BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fieldwork
adalah suatu model pembelajaran yang yang dapat diterapkan dalam melakukan
aktivitas pengajaran dalam sistem pendidikan di sekolah, dan tentunya sesuai
dengan matapelajaran yang ingin disampaikan. Fieldwork diartikan sebagai suatu
pembelajaran yang dilaksanakan tidak seperti biasanya dilakukan di
sekolah-sekolah yang menyampaikan materi dari guru di dalam kelas, apabila
model Fieldwork adalah model pembelajaran yang penyampaian materi suatu
pelajaran khususnya pelajaran Geografi yaitu dengan cara membawa langsung
peserta didik pada lingkungan atau tempat yang dipelajarai sebagai bahan
pengamatan.
Hal
seperti ini dapat dikatakan penting khususnya untuk pelajaran yang berhubungan
langsung materinya dengan lingkuangan atau alam seperti pelajaran Geografi. Hal
ini dapat demikian karena dengan adanya suatu model pembelajaran seperti ini,
peserta didik dapat langsung mendapat pengetahuan yang mendasar dan nyata,
tidak hanya terbatas pada buku dan pengajar saja. Dengan cara ini juga, peserta
didik dapat menganalisa secara luas dan mendalam akan suatu objek yang
berujunga pada hasil peserta didik yang lebih peka, tanggap dan mampu
menganalisa suatu masalah atau kasus dan memecahkanya.
Selain
yang sudah dijelaskan sebelumnya, model pembelajaran ini juga banyak memberikan
dampak kepada peserta didik yang nantinya sebagai penerus bangsa, akan menjadi
warganergara yang penuh kepekaan, sadar, cerdas, serta bijaksana terhadap
kejadian-kejadian yang disekitar lingkungan ataupun yang lebih luas. Oleh
karena itu perlu adanya penyelenggaraan pembelajaran ini yaitu pembelajaran di
luar kelas (Fieldwork).
1.2 Tujuan
·
Dapat mencapai kompetensi peserta didik
yang harapkan;
·
Dapat mendeskripsikan keadaan sebenarnya
yang ada di Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo;
·
Dapat mengetahui dan menganalisa
kejadian alam, perubahan-perubahan kenampakan objek;
·
Dapat menanggapi dan memberi solusi
kejadian-kejadian sebagai suatu masalah yang terjadi di Pantai Papuma dan
Pantai Watu Ulo;
·
Dapat memberiakan penggambaran perbedaan
dan persamaan antara Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo.
1.3 Manfaat
·
Dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman yang bermanfaat serta lebih melekat terhadap ingatan peserta didik;
·
Dapat memberikan nuansa pendidikan yang
berbeda dari yang biasa sehingga sebagai referensi yang baik bagi peserta didik
dan dijadikanya sebagai inspirasi dan motivasi;
·
Dapat menumnbuhkan kesadaran dan
ketanggapan kepada para peserta didik supaya kedepanya dapat menjadi orang yang
tanggap dan cepat untuk memberikan solusi.
BAB 2. PELAKSANAAN
2.1 Deskripsi Objek
2.1.1 Pantai Papuma
Pantai
Papuma adalah sebutan untuk pantai Pasir Putih Malikan, pantai Papuma adalah
pantai yang eksotis dan terletak di Kecamatan Wuluhan, 45 kilometer arah
selatan Kota Jember.
Tidak
hanya menyajikan keindahan alam sebagai tempat untuk berwisata atau berekreasi,
namun dibalik keindahanya itu terdapat banyak sekali kejadian-kejadian alam
yang menjadikan pantai tersebut sedemikian rupa saat ini. Dari pernyataan
itulah sangat menarik kiranya bahwa pantai Papuma sebagai referensi pengamatan
peserta didik dalam kajian geografi. Bentuk pantainya yang unik dengan
batu-batu serta pasir yang putih, pasti menimbulkan suatu pertanyaan-pertanyaan
dibalik itu semua. Jadi dalam acara seperti ini, papuma sangatlah representatif
dan edukatif.
2.1.2
Pantai
Watu Ulo
Pantai Watu Ulo adalah sebuah pantai
yang terletak di pantai selatan Jawa Timur,
tepatnya di desa Sumberejo,
kecamatan Ambulu, Jember, kira-kira 40 km di
sebelah selatan kota Jember.
"Watu Ulo" berarti "batu ular" dalam bahasa Jawa.
