penulis dari Panama;
- 2006 Panama City, Panama - Disponsori oleh Presiden Panama, Martin Torrijos - Amerika Latin dan Karibia Kongres Solidaritas dengan Puerto Riko Kemerdekaan.[19]
Perlu kita ketahui bahwa dalam Komperensi kesebelas
di Bogota tahun 1948 nama Pan Amerika Union di ganti dengan Organization Or
American States (OAS).[20]
2.3.2
Good Neighbors Policy (Kebijakan Tetangga Baik)
Kebijakan
Tetangga Baik itu
kebijakan luar negeri pemerintahan
Presiden Amerika Serikat Franklin
Roosevelt terhadap Amerika Latin. Meskipun kebijakan itu dilaksanakan oleh pemerintahan Roosevelt, politisi abad ke-19 Henry
Clay membuka jalan untuk itu
dan menciptakan istilah "Good Neighbor".[21]
Untuk mendapatkan kembali simpati dan respect rakyat
Amerika Latin, Presiden Franklin D. Roosvelt menjalankan politik bertetangga
baik terhadap negara-negara Amerika Latin. Pada kesempatan mauturasi
(pelantikan) tanggal 4 Maret 1933, ia mengatakan:
I would dedikate
this nation to the polecy of good neighbor-the neighbor who resolutely respect
himself, add because he does so, respect the rights of the others-the neighbor
who respect his obligations and respect the sanctity of his agreements in an
with a world of neighbor".
This new polecy,
wich was more in harmony with America's finest tradition of fair play and
justice than the Yankee imperialism and dollar diplomacy improved
the-Latin-American-UnitedStates relation, this policy has be an followed by the
United States until the present days with some expections e.g. against Fidel
Castro's Cuba.
The new policy
especially strengthened by President Kennedy's ALLIANCE FOR PEACE- program
(1961) that rovides for 20 biyon dollars for the economic development of the
latin American public.[22]
Prinsip utama
kebijakan adalah bahwa non-intervensi dan non-campur tangan dalam urusan dalam negeri
Amerika Latin. Hal ini juga memperkuat gagasan bahwa Amerika Serikat
akan menjadi "tetangga baik"
dan terlibat dalam pertukaran timbal balik dengan negara-negara Amerika Latin. Secara keseluruhan,
pemerintahan Roosevelt mengharapkan bahwa kebijakan baru ini akan menciptakan peluang ekonomi baru dalam bentuk perdagangan
timbal balik perjanjian dan menegaskan kembali pengaruh Amerika Serikat di Amerika Latin; Namun, banyak pemerintah Amerika Latin tidak
yakin.
Amerika
serikat memulai untuk memahami kebutuhan dan kepentingan pada kebijakan
tetangga baik yang mana Amerika Serikat baru saja mengikuti beberapa tahun.
Amerika Serikat tidak hanya selalu menjadi tetangga yang baik terhadap bangsa-bangsa
Amerika Latin. Beberapa lama tahun yang lampau Amerika Serikat berusaha untuk
menyelesaikan rasa ketakutan dan ketidak sukaan atas Amerika Latin. Untuk
alasan itulah bukanlah hal yang mudah untuk Amerika membuat atau membawa
kembali suatu persahabatan diantaranya.
Mengingat
perjalanan sejarah antara Amerika Serikat dengan Amerika latin yang memberikan
kesan trauma atau tidak baik bagi Amerika Latin menjadikan suatu upaya
kerjasama diantaranya tidak menjadi mudah. Tetapi dengan bantuan Amerika yang
begitu cepat dan tepat waktu membantu pada saat terjadi keadaan yang sulit
seperti apabila terjadi suatu bencana atau kesulitan di negara-negara Amerika
latin, Amerika Serikat langsung memberikan bantuan baik secara materi maupun
non materi, serta dengan jalan beberapa aksi nama baik, akhirnya Amerika
Serikat secara bertahap membuktikan kesungguh-sungguhannya untuk membuat suatu
persahabatan.[23]
·
Latar
Belakang ”Good Neighbor Policy”
Akhir abad 19
dan awal abad 20, Amerika Serikat
berkala campur tangan militer di negara
Amerika Latin untuk melindungi kepentingannya,
khususnya kepentingan komersial komunitas bisnis Amerika. Akibat Roosevelt setelah dari tahun
1904 setiap kali Amerika Serikat
merasa utangnya tidak
dilunasi dalam mode cepat, kepentingan bisnis warganya yang terancam, atau
akses ke sumber daya alam sedang terhambat, intervensi
atau ancaman militer sering digunakan untuk memaksa pemerintah masing-masing ke dalam kepatuhan. Ini membuat
banyak orang Amerika Latin waspada
kehadiran AS di wilayah mereka dan kemudian permusuhan tumbuh terhadap Amerika Serikat.
