Buku Teks Matpel Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 SMA
1. buku pegangan guru kelas XI, DOWNLOAD
2. buku pegangan siswa kelas XI smester 1, DOWNLOAD
3. buku pegangan siswa kelas XIsmester 2, DOWNLOAD
Rabu, 13 April 2016
BUKU TEKS MATPEL SEJARAH INDONESIA KURIKULUM 2013 SMA/MA/SMK/MAK KELAS X
Kamis, 24 Desember 2015
Kepantasan Berbusana Bagi Akademisi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Busana
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia atau kebutuhan primer manusia yang
harus dipenuhi. Karena, dari busanalah manusia dalam menutupi berbagai hal yang
sepantasnya untuk tidak diperlihatkan dan selain itu juga memiliki fungsi
melidungi tubuh manusia dari berbagai gangguan.
Dalam
bahasa Jawa, ada suatu pepatah yaitu “Ajine
rogo songko busono” yang dapat diartikan bahwa “berharganya badan/tubuh
adalah dari busana”. Secara lugas dapat dikatakan bahwa betapa pentingnya
busana itu bagi kehidupan manusia, terutama dalam era sekarang ini untuk
kepentingan kehidupan sosial manusia.
Sedangkan
akademisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang berpendidikan
tinggi atau anggota akademi[1].
Sehingga dapat dikatakan bahwa akademisi adalah orang yang memiliki atau
menyandang pendidikan tinggi dan memiliki kemampuan tinggi pada bidangnya
dengan basis keilmiahan ilmu.
Apabila
dikaitkan antara akademisi dan berbusana, merupakan hal yang seharusnya tidak
terabaikan. Karena demi menunjang peranya sebagai akdemisi, tampilan luar
khususnya dalam berbusana memang bukanlah hal yang sepele, melainkan memerlukan
perhatian yang khusus demi menunjangnya performansi sebagai akademisi yang
lebih-lebih pendidik adalah sebagai contoh peserta didik yang dijadikan panutan
bagi peserta didik.
Hal
ini menjadi suatu permasalahan yang begitu menarik untuk menjadi suatu kajian
mendalam. Karena dengan hal ini, sebagai seorang akademisi akan lebih memahami
bagiama seorang akademisi mampu menempatkan diri dan mampu memahami dirinya
semestinya dengan embel-embel “seorang akademisi”. Oleh karena itu, perlu
adanya suatu kajian mendalam mengenai hal ini, supaya dapat dipahami dan
diterapan bagi penulis sendiri maupun bagi mesyarakat umum yang bersangkutan.
Bangsa Yahudi, Konflik Yahudi dengan Bangsa Arab setelah Terbentuknya Negara Yahudi (Israel)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Yahudi adalah istilah yang merujuk
kepada sebuah agama,
ras atau suku
bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama
Yahudi.
Berdasarkan etnisitas, kata ini
merujuk kepada suku bangsa yang berasal dari keturunan Eber (Kejadian 10:21)
(yang disebut "Ibrani") atau Yakub (yang juga
bernama "Israel") anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) dan Sara, atau keturunan Suku
Yehuda, yang berasal dari Yehuda anak Yakub. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama
Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi
adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih
lanjut dalam artikel agama Yahudi; artikel ini hanya membahas dari segi
suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan
seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada
prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status
Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk
Yahudi yang memeluk agama yang lain.
Dalam
perjalanan bangsa Yahudi, memang begitu panjang dan memiliki dinamika kehidupan
yang begitu beragam, terutama keadaan terombang-ambing menyebar di berbagai
negara, dikarenakan tidak memiliki suatu negara atau wilayah negara.
Dalam makalah
ini lebih menyoroti kepada suatu konflik yang dilakukan oleh bangsa Yahudi
dengan bangsa Arab setelah bangsa Yahudi mendirikan suatu negara yaitu Israel.
Pada dasarnya pertikaian atau konfik antara bangsa Yahudi dengan bangsa Arab
tidaklah hanya terjadi pada saat setelah Yahudi mendirikan suatu negara,
melainkan sebelum itu telah banyak rentetan peristiwa yang menggambarkan
keadaan yang tidak kunjung damai antara bangsa Yahudi dengan bangsa Arab.
Sebenarnya
banyak sekali hal yang dapat digali mengenai bangsa Yahudi, terutama dalam hal
konflik yang terus berkembang bahkan belum juga menemukan suatu ujung
perdamaian seperti konflik dengan Palestina sampai saat ini. Oleh karena itu
untuk mendalami hal ini, perlu adanya kajian yang lebih jauh akan bangsa Yahudi
dengan embel konfliknya dengan bangsa Arab.
Pemerintahan Islam pada Masa Umar Ibnu Khotob
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umar
Bin Khattab merupakan khalifah kedua dan mungkin yang terbesar dari khalifah
yang ada. Aslinya umar adalah musuh paling keras yang menentang Nabi Muhammad
SAW, dan agama barunya. Tetapi mendadak, umar berbalik dan masuk Islam, dan
kemudian menjadi pendukungnya yang paling kuat. Umar menjadi penasihat paling
dekat Nabi Muhammad SAW dalam sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW[1].
Dalam
perjalanan kepemimpinanya, Umar memberikan begitu besar pengaruhnya terhadap
agama Islam serta kebesaran menjadi seorang pemimpin umat. Dengan melaui
berbagai dinamika, Umar berhasil menorehkan kontribusi besar bagi agama Islam
dan Pengembanganya.