Nama ini mengacu pada rangkaian batu karang
yang memanjang dari pesisir pantai ke laut.
pantai ini wilayahnya tidak begitu jauh dengan
pantai Papuma, namun dengan daerah yang berdekatan bukan berarti memiliki hal
yang sama dalam kenampakan pantainya. Oleh karena itu, pantai Watu Ulo dapat
digunakan sebagai referensi objek analysis peserta didik segaligus perbandingan
pengalaman dari pantai yang sebelumnya yaitu pantai Papuma.
Jadi diharapkan dengan mengunjungi kedua pantai yang
berdekatan namun memiliki karakteristik yang berbeda merupakan sesuatu
keuntungan dalam pengembangan analisis pola pikir peserta didik.
2.2 Kompetensi yang Diharapkan
Dari
pembelajaran ini diharapkan, peserta didik mampu menguasai materi pelajaran
geografi secara teory dan juga secara praktek. Selain itu peserta didik
diharapkan dapat menganalisa setiap kejadian perubahan pada kenampakan
permukaan bumi yang pada akhirnya berujung pada pemahaman secara lebih mendalam
serta peka terhadap kejadian tersebut dan tanggap dengan adanya peluang serta mampu
memberikan solusi pada permasalahan yang dihadapi, selain itu diharapkan dapat
menumbuhkan pemikiran yang aktif, kritis, dan kreatif.
2.3 Anggaran Biaya
Dalam
menyelenggarakan suatu acara atau apapun, pasti tidak akan terlepas dengan
biaya atau anggaran. Biaya sebagai motor penggerak acara tersebut megang
peranan penting sehingga harus ada suatu penganggaran dari keperluan biaya
tersebut. Pada acara kali ini, yaitu penyampaian materi dilauar kelas dengan
pengamatan langsung terhadap objek kajian yang dilaksanakan di daerah yang
lumayan jauh dengan tempat sekolah dipastikan memerlukan anggaran biaya
didalamnya. Biaya dalam acara ini sepenuhnya dibebankan kepada peserta didik
yang berjumlah 43 orang dan mendapat bantuan dari pihak sekolah sebesar Rp
300.000,-. Berikut rincian biaya yang diperlukan dalam acara ini:
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Total
|
1.
|
Biaya sewa bus (termasuk bahan bakar
dan sopir)
|
1 kali
|
1.000.000,-
|
2.
|
Biaya masuk Pantai Papuma dan Watu Ulo
|
P. Papuma = Rp 10.000,- x 48
P. Watu Ulo = Rp 10.000,- x 48
|
Rp 480.000,-
Rp 480.000,-
|
3.
|
Konsumsi (makanan dan air minum)
|
1 x 48 x Rp 6000,-
|
Rp 288.000,-
|
4.
|
Obat-obatan
|
-
|
Rp 50.000,-
|
5.
|
Biaya tak terduga
|
-
|
Rp 50.000,-
|
|
Total
|
|
Rp 2.348.000,-
|
Dari
uraian tabel diatas telah menunjukkan jumlah anggaran biaya yang diperlukan
dalam pelaksanaan acara ini. Dengan bantuan dari sekolah dan biaya dari peserta
didi sebanyak 43 sisiwa, maka diperoleh rincian sebagai berikut:
Total
anggaran Rp
2.348.000,-
Bantuan
dari sekolah Rp 300.000,- _
Rp
2.048.000,-
Tanggungan
per siswa Rp 2.048.000,- / 43
= Rp 47.528,-
Jadi
dari uraian tersebut telah didapatkan bahwa masing-masing siswa mendapatkan
kewajiban membayar sebesar Rp 47.528,- atau dibulatkan sebesar Rp 48.000,-.
2.4 Acara
Acara
ini adalah acara yang diadakan diluar kelas, sehingga dapat dikatakan acara ini
bukanlah acara yang biasa dilakukan dalam pembelajaran yang konvensional. jadi
susunan acaranya akan sangat berbeda dengan pembelajaran yang seperti biasa,
oleh karena itu acara ini harus direncanakan dengan sebaik mungkin supaya
mendapatkan faedah yang diinginkan sesuai dengan tujuan acara ini.
Acara
ini dimulai saat seluruh anggota berangkat bersama dengan naik kendaraan yang
sudah dipersiapkan, lalu setelah sampai ditempat para peserta didik
dikondisikan sesuai dengan kelompok dan tema kajian yang sudah dibentuk. Lalu
para pendamping mengarahkan langsung kepada objek-objek yang dikaji setelah itu
dimulailah peserta didik menjalankan tugasnya.