Dalam
upaya untuk mengecam masa intervensi Amerika Serikat dan menundukkan ketakutan
berikutnya Amerika Latin, Roosevelt mengumumkan pada tanggal 4 Maret 1933, selama
pidato pelantikannya bahwa: "Di bidang kebijakan Dunia, saya akan
mendedikasikan bangsa ini untuk kebijakan tetangga yang baik, tetangga yang
tegas menghormati dirinya dan karena ia melakukannya untuk menghormati hak-hak
orang lain, tetangga yang menghormati kewajibannya dan menghormati kesucian
perjanjian dalam dan dengan Dunia tetangga." Dalam rangka menciptakan
hubungan persahabatan antara Amerika Serikat dan Tengah serta negara-negara
Amerika Selatan, Roosevelt berusaha untuk menyimpang dari menegaskan kekuatan
militer di kawasan itu. Posisi ini ditegaskan oleh Cordell Hull, Sekretaris
Roosevelt Negara pada konferensi negara-negara Amerika di Montevideo pada bulan
Desember 1933. Hull mengatakan: "Tidak ada negara memiliki hak untuk
campur tangan dalam urusan internal atau eksternal lain" Roosevelt
kemudian dikonfirmasi kebijakan pada bulan Desember tahun yang sama.
"Kebijakan yang pasti dari Amerika Serikat dari sekarang adalah salah satu
lawan intervensi bersenjata”.
Yang
dimaksud lawan bersenjata di sini adalah suatu kebijakan atau peraturan yang
mampu mengubah paradigma intervensi bersenjata Amerika Serikat seperti yang
selama ini dilakukan, atau pemaksaan suatu kehendak untuk suatu tujuan dengan
jalan kekerasan.hal tersebut diubah menjadi suatu rangkulan persahabatan yang
diupayakan untuk saling mendapatkan keuntungan.
·
Babak
Akhir ”Good Neighbor
Policy”
Era
Kebijakan Tetangga yang Baik berakhir dengan jalan dari Perang Dingin pada
tahun 1945, karena Amerika Serikat merasa ada kebutuhan yang lebih besar untuk
melindungi belahan barat dari pengaruh Soviet. Perubahan ini bertentangan
dengan prinsip dasar Tetangga Kebijakan Baik untuk non-intervensi dan
menyebabkan gelombang baru keterlibatan AS dalam urusan Amerika Latin. Sampai
akhir Perang Dingin Amerika Serikat secara langsung atau tidak langsung
diserang semua dicurigai sosialis atau nasionalis gerakan dengan harapan
mengakhiri penyebaran pengaruh Soviet. Intervensi AS di era ini termasuk
penggulingan CIA Presiden Guatemala Jacobo Arbenz pada tahun 1954, yang
berhasil didukung CIA Invasi Teluk Babi di Kuba pada tahun 1961, CIA subversi
Presiden Chili Salvador Allende di 1970-1973, dan CIA subversi pemerintahan
Sandinista Nikaragua dari sekitar tahun 1981 hingga 1990.
Setelah
Perang Dunia II AS mulai mengalihkan fokusnya ke upaya bantuan dan pembangunan
kembali di Eropa dan Jepang. Upaya AS sebagian besar diabaikan negara Amerika
Latin, meskipun investor AS dan orang-orang bisnis memiliki beberapa saham di
negara-negara di selatan.[24]
2.4
Dampak
dari hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Amerika Latin untuk kedua
belah pihak
Pada
penjabaran mengenai dampak yang diperoleh dari suatu kerjasama ini, banyak
sekali hal yang merupakan suatu keuntungan dengan adanya suatu kerjasama.