Sebagai
salah satu khalifah islam, yang notabene adalah penerus tampuk kepemimpinan
nabi, banyak sekali hal yang dapat menjadi suatu pelajaran dalam rentetan
sejarah yang dimiliki oleh Umar Bin Khaththab. Mulai dari dalam militer,
politik, dan juga agama yang menjadi dasar kepemimpinanya. Oleh karena itu
perlu adanya suatu kajian mendalam akan kepemimpinan Umar Bin Khoththob sebagai
khalifah Islam. Sehingga dapat dipahami secara mendalam mengenai kepemimpinanya
memimpin umat maupun dalam kepemimpinanya dalam agama Islam.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
menyusun dan sebelum mengaplikasikan instrumen penelitian, ada tahapan yang
begitu penting bagi bagaimana hasil dari penelitian tersebut dapat
dipertanggungjawakan, hal penting tersebut adalah yang biasa disebut dengan
validitas dan reliabilitas.
Validitas
sendiri merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian
data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian[1].
Sedangkan
pengertian reliabilitas adalah menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik[2],
atau hal yang berkaitan dengan keterandalan suatu indikator[3].
Yang dimaksud andal disini bahwa instrumen yaitu tidak berubah-ubah atau
konsisten .
Sepertin
yang diketahui, bahwa secara garis besar penelitian dibagi menjadi dua, yaiitu;
penelitian kuantitatif dan penelitian kuantitatif. Dari jenis penelitian yang
dibedakan jenisnya tersebut, sangat berpengaruh juga terhadap instrumen
penelitianya yang merupakan alat untuk menghasilkan suatu kesimpulan
penelitian. Dengan demikian sangat berdampak juga terhadap pengujian instrumen
tersebut, yaitu validitas dan reliabilitasnya.
Oleh
karena itu, dalam pembahasan makalah mengenai validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian ini juga menguraikan dari masing-masing jenis penelitian
yaitu validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif serta yaitu
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kualitatif.
Mengenai
validitas dan reliabilitas menjadi suatu perhatian lebih oleh peneliti,
dikarenakan peranya yang begitu penting dan dijadikan suatu keharusan bagi
peneliti untuk menguji instrumenya terlebih dahulu sebelum digunakan dalam
meneliti suatu objek penelitian. Karena dengan instrumen yang valid dan
reliabel, tentunya akan menghasilkan suatu penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Dari
uraian-uraian kepentingan tersebut, disimpulkan perlu adanya suatu kajian yang
lebih mendalam dan menjelaskan mengenai validitas dan reliabilitas dari
instrumen penelitian, demi tercapainya suatu tujuan penelitian sesuai yang
diharapkan.
Kerjasama Amerika Serikat dengan Amerika Latin
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amerika
Latin, merupakan sebutan bagi negara-negara yang ada di Benua Amerika dengan
pertumbuhan budaya latin dalam kehidupannya. Negara amerika latin meliputi
Colombia, Mexico, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Kostarika, Panama,
Venezuella, Brazil, Ekuador, Peru, Bolivia, Argentina, dan beberapa negara
lainya, yang dalam posisi geografisnya berada di selatan kawasan Amerika
Serikat. Selain itu, dikatakan sebagai Amerika Latin dikarenakan dengan hidup
di benua Amerika, tetapi dalam kehidupanya berkembang kebudayaan latin dari
Eropa. Oleh beberapa sebab itulah disebut sebagai amerika latin.
Dalam
panggung sejarah Benua Amerika, Amerika Latin memiliki hubungan yang begitu
erat kaitannya dengan Amerika Serikat. Dari penelusuran sejarahnya,
penggambaran hubungan dua sebutan bagian wilayah benua amerika yang dibagi
secara kebudayaan yang berkembang ini, sudah ada sejak penemuanya hingga
masa-masa perkembanganya. Mengingat bahwa orang-orang imigran yang mendiami
seluruh daerah Benua Amerika meski memiliki budaya yang berbeda, namun pada
dasarnya mereka sama-sama berasal dari daratan Benua Eropa. Hanya saja asal
spesifiknya yang memiliki perbedaaan. Selebihnya adalah hubungan antara negara
imperialis yaitu Amerika Serikat yang ingin melakukan ekspansi ke daerah selatan
yaitu di Amerika Latin serta beberapa perlakuan Amerika Serikat terhadap
Amerika Latin lainya yang memang tidak menggambarkan suatu keselarasan. Namun pada uraian kali ini kelanjutan hubungan
keduanya lebih kepada suatu hubungan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu suatu
hubungan yang diantara pihak pelaku mengharapkan tujuan masing-masing dengan
melakukan suatu tidakan bersama atau yang biasa disebut dengan kerjasama.
Usaha
pembahasan hubungan Amerika Serikat dan Amerika Latin dalam makalah ini,
dimaksudkan pada penguraian hubungan keduanya dalam menjalin suatu kerjasama. Sehubungan
dengan hal tersebut pembahasan bukan hanya uraian permukaan saja yang
menggambarkan interaksi keduanya, namun juga lebih dari itu, yaitu secara
mendalam akan maksud dan aspek-aspek yang ada pada hubungan diantaranya.
Banyak
hal yang sangat menarik dan perlu dikaji secara mendalam pada materi ini. Oleh
karena diperlukan suatu penguraian secara mendalam yang mampu membawa pada suatu
kejelasan dan kebenaran sejarah yang terbentuk diantara hubungan kedua daerah
wilayah yang seperti diuraikan sebelumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)