Setelah
selesai dengan objek kajianya pada tempat pertama, lalu berlanjut ke tempat
yang kedua dan dilakukanlah tugas peserta didik sesuai tugasnya. Setelah
selesai, dipersilahkan untuk istirahat
dan makan serta melaksanakan keperluan pribadi. Setelah itu para peserta didik
diberi keleluasan untuk mengobservasi lebih jauh secara mandiri maupun kelompok
untuk memperluas wawasan dan pengalaman dari peserta didik itu sendiri.
2.4.1 Tugas Peserta
Didik
Dalam
nuansa yang berbeda ini tugas peserta didik pun akan terasa lebih berbeda,
meskipun sama-sama belajar memahami sesuatu. Pembelajaran luar kelas yang
diadakan di Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo ini membawa keadan yang terkesan
baru dan sekaligus akan selalu membekas dalam pengalaman peserta didik, dan
disini tugas yang harus dikerjakan oleh para peserta didik terbagi dalam dua
tipe, karena pada dasarnya mereka akan dibagi dalam dua tipe sudut pandang
kajian meskipun jumlah dari peserta didik dibagi lebih dari dua kelompok. Hal
tersebut dapat demikian untuk mendapatkan suatu perbandingan dari hasil-hasil
pekerjaan peserta didik dan berujung pada suatu kompetisi yang baik dan mereka
akan berusaha untuk menjadi yang terbaik di masing-masing kelompok.
Berikut
deskripsi tugas yang harus dilaksanakan peserta didik pada masing-masing
kelompok:
·
Kelompok dengan kajian objek pada
“Lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh kejadian alam
atau secara alamiah”
Deskripsi tugas:
1. Mengidentifikasi
dan menyebutkan objek kajian (termasuk lokasi/ tempat serta bentuk ruang);
2. Menyebutkan
komponen-komponen penyusun lingkungan yang secara tampak;
3. Mencari
perubahan apasaja yang terjadi pada obyek;
4. Menganalisa
penyebab terjadinya perubahan pada obyek;
5. Memahami
proses kejadian terhadap pembentukan ataupun perubahan pada obyek;
6. Mengerti
perbedaan dan kesamaan terhadap kedua objek yang dikaji;
7. Membuat
laporan hasil kajian.
·
Kelompok dengan kajian objek pada
“Lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh manusia/
tidak alamiah”.
1. Mengidentifikasi
dan menyebutkan objek kajian (termasuk lokasi/ tempat serta bentuk ruang);
2. Menyebutkan
komponen-komponen penyusun lingkungan yang secara tampak;
3. Mencari
perubahan apasaja yang terjadi pada obyek;
4. Menganalisa
penyebab terjadinya perubahan pada obyek;
5. Memahami
proses kejadian terhadap pembentukan ataupun perubahan pada obyek;
6. Mengerti
perbedaan dan kesamaan terhadap kedua objek yang dikaji;
7. Membuat
laporan hasil kajian.
Dari
masing-masing tugas yang diberikan, para peserta didik harus mampu menjelaskan
pengalaman dari kunjungan ini kedepan kelas, saling berbagi pengetahuan dari
masing-masing kelompok kepada kelompok yang lain dan kelompok yang memiliki
tema kajian yang sama akan berkompetisi menunjukkan hasilnya yang terbaik.
2.4.2 Pembagian
Kelompok
Dalam
menjalankan tugasnya, peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok supaya
dalam pengamatan objek dapat berjalan lebih maksimal. Serta akan diperoleh
suatu perbandingan hasil antara kelompok satu dengan yang lain.
Dengan
lingkungan pantai sebagai objek kajian, kelompok sebenarnya ditujukan hanya
untuk dua fokus kajian. Yang pertama adalah kelompok yang mengkaji lingkungan
pantai dengan perubahanya yang dipengaruhi oleh gejala alam atau proses yang
secara alamiah dan kelompok yang lain lebih kepada lingkungan pantai dan
perubahanya yang dipengaruhi oleh tangan manusia. Berikut pembagian kelompok
atas tugas ini:
Kelompok
materi “lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh
kejadian alam atau secara alamiah“
1. Kelompok
A
Anggota :
·
Ninung
·
Dudung
·
Aldo
·
Aling
·
Nipon
2. Kelompok
B
Anggota :
·
Yati
·
Inah
·
Somat
·
Kowat
·
Bejo
3. Kelompok
C
Anggota :
·
Nobita
·
Suneo
·
Jayen
·
Sisuka
·
Emon
4. Kelompok
D
Anggota :
·
Upin
·
Ipin
·
Memey
·
Ijad
·
Mail
·
Fizi
Kelompok
materi “lingkungan pantai dan perubahanya yang dipengaruhi langsung oleh manusia“
1. Kelompok
E
Anggota
:
·
Memed
·
Siti
·
Entong
·
Beta
·
Ani
2. Kelompok
F
Anggota
:
·
Sakuri
·
Tumijan
·
Rasinah
·
Tarkemin
·
Jaliyem
3. Kelompok
G
Anggota
:
·
Solekan
·
Parto
·
Minal
·
Aizun
·
Walifa
·
Izaun
4. Kelompok
H
Anggota
:
·
Parinem
·
Tuminem
·
Ponikem
·
Vinarsih
·
Suratman
·
Sunipah
2.5 Perijinan
Dalam
penyelenggaraan acara ini tidak terlalu melibatkan suatu perijinan yang rumit.