Tentunya tidak hanya akan menguntungkan satu pihak saja, melainkan dari kedua
belah pihak akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam
usahanya untuk membentuk suatu kerjasama.
2.4.1 Dampak dari
Kerjasama Pan Amerika
Mengingat
perjalanan sejarah antara Amerika Serikat dengan Amerika latin yang memberikan
kesan trauma atau tidak baik bagi Amerika Latin. Menjadikan suatu gagasan
kerjasama begitu sulit. Tetapi dengan bantuan Amerika yang begitu cepat dan
tepat waktu membantu pada saat terjadi keadaan yang sulit seperti apabila
terjadi suatu bencana atau kesulitan di negara-negara Amerika latin, Amerika
Serikat langsung memberikan bantuan baik secara materi maupun non materi, serta
dengan jalan beberapa aksi nama baik, akhirnya Amerika Serikat secara bertahap
membuktikan kesungguh-sungguhannya untuk membuat suatu persahabatan.
Diantara
aksi yang terselesaikan untuk memngembangkan hubungan diantara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin ada beberapa langkah lanjutan yang dilakukan seperti;
membangun hubungan perdagangan yang terhubung langsung dengan masing-masing
pemerintah negara. Dalam kerjasama seperti dalam perdagangan tersebut diberikan
berbagai kemudahan-kemudahan yang tentunya demi keuntungan bersama,
dinataranya; merendahkan tarif eksport import, meningkatkan arus perdagangan
diantara negara-negara. Dari pembuktian inilah, bahwa sebagai tetangga yang
baik tidak hanya hadir pada saat terjadinya suatu bencana ataupun keadaan yang
sulit dibutuhkan, mereka juga dapat saling tolong menolong pada saat kapanpun.
Sebagai tetangga yang baik tindakan lain yang dilakukan antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin, saling melakukan pertukaran produk hasil negaranya.
Seperti dari Amerika Serikat membutuhkan kopi, karet, timah, beberapa jenis
kayu, kakao, kina, ratusan produk lainya dari Amerika Latin yang tercakup dalam
perkebuhan, tambang, dan hasil hutan. Orang-orang Amerika Latin menggunakan
alat pertanian, peralatan pembangunan gedung ataupun jalan, mesin pertambangan,
lokomotif, mobil, peralatan-peralatan, kertas, dan banyak produk-produk lain
hasil produksi pabrik.
Untuk
menjadi tetangga yang baik mereka tidak hanya melakukan pertukaran
barang-barang; tetapi harus diketahui tentang beberapa kegiatan lainya. Sebagai
usaha untuk meningkatkan rasa saling memahami yang lebih baik, banyak pilihan
aktivitas yang dilakukan. Seperti; ribuan orang Amerika Serikat belajar bahasa
Spanyol, banyak warga Amerika Serikat sebagai turis di negara-negara Amerika
Latin. Lebih dari itu banyak pelajar yang sekolah di universitas-universitas
terbaik di Mexico dan Amerika Latin lainya. Dan juga Amerika Latin melakukan
apapun yang memungkinkan untuk menolong orang-orang Amerika Latin untuk
memahami dengan baik orang-orang Amerika Serikat. Orang Amerika menerbitkan
majalah, nuku-buku, dan pamflet-pamflet tentang Amerika Serikat untuk
didistribusikan diantara negara-negara di selatan.
Referensi
aksi lain yang dilakukan Amerika Serikat untuk membangun tetangga yang baik
yaitu dengan pemerintah melakukan peminjaman uang kepada negara-negara di
Amerika Latin, mendidik secara profesional para teknisis untuk menolong
pengembangan industri di Amerika Latin, dan juga dalam bidang pendidikan dilakukan
suatu pengkoneksian sekolah-sekolah antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin
sehingga dapat saling mengembangkan satu sama lain. Dari berbagai aksi inilah
yang dapat menjadikan suatu susunan negara-negara dengan program tetangga yang
baik.[25]
2.4.2
Dampak
dari Kerjasama “Good Neighbor Policy”
Amerika
serikat memulai untuk memahami kebutuhan dan kepentingan pada kebijakan
tetangga baik. Amerika Serikat tidak hanya selalu menjadi tetangga yang baik
terhadap bangsa-bangsa Amerika Latin. Beberapa lama tahun yang lampau Amerika
Serikat berusaha untuk menyelesaikan rasa ketakutan dan ketidak sukaan atas
Amerika Latin. Untuk alasan itulah bukanlah hal yang mudah untuk Amerika
membuat atau membawa kembali suatu persahabatan diantaranya.[26]
Carmen
Miranda, menjadi renungan dari kebijakan Tetangga Baik. Kebijakan Tetangga Baik
mengakhiri Marinir AS dalam pendudukan Nikaragua pada tahun 1933 dan pendudukan
Haiti pada tahun 1934, menyebabkan pembatalan Amandemen Platt oleh Perjanjian
Hubungan dengan Kuba pada tahun 1934, dan negosiasi kompensasi untuk
nasionalisasi Meksiko dari asing-dimiliki aset minyak pada tahun 1938.
Amerika
Serikat Komisi Maritim dikontrak Moore-McCormack Garis untuk mengoperasikan
"armada Tetangga Baik" dari sepuluh kapal kargo dan tiga kapal laut
baru-baru diletakkan antara Amerika Serikat dan Amerika Selatan kapal penumpang
yang baru-baru ini. mati Panama Pacific Line SS California, Virginia dan
Pennsylvania Moore-McCormack telah mereka diperbaharui. dan nama mereka SS
Uruguay, Brazil dan Argentina untuk rute baru mereka antara New York dan Buenos
Aires via Rio de Janeiro, Santos dan Montevideo.
Kebijakan
ini berusaha untuk mendefinisikan kembali cara orang Amerika yang dirasakan
Amerika Latin, sementara pada saat yang sama menjaga persatuan setengah bulat.
Untuk mencapai hal ini, Roosevelt menciptakan Kantor Koordinator Urusan
Inter-Amerika (OCIAA) pada bulan Agustus tahun 1940 dan ditunjuk Nelson
Rockefeller untuk kepala organisasi. OCIAA pada dasarnya merupakan alat
propaganda yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk mendefinisikan masyarakat Amerika
Latin, akan anggapanya terhadap Amerika Serikat. Adik divisi OCIAA adalah
Divisi Motion Picture yang dipimpin oleh John Hay Whitney, dengan maksud utama
untuk menghapuskan klise yang sudah ada sebelumnya dari Amerika Latin yang
lazim di seluruh masyarakat Amerika. Whitney yakin bahwa "kekuatan film
Hollywood bisa mengerahkan dalam dua kampanye cabang untuk memenangkan hati dan
pikiran Amerika Latin dan meyakinkan akan manfaat dari persahabatan Pan
American. Dalam rangka untuk mencapai hal ini, Whitney mendesak studio film
untuk menyewa Amerika Latin dan untuk menghasilkan film yang ditempatkan
Amerika Latin dalam cahaya yang menguntungkan. Lebih lanjut, ia mendesak
pembuat film untuk menahan diri dari memproduksi film yang diabadikan klise
negatif. Secara historis, Amerika Latin yang tidak semangat digambarkan sebagai
pemalas, mundur, dan mencurigakan. Salah satu bintang film yang muncul selama
ini adalah Carmen Miranda. Digunakan sebagai produk untuk mempromosikan hubungan
setengah bulat positif. film nya termasuk “The Gang Semua Di sini”, secara
eksplisit dipromosikan Kebijakan Tetangga Baik. Juga, dampak budaya kebijakan
ini termasuk peluncuran Viva América dan Hello Amerika program CBS Radio dan
film Walt Disney Saludos Amigos (1942) dan The Three Caballeros (1944).
Pada
akhir Perang Dunia II, Amerika Latin, menurut seorang sejarawan, wilayah dunia
yang paling mendukung kebijakan luar negeri Amerika.