Acara ini hanya berlangsung satu hari dan dalam kawasan tempat yang tidak jauh,
jadi dalam pengurusan perijinan dikatakan cukup sederhana.
Pada
permulaan sudah hal yang wajib pertama di urus adalah perijinan kepada lembaga
yaitu sekolah, dari pihak sekolah harus memberikan suatu perijinan yang resmi
sehingga ada jaminan dalam penyelenggaraan acara ini. Dan karena acara ini
hanya melibatkan responden yang tidak banyak, dan objek yang di analisa tidak
terlalu jauh melainkan hanya dalam satu kawasan serta dengan adanya acara ini
dapat memberikan dampak yang baik, tentusaja kemudahan dalam perijinan akan
dijamin mudah untuk dicapai.
Perijinan
yang berikutnya hubunganya dengan perijinan dari pihak orang tua wali atau
orang tua peserta didik, perijinan ini cukup membuat surat edaran yang dibubuhi
keterangan singkat akan acara ini serta biaya yang harus diberikan. Sebagai
jaminan bahwa acara ini legal, disertai juga tanda tangan dari ketua panitia
bahkan apabila penting harus diberi tanda tangan petinggi lembaga dan
stempelnya. Surat edaran yang dibuat tersebut setidak-tidaknya diberikan kepada
orang tua wali minimal dalam jangka waktu satu minggu sebelum acara
berlangsung.
Jadi
dari sisi perijinan dalam acara ini hanya meliputi hal yang telah diuraikan
diatas, dengan perijinan yang matang diharapkan acara ini dapat berjalan dengan
lancar dan memberikan hasil yang baik pula.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Fieldwork
adalah suatu model pembelajaran yang yang dapat diterapkan dalam melakukan
aktivitas pengajaran dalam sistem pendidikan di sekolah, dan tentunya sesuai
dengan matapelajaran yang ingin disampaikan. Pembelajaran diluar kelas kali ini
dalam rangka penyampaian materi geografi kepada peserta didik secara langsung
dengan menunjukkan langsung objek yang ingin dikaji sehinga akan memunculkan
pengalaman yang berbeda sehingga kompetensi yang diharapkan dapat dicapai
sesuai yang diinginkan.
Pembelajaran
ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo, dua
objek ini dipilih karena memenuhi target kajian serta sebagai referensi yang
tepat, posisinya tidak begitu jauh dan dari masing-masing lokasinya juga
berdekatan sehingga dapat dijadikan konsep perbandingan suatu opini peserta
didik. Pembagian tugasnya disesuaikan dengan cara pengkajian geografi serta
dengan pembagian kerja team diharapkan menimbulkan kerjasama saling membangun
konsep dan dapat menyimpulkanya.
Jadi
pembelajaran dalam model ini adalah suatu upaya pembelajaran yang dilakukan
untuk menumbuh kembangkan keluasan pandanagan pikiran peserta didik dalam
menanggapi perubahan dan kejadian yang terjadi sehingga menjadikan suatu
pemikiran yang aktif, kreatif, dan berkembang.
3.2 Saran
Dalam
menyelenggarakan suatu acara atau apapun, perlu adanya suatu perencanaan yang
matang mulai dari yang paling sederhana dan sampai yang paling rumit. Semua itu
disiapkan sebagai upaya penunjang supaya acara yang digadang dapat berjalan
dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Berjalanya
suatu acara tentu saja perlu adanya saling kontribusi satu sama lain,
bekerjasama mewujudkan gagasan bersama, sehingga acara tersebut dapat terwujud
sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan dari itu semua diharapkan dapat tercapai
tujuan yang diharapkan sesuai kepentingan dan kemauan bersama.
0 komentar:
Posting Komentar