Pamflet menggambarkan Chile sebagai "surga wisata". Selama 1939 yang menjadi artikel utama Pameran Dunia yaitu Kebijakan Tetangga Baik, dan Pameran Dunia 1939 New York adalah tempat yang tepat untuk mempromosikan hubungan bertetangga antara Amerika Serikat dan Amerika Latin. Ditempatkan dengan latar belakang ancaman Nazi tumbuh, Pameran Dunia merupakan upaya untuk melarikan diri dari prospek menjulang perang dan untuk mempromosikan perdamaian dan saling ketergantungan antara bangsa-bangsa. Dengan membuat adil lebih dari 60 negara, dengan beberapa yang datang dari Amerika Latin, ini adalah tempat untuk mendefinisikan kembali klise negatif Amerika Latin. Argentina, Brazil, Chili, Venezuela, Kuba, Meksiko, Nikaragua dan Pan American Union semua diwakili di Pameran Dunia. Setiap negara mengambil kesempatan untuk memamerkan negara mereka dan untuk membuatnya lebih menarik bagi orang-orang di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran budaya di Pameran Dunia, negara-negara dipromosikan pariwisata dan diupayakan untuk membandingkan dirinya ke Amerika Serikat dalam upaya untuk menarik orang Amerika.[27]
Pamflet menggambarkan Chile sebagai "surga wisata". Selama 1939 yang menjadi artikel utama Pameran Dunia yaitu Kebijakan Tetangga Baik, dan Pameran Dunia 1939 New York adalah tempat yang tepat untuk mempromosikan hubungan bertetangga antara Amerika Serikat dan Amerika Latin. Ditempatkan dengan latar belakang ancaman Nazi tumbuh, Pameran Dunia merupakan upaya untuk melarikan diri dari prospek menjulang perang dan untuk mempromosikan perdamaian dan saling ketergantungan antara bangsa-bangsa. Dengan membuat adil lebih dari 60 negara, dengan beberapa yang datang dari Amerika Latin, ini adalah tempat untuk mendefinisikan kembali klise negatif Amerika Latin. Argentina, Brazil, Chili, Venezuela, Kuba, Meksiko, Nikaragua dan Pan American Union semua diwakili di Pameran Dunia. Setiap negara mengambil kesempatan untuk memamerkan negara mereka dan untuk membuatnya lebih menarik bagi orang-orang di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran budaya di Pameran Dunia, negara-negara dipromosikan pariwisata dan diupayakan untuk membandingkan dirinya ke Amerika Serikat dalam upaya untuk menarik orang Amerika.[27]
BAB 3. PENUTUP
3.1
Simpulan
Dalam mengungkap
hal-hal yang melatar belakangi terjadinya suatu kerjasama antara Amerika
Serikat dengan Amerika Latin, ada beberapa hal yang perlu untuk diuraikan.
Sebab mengingat dalam perjalanan sejarahnya, kegiatan kerjasama yang dibuat
tersebut tidak semata-mata terencana begitu saja, melainkan mengalir dengan
berjalannya arus kehidupan kedua belah pihak. Dalam hal ini dapat dikumpulkan
beberapa sebab mengapa dapat terjadi suatu hubungan kerjasama antara Amerika
Serikat dengan Amerika Latin yaitu: Doktrin Monroe sebagai pionir Amerika
Serikat sebagai pelindung Amerika yang mampu mendasari gagasan Amerika Serikat untuk
menjadi pelindung, Imperialisme Amerika yang ambivalen, Kemenagan Amerika
Serikat Melawan Spanyol Menjadikan Amerika Serikat Suatu Kekuatan Baru Dunia,
dan Usaha Pengembangan Kepentingan Amerika Serikat yang Berujung pada Suatu
Kerjasama (Terusan Panama).
Sehingga dari latar
belakang tersebut, dapat dipersepsikan mengenai awal mula terjadinya suatu
gagasan hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Amerika Latin yang
uraianya antara lain; diawali dari pengaruh doktrin monroe sebagai suatu inspirasi
bagi negara-negara di Amerika, selain itu ada usaha-usaha Amerika dalam Menjadi
Negara Pelindung dan Membentuk Kerjasama (usaha tersebut tertuang seperti;
pengakuan terhadap koloni memberontak spanyol, kongres panama sebagai dasar
usulan kerjasama. Selain itu ada beberapa usaha lain seperti; perang
Spanyol-Amerika, aplikasi suatu sistem koloni Amerika yang cenderung membentuk
hubungan yang baik.
Kerjasama yang dibangun
Amerika Serikat dan Amerika latin yang dimaksud dalam pembahasan ini, merupakan
kerjasama yang benar-benar menjadi suatu kerjasama yang menemui kebaikan
diantaranya. Bukanya suatu kelanjutan konflik-konflik yang terjadi pada
masa-masa sebelumnya. Wujud dari kerjasama tersebut antara lain dengan
terbentuknya Pan Amerika dan Suatu peraturan Tetangga yang Baik.
Dari kerjasama yang
terbentuk tersebut, banyak hal atau dampak yang diperoleh bagi negara-negara
pelakunya. Dampak tersebut berpengaruh terhadap berbagai kepentingan negara
dari berbagai aspek. Tentunya merupakan suatu pengharapan hasil yang baik bagi
masing-masing pelaku kerjasama.
3.2
Saran
Kerjasama,
merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan lebih dari satu pihak demi
mewujudkan suatu tujuan bersama. Suatu kerjasama sangat diperlukan adanya suatu
sinergi yang kuat bagi masing-masing anggotanya, sinergi tersebut dimaksudkan
untuk menjaga pola kerjasama dan tentunya kualitas dari kerjasama itu sendiri.
Dan
hendaknya menjadi suatu hal yang penting bahwa suatu etikat perilaku baik
janganlah hanya menjadi suatu sikap manifestasi politik belaka. Hal tersebut
dikarenakan, dalam membangun kehidupan bersama yang harmonis, diperlukan suatu
kebelanjutan penjagaan dan pengembangan sikap yang baik. Apabila terkontaminasi
dengan kekotoran politik, tentusaja akan mencemari suatu usaha penyelarasan
kehidupan yang telah dibangun, sehingga mengakibatkan suatu perpecahan yang
nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Hofstadter, Richard., Gray, Wood., dkk.
2005. Garis Besar Sejarah Amerika.
.... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri Amerika
Serikat.
Jhoen, H. Harriet. Land of Liberty.
1955. New York: The L. W. Singer Company.
Kolit,
D.K. 1972. Sejarah Amerika.
.............. : ..............
Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett
Publishing Company.
Pratt, Julius. W. 1965. A History of
United States. Foreign Policy. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Anonymous, Joe. 2013. Pengertian Kerjasama. http://www.
Temukan Pengertian Pengertian Kerja
sama.htm. [29 September 2015].
http://www.kbbi.web.id/kerja. [29 September 2015].
[1] http://www.kbbi.web.id/kerja. [29 September 2015].
[2]
Anonymous, Joe. 2013. Pengertian
Kerjasama. http://www. Temukan Pengertian
Pengertian Kerja sama.htm. [29 September 2015].
[3] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. :
.............. hlm. 45.
[4] Hofstadter, Richard., Gray,
Wood., dkk. 2005. Garis Besar Sejarah
Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat. hlm. 217-224.
[5]
Pratt,
Julius. W. 1965. A History of United
States. Foreign Policy. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Hlm. 79-82.
[6]
ofstadter,
Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis
Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional Departemen
Luar Negeri Amerika Serikat. hlm. 142-144.
[7] Hofstadter,
Richard., Gray, Wood., dkk. 2005. Garis
Besar Sejarah Amerika. .... : Biro Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. hlm. 217-224.
[8] Jhoen, H. Harriet. Land of Liberty. 1955. New York: The L.
W. Singer Company. Hlm. 278-279.
[10] Kolit, D.K.
1972. Sejarah Amerika. ..............
: .............. hlm. 48.
[13] Kolit, D.K.
1972. Sejarah Amerika. ..............
: .............. hlm. 48.
[15] Kolit, D.K.
1972. Sejarah Amerika. ..............
: .............. hlm. 48.
[18] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. : ..............
hlm. 50.
[20] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. :
.............. hlm. 50.
[21] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors. Chicago: Follett
Publishing Company.
Hlm. 7-10.
[22] Kolit, D.K. 1972. Sejarah Amerika. .............. :
.............. hlm. 47.
[23] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors. Chicago: Follett
Publishing Company.
Hlm. 7-10.
[25] Meyer, Gray, dkk. 1953. Our American Neighbors Chicago: Follett
Publishing . Company. Hlm. 8-10
0 komentar:
Posting Komentar